Liputan6.com, Jakarta Banyak orang berlomba-lomba menciptakan ide bisnis yang unik dan tak biasa. Salah satu contohnya adalah layanan yang ditawarkan oleh seorang pria asal Malaysia bernama Shazali Sulaiman. Ia mencuri perhatian publik setelah mengumumkan jasa yang ia sebut sebagai "villain for hire" atau penjahat sewaan.Â
Baca Juga
Advertisement
Konsep ini begitu menarik sekaligus kontroversial karena melibatkan aksi pura-pura yang dirancang untuk membangun citra heroik bagi kliennya. Dengan jasa yang diberikan, seseorang yang mungkin merasa kurang percaya diri atau ingin meninggalkan kesan kuat dapat memanfaatkan jasa ini untuk meningkatkan citra mereka.Â
Dengan penampilan khasnya yang berambut panjang dan berpakaian ala pengendara motor, Shazali mampu membangun citra sebagai sosok jahat yang garang. Fenomena ini pun langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial Malaysia. Berikut ulasan lebih lanjut tentang layanan penjahat sewaan yang disedikan Shazali Sulaiman, dirangkum Liputan6.com dari laman odditycentral.com, Rabu (29/1/2024).
Ide di Balik Layanan Unik Ini
Shazali, seorang pria berusia 28 tahun, mendapatkan inspirasi dari komentar orang-orang tentang penampilannya yang berambut panjang dan mengenakan pakaian ala pengendara motor. Banyak yang mengatakan bahwa ia terlihat seperti anggota geng. Dari situlah ia menemukan cara untuk memanfaatkan penampilannya sebagai sumber penghasilan. Ia menawarkan jasa di mana ia berpura-pura mengganggu pasangan klien, sehingga klien dapat menunjukkan keberanian dengan "mengusir" sang penjahat.
Melalui sebuah unggahan di media sosial, Shazali mempromosikan jasanya dengan menulis, "Apakah pasangan Anda menganggap Anda lemah? Dengan biaya yang terjangkau, saya bisa membantu Anda membuktikan sebaliknya. Cukup beri tahu saya waktu dan tempat, saya akan datang untuk ‘mengganggu’ pasangan Anda, memberi Anda kesempatan untuk tampil sebagai pahlawan dan ‘mengalahkan’ saya."
Advertisement
Tarif dan Mekanisme Layanan
Layanan "villain for hire" yang ditawarkan oleh Shazali memiliki tarif sebesar 100 ringgit Malaysia (sekitar Rp350 ribu) pada hari kerja dan 150 ringgit (sekitar Rp500 ribu) di akhir pekan. Jika klien meminta layanan di luar kota asalnya, Ipoh, maka mereka juga harus menanggung biaya perjalanan Shazali.
Dalam salah satu aksinya, Shazali menceritakan pengalaman di sebuah pusat perbelanjaan di Ipoh. Saat pacar seorang klien pergi ke kamar mandi, ia berpura-pura mengganggu sang kekasih. Begitu pacarnya kembali, ia langsung "menyelamatkan" sang kekasih dengan menghadapi Shazali layaknya seorang pahlawan.
Pro-Kontra di Media Sosial
Setelah jasanya viral di media sosial Malaysia, Shazali mendapatkan berbagai respons dari warganet. Ada yang memujinya karena dianggap kreatif dan memiliki jiwa wirausaha, tetapi ada pula yang mengkritiknya karena dinilai bisa melanggar hukum dengan aksi "pelecehan" yang dilakukannya. Menanggapi kritik tersebut, Shazali menegaskan bahwa layanan ini hanyalah sebuah sandiwara, mirip dengan pertunjukan WWE, di mana tidak ada yang benar-benar dirugikan.
"Ini semua hanya akting, tidak ada yang terluka, saya satu-satunya yang ‘kalah’," ujar Shazali.
Layanan unik ini menjadi contoh bagaimana kreativitas dan keberanian berpikir di luar kebiasaan dapat menghasilkan peluang bisnis baru. Namun, tentu saja, jasa seperti ini tetap menimbulkan perdebatan terkait etika dan batas hukum yang berlaku.