Benarkah Makan Seafood Bisa Menyebabkan Kolesterol Tinggi? Ketahui Faktanya

Liputan6.com, Jakarta Apakah makan seafood bisa menyebabkan kolesterol tinggi? Pertanyaan ini sering memicu perdebatan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Namun, jawabannya tidak sesederhana itu. Faktanya, hubungan antara konsumsi seafood dan kolesterol darah cukup kompleks dan perlu dipahami dengan baik.

Banyak orang beranggapan bahwa seafood tinggi kolesterol sehingga harus dihindari. Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Kandungan kolesterol dalam seafood bervariasi, tergantung pada jenisnya. Beberapa jenis seperti udang, cumi-cumi, dan kepiting memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan ikan salmon, tuna, atau halibut.

Di sisi lain, banyak jenis seafood kaya akan asam lemak omega-3 yang justru bermanfaat bagi kesehatan jantung. Asam lemak ini dapat membantu menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Dengan demikian, mengonsumsi seafood secara bijak dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.

Selain jenis seafood, cara mengolahnya juga berpengaruh terhadap kandungan kolesterol dan lemak jenuh dalam makanan.

Menggoreng seafood dengan banyak minyak dapat meningkatkan kandungan lemak jenuh dan lemak trans, yang dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL). Oleh karena itu, metode memasak yang lebih sehat seperti memanggang, merebus, atau mengukus lebih disarankan.

Pemilihan minyak sehat, seperti minyak zaitun, juga dapat membantu menurunkan dampak negatif terhadap kolesterol. Jika ingin mengurangi rasa amis, perasan jeruk lemon juga dapat memberikan manfaat tambahan dengan kandungan vitamin C yang membantu menurunkan kadar kolesterol jahat. 

Meskipun mengonsumsi seafood rendah kolesterol, tetap penting untuk memperhatikan jumlah konsumsinya. Konsumsi seafood secara berlebihan, bahkan jenis yang rendah kolesterol, tetap dapat meningkatkan asupan kolesterol harian melebihi batas yang direkomendasikan. 

American Heart Association merekomendasikan asupan kolesterol harian sekitar 200-300 mg saja. Jika ingin kolesterol tetap normal maka batasi konsumsi seafood.

Bagi orang dengan riwayat kolesterol tinggi atau penyakit jantung, perlu lebih berhati-hati dalam mengonsumsi seafood, terutama jenis yang tinggi kolesterol. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan untuk menentukan jumlah dan jenis seafood yang aman dikonsumsi sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.

Pada akhirnya, makan seafood tidak selalu menyebabkan kolesterol tinggi. Yang terpenting adalah memilih jenis seafood yang rendah kolesterol, mengolahnya dengan cara yang sehat, dan mengonsumsinya dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet sehat dan gaya hidup aktif. Faktor lain seperti genetika, gaya hidup, dan pola makan secara keseluruhan juga berperan penting dalam mengontrol kadar kolesterol darah.

Saat menyantap seafood, jangan lupa untuk melengkapi hidangan dengan makanan yang dapat membantu menurunkan kolesterol. Sayuran hijau, buah-buahan, dan makanan kaya serat seperti tahu dan tempe bisa menjadi pilihan pendamping yang sangat baik. Serat membantu mengikat asam empedu dan mencegah penyerapan kolesterol lebih lanjut dalam tubuh.

Selain itu, rempah-rempah seperti bawang putih juga diketahui memiliki kemampuan menurunkan kolesterol jahat dalam darah, menjadikannya tambahan yang sempurna untuk berbagai hidangan seafood.

Apakah seafood menyebabkan kolesterol tinggi? 

Seafood memang mengandung kolesterol, namun tidak semua jenis seafood menyebabkan kolesterol tinggi. Penting untuk mengontrol porsi dan cara pengolahan agar tetap sehat.

Jenis seafood mana yang harus dihindari bagi penderita kolesterol tinggi? 

Penderita kolesterol tinggi disarankan untuk membatasi konsumsi udang, cumi-cumi, dan lobster karena kandungan kolesterolnya yang lebih tinggi. Kerang juga sebaiknya dikonsumsi dengan porsi terbatas.

Bagaimana cara mengolah seafood yang sehat? 

Untuk menjaga kesehatan, sebaiknya seafood dimasak dengan cara dipanggang, dikukus, atau direbus. Hindari menggoreng dengan banyak minyak atau menggunakan santan berlebihan.