Arti Sahur, Doa, dan Keutamaannya dalam Islam, Simak Panduan Lengkap Menjalankan Sunnah

Pelajari arti sahur secara lengkap beserta doa dan keutamaannya dalam Islam. Temukan penjelasan etimologi dan terminologi sahur, bacaan doa, serta tips bermanfaat untuk memaksimalkan keberkahan sahur di bulan Ramadhan.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 04 Feb 2025, 22:30 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 22:30 WIB
tips sahur untuk penderita asam lambung
tips sahur untuk penderita asam lambung ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Sahur merupakan salah satu ritual istimewa yang menjadi ciri khas ibadah puasa Ramadhan bagi umat Islam. Momen ini tidak hanya sekadar aktivitas makan dan minum menjelang fajar, tetapi memiliki makna mendalam dan keberkahan yang luar biasa. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk tidak meninggalkan sahur, bahkan jika hanya dengan minum seteguk air.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri RA, Rasulullah SAW bersabda: "Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat bershalawat untuk mereka yang bersahur." (HR Ahmad). Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya sahur dalam rangkaian ibadah puasa Ramadhan.

Untuk memahami lebih dalam tentang makna dan signifikansi sahur, artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang arti sahur dari segi bahasa dan istilah, bacaan doa yang dianjurkan, keutamaan sahur, serta tips-tips praktis dalam menjalankannya. Mari kita pelajari bersama agar dapat memaksimalkan keberkahan sahur di bulan suci Ramadhan, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (4/2/2025).

Memahami Arti Sahur

Untuk mendalami makna dan signifikansi sahur dalam Islam, penting bagi kita untuk memahami konsep ini secara menyeluruh, baik dari segi bahasa maupun istilah. Pemahaman yang mendalam tentang arti sahur akan membantu kita menghayati nilai-nilai spiritual dan praktis dari ritual ibadah ini, sehingga dapat melaksanakannya dengan lebih baik dan penuh makna.

Kata sahur memiliki akar kata yang berasal dari bahasa Arab "sahar" (سحر), yang secara harfiah bermakna akhir malam atau waktu menjelang terbitnya fajar. Istilah ini kemudian berkembang menjadi "suhoor" (سحور) dalam kosakata Islam yang lebih spesifik. Menariknya, kata ini telah diadaptasi ke dalam berbagai bahasa dan budaya Islam di seluruh dunia dengan berbagai variasi pengucapan, seperti Sehur di kawasan Asia Selatan, Sehri di wilayah Pakistan dan Bangladesh, Sahari di beberapa negara Afrika, serta Suhoor di negara-negara Arab. Keberagaman istilah ini menunjukkan bagaimana konsep sahur telah menjadi bagian integral dari kehidupan umat Islam di berbagai belahan dunia.

Dalam terminologi Islam, sahur memiliki definisi yang lebih kompleks dari sekadar aktivitas makan dan minum di waktu dini hari. Sahur merupakan ritual khusus yang dilaksanakan oleh umat Islam sebelum memulai ibadah puasa, biasanya dilakukan pada sepertiga malam terakhir hingga menjelang terbit fajar shadiq. Aktivitas ini menjadi penanda persiapan fisik dan spiritual sebelum menjalani puasa sepanjang hari.

Dalam konteks ibadah Ramadhan, sahur berperan sebagai pengganti sarapan yang berpasangan dengan iftar (berbuka puasa) sebagai waktu makan utama. Pola makan ini menggantikan pola makan normal tiga kali sehari (sarapan, makan siang, dan makan malam) selama bulan Ramadhan. Beberapa komunitas Muslim juga mengenal konsep makan malam tambahan setelah berbuka puasa, meskipun hal ini lebih merupakan adaptasi budaya daripada bagian dari ritual keagamaan.

Yang membuat sahur istimewa adalah posisinya sebagai aktivitas yang memiliki nilai ibadah tersendiri, terlepas dari fungsinya sebagai waktu makan. Hal ini ditegaskan dalam berbagai hadits yang menjelaskan keutamaan sahur, termasuk hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dalam Sahih al-Bukhari, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda: "Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur ada berkah." Lebih dari itu, sahur juga menjadi pembeda antara puasa umat Islam dengan puasa umat-umat terdahulu, sebagaimana disebutkan dalam hadits: "Perbedaan antara puasa kita dengan puasanya Ahli Kitab adalah makan sahur."

Dengan memahami arti sahur secara komprehensif, baik dari segi bahasa maupun istilah, kita dapat melihat bahwa sahur bukan sekadar rutinitas makan sebelum puasa. Sahur adalah manifestasi dari kelembutan ajaran Islam yang memperhatikan kebutuhan fisik dan spiritual umatnya, sekaligus menjadi momentum istimewa untuk meraih keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pemahaman ini akan membantu kita menjalankan sahur dengan lebih khusyuk dan bermakna selama bulan Ramadhan.

Bacaan Doa dan Niat Puasa Saat Sahur

tips sahur agar tidak lapar saat puasa
tips sahur agar tidak lapar saat puasa ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Sahur sebagai ibadah menjadi lebih sempurna ketika diiringi dengan doa dan niat yang benar. Rasulullah SAW telah mengajarkan beberapa doa khusus yang dapat diamalkan saat sahur untuk memperoleh keberkahan maksimal. Selain itu, sahur juga menjadi waktu yang ideal untuk menyempurnakan niat puasa, karena kondisi fisik dan mental yang masih segar memungkinkan kita untuk lebih khusyuk dalam berniat. Berikut adalah bacaan doa dan niat yang dianjurkan untuk dibaca saat sahur.

 

1. Doa Sebelum Makan Sahur

للَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، بِسْمِ اللَّهِ

Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa wa qinaa adzaaban naar, bismillah

Artinya: "Ya Allah, berkahilah rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami, dan lindungilah kami dari siksa api neraka, dengan menyebut nama Allah"

 

2. Doa Ketika Sahur

يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ

Yarhamullahul mutasahhirin

Artinya: "Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada orang-orang yang makan sahur"

 

3. Niat Puasa Ramadhan Harian

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala"

 

Mengamalkan doa-doa dan niat di atas dengan penuh penghayatan akan membantu kita meraih keberkahan sahur secara optimal. Penting untuk tidak sekadar menghafalkan lafaznya, tetapi juga memahami makna dan menghadirkan kesungguhan hati saat mengucapkannya. Dengan demikian, sahur tidak hanya menjadi aktivitas memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga momen spiritual yang menguatkan tekad dan keimanan kita dalam menjalankan ibadah puasa.

Keutamaan Sahur dalam Islam

Foto Ilustrasi suasana keluarga sedang sahur dengan makanan bergizi seimbang dilengkapi dengan segelas MILO.
Foto Ilustrasi suasana keluarga sedang sahur dengan makanan bergizi seimbang dilengkapi dengan segelas MILO. Document/ Nestle Indonesia... Selengkapnya

Sahur memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Islam, dibuktikan dengan banyaknya hadits yang menerangkan keutamaannya. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk tidak meninggalkan sahur, bahkan jika hanya dengan minum seteguk air, karena di dalamnya terkandung berbagai keberkahan dan keistimewaan. Hal ini menunjukkan bahwa sahur bukan sekadar ritual makan sebelum puasa, tetapi merupakan ibadah yang memiliki nilai spiritual tinggi. Mari kita telusuri berbagai keutamaan sahur yang telah dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadits.

1. Mendapatkan Keberkahan Langsung dari Allah SWT

Sahur memiliki keberkahan khusus yang dijamin langsung oleh Allah SWT melalui sabda Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari: "Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur ada berkah." Keberkahan ini mencakup aspek spiritual dan material, termasuk kesehatan dan energi untuk menjalani puasa.

2. Memperoleh Shalawat dari Allah dan Malaikat

Salah satu keutamaan istimewa sahur adalah mendapatkan shalawat dari Allah SWT dan para malaikat. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang bersahur, sebuah kemuliaan yang luar biasa bagi umat Islam.

3. Pembeda dengan Umat Terdahulu

Sahur menjadi karakteristik khusus yang membedakan puasa umat Islam dengan umat-umat terdahulu. Hal ini berdasarkan hadits dari Amru bin Ash, di mana Rasulullah SAW bersabda: "Yang membedakan puasa kita dengan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur."

4. Waktu Mustajab untuk Berdoa

Waktu sahur bertepatan dengan sepertiga malam terakhir, yang merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Allah SWT turun ke langit dunia pada waktu ini dan menjawab doa-doa hamba-Nya.

5. Makanan Sahur Tidak Dihisab

Makanan sahur memiliki keistimewaan tidak akan dihisab di akhirat, sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Azdrai.

Memahami berbagai keutamaan sahur ini seharusnya menjadi motivasi bagi kita untuk tidak melewatkan kesempatan berharga ini. Meskipun terkadang terasa berat untuk bangun di sepertiga malam terakhir, namun keberkahan dan pahala yang dijanjikan Allah SWT jauh lebih besar nilainya. Sahur bukan sekadar rutinitas Ramadhan, melainkan kesempatan istimewa untuk meraih kedekatan dengan Allah SWT dan memperoleh berbagai keutamaan yang telah dijanjikan-Nya.

Tips Menjalankan Sahur yang Baik

Ilustrasi sahur
Ilustrasi sahur (sumber: iStock)... Selengkapnya

Melaksanakan sahur dengan cara yang benar tidak hanya akan memaksimalkan keberkahan ibadah, tetapi juga membantu kita menjalani puasa dengan lebih nyaman dan penuh semangat. Rasulullah SAW telah memberikan tuntunan yang lengkap tentang tata cara sahur yang baik, yang kemudian diperkaya dengan pemahaman modern tentang nutrisi dan kesehatan. Berikut adalah panduan lengkap untuk menjalankan sahur yang optimal, yang menggabungkan aspek sunnah dan manfaat praktis.

1. Atur Waktu Sahur dengan Tepat

Pemilihan waktu yang tepat untuk sahur memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas puasa kita. Berdasarkan tuntunan Rasulullah SAW, waktu terbaik untuk sahur adalah pada sepertiga malam terakhir hingga sekitar 15-20 menit sebelum adzan Subuh. Mengakhirkan waktu sahur merupakan sunnah yang memiliki banyak hikmah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Umatku akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur." Dengan mengatur waktu sahur yang tepat, tubuh dapat mempertahankan energi lebih lama selama berpuasa.

2. Pilih Menu yang Tepat dan Seimbang

Menu sahur memerlukan perhatian khusus karena akan menjadi sumber energi utama selama berpuasa. Konsumsilah karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, atau roti gandum yang akan memberikan energi berkelanjutan. Protein seperti telur, ikan, atau daging tanpa lemak penting untuk menjaga massa otot dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Lengkapi dengan sayuran dan buah-buahan yang kaya serat untuk membantu pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa makanan yang paling baik untuk sahur adalah kurma, karena mengandung nutrisi lengkap dan energi yang tahan lama.

3. Perhatikan Pola Minum yang Benar

Hidrasi yang cukup sangat krusial untuk menjalani puasa dengan nyaman. Mulailah minum air putih sejak bangun tidur dan lanjutkan secara bertahap hingga menjelang imsak. Usahakan minum setidaknya 2-3 gelas air saat sahur, namun jangan minum terlalu banyak sekaligus karena dapat membuat perut tidak nyaman. Hindari minuman yang mengandung kafein atau terlalu manis karena dapat memicu dehidrasi. Anda juga bisa mengonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka, melon, atau anggur untuk membantu menjaga hidrasi tubuh lebih lama.

4. Jaga Adab dan Etika Sahur

Sahur bukanlah sekadar aktivitas makan biasa, tetapi merupakan ibadah yang memiliki adab dan etika tersendiri. Mulailah sahur dengan membaca basmalah dan doa makan. Konsumsi makanan dengan duduk dan gunakan tangan kanan sesuai sunnah. Hindari makan sambil berbaring atau berdiri. Kunyah makanan dengan perlahan dan hindari makan terburu-buru meskipun waktu sudah mendesak. Setelah selesai makan, bacalah hamdalah dan doa setelah makan. Jangan lupa untuk membaca niat puasa sebelum waktu imsak tiba.

5. Persiapkan Sahur dari Malam Hari

Persiapan yang baik akan membuat sahur lebih teratur dan bermakna. Siapkan menu dan bahan-bahan sahur dari malam hari untuk menghindari kepanikan dan ketergesaan saat waktu sahur tiba. Atur alarm dengan beberapa kali pengulangan untuk memastikan tidak tertidur. Jika memungkinkan, siapkan makanan yang mudah disantap dan tidak memerlukan pemanasan yang lama. Persiapan yang matang juga membantu kita lebih fokus pada aspek ibadah sahur daripada tergesa-gesa menyiapkan makanan.

Dengan menerapkan tips-tips sahur yang baik ini, kita tidak hanya akan mendapatkan manfaat kesehatan tetapi juga keberkahan dalam ibadah. Penting untuk diingat bahwa tujuan utama dari sahur bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan fisik, melainkan untuk menjalankan sunnah dan meraih pahala. Jadikan sahur sebagai momentum untuk memulai hari dengan semangat ibadah dan tekad yang kuat untuk menjalani puasa dengan sebaik-baiknya. Dengan persiapan dan pelaksanaan yang baik, insya Allah puasa kita akan terasa lebih ringan dan lebih bermakna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya