Benarkah Durian Mengandung Alkohol? Begini Penjelasannya

Durian sering dikaitkan dengan mabuk akibat kandungan alkohol. Ketahui fakta, mitos, dan cara aman menikmatinya.

oleh Andre Kurniawan Kristi diperbarui 27 Jan 2025, 19:25 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 19:25 WIB
Buah durian
Ilustrasi buah durian. (Pexels.com/Maddog 229)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Durian sering disebut sebagai "Rajanya Buah" karena aroma khas dan rasa lezatnya. Namun, buah ini juga memiliki reputasi unik: banyak orang percaya durian dapat membuat mabuk, terutama jika dikonsumsi berlebihan atau bersama alkohol. Apakah anggapan ini benar?

Durian memang mengandung senyawa tertentu yang bisa menyebabkan sensasi pusing atau begah. Meski demikian, istilah “mabuk” mungkin kurang tepat karena efek yang dirasakan berbeda dengan mabuk akibat alkohol. Ini karena mabuknya lebih karena baunya dan kandungan gas dalam durian.

Meski durian tidak secara langsung memabukkan, ada sejumlah faktor yang membuat konsumsi durian berlebihan atau dikombinasikan dengan alkohol menjadi kurang aman.  Berikut penjelasan benarkah durian mengandung alkohol  dan cara aman menikmatinya, Senin (27/1). 

1. Mengapa Durian Disebut Memabukkan?

Durian sering dikaitkan dengan sensasi pusing atau "mabuk" setelah dikonsumsi. Fenomena ini lebih disebabkan oleh zat volatil dalam durian yang menciptakan aroma kuat, yang terkadang dapat membuat beberapa orang merasa pusing. Baunya yang khas berasal dari zat volatil dan gas dalam durian.

Selain aroma, durian mengandung senyawa seperti etanol dan metanol dalam jumlah kecil. Senyawa ini dapat menghambat enzim di hati yang bertugas memecah alkohol, sehingga memperkuat efek mabuk jika dikonsumsi bersama alkohol. Meski demikian, kadar senyawa ini pada durian tergolong rendah dan tidak cukup untuk memabukkan secara langsung.

Penting juga dicatat bahwa rasa begah atau mual sering muncul karena durian tinggi gula, kalori, dan gas. Kondisi ini kerap disalahartikan sebagai efek mabuk, padahal lebih terkait dengan reaksi metabolisme tubuh terhadap kandungan durian.

2. Apakah Durian Mengandung Alkohol?

Secara alami, durian tidak mengandung alkohol dalam jumlah signifikan. Namun, alkohol dalam durian bisa muncul jika buah tersebut telah melewati masa matang. Ya, alcohol bisa terbentuk pada durian yang terlalu matang akibat fermentasi gula.

Meski demikian, kadar alkohol hasil fermentasi ini sangat kecil dibandingkan minuman beralkohol. Oleh karena itu, mabuknya akan berbeda dari mabuk minuman alkohol karena kadar alkoholnya berbeda jauh.

Durian yang terlalu matang mungkin memiliki aroma lebih tajam dan rasa yang lebih kuat, yang bisa memperkuat efek pusing atau begah pada beberapa orang. Oleh sebab itu, penting untuk memilih durian yang matang secara pas untuk menghindari efek ini.

3. Kombinasi Durian dan Alkohol, Apa Risikonya?

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi durian bersamaan dengan alkohol dapat memperburuk efek negatif pada tubuh. Kombinasi ini dapat mengganggu proses metabolisme di hati, yang berpotensi menyebabkan mual, muntah, dan jantung berdebar lebih cepat.

Durian mengandung senyawa sulfur yang mampu menghambat kerja enzim aldehida dehidrogenase. Enzim ini berfungsi memecah alkohol di tubuh. Akibatnya, kadar alkohol dalam darah meningkat, memicu efek mabuk lebih parah.

Bagi penderita gangguan jantung atau hati, kombinasi ini bisa meningkatkan risiko komplikasi serius. Oleh karena itu, dokter umumnya menyarankan untuk tidak mengonsumsi durian bersama minuman beralkohol demi menjaga kesehatan tubuh.

4. Tips Aman Menikmati Durian

Untuk menghindari sensasi "mabuk durian", ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah membatasi jumlah konsumsi. Makan durian dalam porsi kecil membantu tubuh mengolah kandungannya tanpa memberikan efek samping signifikan.

Cara tradisional seperti minum air dari cekungan kulit durian juga dipercaya dapat mengurangi efek mual. Selain itu, mengonsumsi air putih hangat dengan tambahan sedikit garam dapat membantu menetralkan rasa begah setelah makan durian.

Jika Anda masih merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi durian, minum susu atau mengambil parasetamol bisa menjadi solusi. Namun, jika efeknya tetap terasa, sebaiknya konsultasikan ke dokter, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes atau gangguan pencernaan.

5. Durian dan Perspektif Hukum Islam

Durian yang mengandung alkohol dari fermentasi alami kerap memunculkan pertanyaan mengenai kehalalannya. Menurut LPPOM MUI, alkohol pada durian berbeda dari alkohol pada minuman keras yang diharamkan dalam Islam. Menurut LPPOM MUI, mengonsumsi apa pun, kalau bukan minuman, meski mengandung alkohol, tetap halal.

Dalam Islam, larangan mengonsumsi alkohol lebih berfokus pada minuman yang sengaja difermentasi untuk tujuan memabukkan. Kandungan alkohol alami dalam buah-buahan seperti durian tidak termasuk dalam kategori ini.

Namun, penting untuk tidak berlebihan saat makan durian. Sebagaimana Islam mengajarkan untuk makan dan minum sewajarnya saja dan tidak berlebihan.

Apakah durian benar-benar memabukkan?

Tidak, durian tidak secara langsung memabukkan. Efek pusing atau begah lebih disebabkan oleh kandungan gas dan aroma khas durian.

Mengapa durian tidak boleh dimakan bersama alkohol?

Kombinasi ini dapat meningkatkan efek mabuk karena durian menghambat enzim yang memecah alkohol di hati.

Bagaimana cara mengatasi mabuk durian?

Minum air putih hangat dengan garam, susu, atau air dari cekungan kulit durian dapat membantu mengurangi efeknya.

Apakah durian halal dikonsumsi?

Ya, durian tetap halal dikonsumsi meskipun mengandung alkohol alami dari fermentasi gula, selama tidak berlebihan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya