Takut Terlambat Ujian, Aksi Mahasiswa Terbang ke Kampus Pakai Parasut Ini Viral

Liputan6.com, Jakarta Terlambat ke sekolah atau ke kampus jadi masalah umum di dunia pendidikan. Berbagai alasan terlambat tak jadi perkara, namun bagaimana solusi agar bisa datang ke kampus tepat waktu. Seorang mahasiswa dari Kolhapur, Samarth Mahangde, mengambil pendekatan yang sama sekali berbeda untuk menghadapi ujian semester dengan terbang pakai parasut.

Aksi unik ini terjadi saat Samarth sedang sibuk di kedai jusnya di Panchgani. Teman-temannya menghubunginya dan terkejut karena ia belum sampai di tempat ujiannya. Dalam kepanikan, Samarth menyadari bahwa ia sama sekali tidak mengetahui bahwa tanggal ujiannya telah diubah dan ia harus segera mencari solusi untuk tidak terlambat.

Samarth yang berusaha keras untuk tidak terjebak dalam kemacetan, akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang tidak biasa. Ia bergegas menemui Govind Yewale, seorang ahli paralayang lokal, dan memohon bantuan. Dengan keputusasaan di matanya, Samarth berhasil meyakinkan Yewale untuk membantunya terbang ke lokasi ujian yang berjarak 15 kilometer.

Dengan menggunakan parasut, perjalanan Samarth hanya memakan waktu lima menit. Ia mendarat tepat pada waktunya dan berhasil mengikuti ujian. Aksinya yang berani ini segera menjadi viral di media sosial, menarik perhatian banyak orang. 

'Kertas soal dibagikan tetapi saya diizinkan masuk,' ungkap Samarth dengan lega setelah mendarat kepada Times of India dikitip Liputan6.com, Selasa (25/2/2025). 

Samarth Mahangde tidak akan menyerah begitu saja. Dalam situasi mendesak, ia mencari inspirasi dan solusi dari ahli paralayang, Govind Yewale. Meskipun awalnya terkejut dan memarahi Samarth, Yewale akhirnya setuju untuk membantunya terbang ke tempat ujian.

Samarth diikat ke sabuk pengaman dan diluncurkan ke langit. Menurut laporan, seluruh perjalanan hanya memakan waktu lima menit. Meskipun kertas soal telah dibagikan, Samarth masih diizinkan untuk mengikuti ujian, menunjukkan betapa pentingnya pendidikan baginya.

Samarth yang merupakan mahasiswa di Universitas Shivaji, Kolhapur, mengungkapkan bahwa ia bekerja keras untuk menghidupi keluarganya sambil tetap fokus pada studinya. 'Pendidikan saya sama pentingnya,' jelasnya kepada TOI.

Aksi Samarth bukan hanya tentang mencapai ujian, tetapi juga mengangkat isu kemacetan lalu lintas di kawasan wisata seperti Panchgani. Inspektur Polisi Satara, Samir Shaikh, menyatakan bahwa kemacetan lalu lintas adalah masalah umum, terutama selama musim turis yang ramai. 'Kami telah memastikan manajemen lalu lintas sepanjang tahun,' katanya.

Dengan semakin banyaknya wisatawan, kemacetan menjadi masalah yang harus segera diatasi. Samarth menunjukkan bahwa terkadang, solusi kreatif diperlukan untuk menghadapi tantangan sehari-hari. Aksinya yang viral ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berpikir di luar kebiasaan.

Meski petualangan ini tak terlupakan, Samarth mengingatkan kita akan pentingnya komunikasi dan informasi yang tepat. Kesalahpahaman tentang jadwal ujian dapat berakibat fatal jika tidak diatasi dengan baik.

Panggilan telepon dari teman-teman Samarth menjadi titik balik dalam cerita ini. Kepanikan yang melanda saat ia menyadari terlambat, justru memicu keberaniannya untuk melakukan hal yang tak terduga. Keberanian Samarth untuk terbang ke kampus menunjukkan dedikasinya terhadap pendidikan.

Samarth mengaku, jika ia memilih untuk menyetir, kemungkinan besar ia akan terjebak dalam kemacetan. 'Jika saya terjebak kemacetan, saya tidak bisa mengikuti ujian,' jelasnya. Dengan keputusan berani ini, ia berhasil mencapai tujuan dan membuktikan bahwa kadang-kadang, cara yang tidak biasa bisa menjadi solusi terbaik.

Aksi Samarth yang viral ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya persiapan dan ketepatan informasi. Kesimpulan dari kisah ini adalah, dalam situasi darurat, berpikir cepat dan berani mengambil risiko bisa membawa hasil yang luar biasa.