Liputan6.com, Jakarta Malam Lailatul Qadar dikenal sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, dan menjadi momentum paling sakral dalam sepuluh malam terakhir Ramadan. Setiap amal ibadah yang dilakukan pada malam ini memiliki nilai yang luar biasa, bahkan melebihi amal ibadah selama lebih dari 83 tahun. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada malam istimewa ini adalah memperbanyak doa, terutama doa yang diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam banyak riwayat, Rasulullah SAW memberikan tuntunan bacaan doa khusus untuk Lailatul Qadar kepada istrinya, Siti Aisyah RA, yang kini diamalkan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Doa tersebut menjadi pegangan utama bagi mereka yang berharap untuk diampuni dosanya dan mendapatkan rahmat Allah SWT di malam yang penuh cahaya dan keberkahan ini. Selain itu, adab serta waktu terbaik untuk membaca doa pun menjadi pengetahuan penting agar doa lebih mustajab.
Baca Juga
Dengan pemahaman dan niat yang tulus, membaca doa Lailatul Qadar tidak hanya menjadi rutinitas ibadah, tapi juga sebagai bentuk kerendahan hati dan kepasrahan kepada Sang Pencipta. Berikut mengenai bacaan doa Lailatul Qadar, tata cara membacanya, waktu paling tepat, serta keutamaannya menurut hadis-hadis yang telah diriwayatkan oleh para ulama, dirangkum Liputan6, Selasa (25/3).
Advertisement
Bagaimana Meraih Malam Lailatul Qadar
Meraih malam Lailatul Qadar merupakan dambaan setiap Muslim karena malam tersebut dikatakan lebih baik dari seribu bulan sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Qadr, dan menurut mayoritas ulama, malam istimewa ini berada di antara malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir Ramadan.
Untuk mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar, umat Islam dianjurkan untuk melakukan sejumlah aktivitas ibadah seperti berikut:
- Meningkatkan intensitas ibadah, seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdoa secara istiqamah, terutama di waktu-waktu yang sunyi di malam hari.
- Memperbanyak amalan yang bernilai spiritual tinggi seperti bersedekah.
- Memperbanyak istighfar.
- Menjauhi hal-hal yang sia-sia agar malam yang penuh kemuliaan ini benar-benar menjadi momentum perubahan dan pengampunan dosa.
Advertisement
Bacaan Doa yang Dianjurkan di Malam Lailatul Qadar Sesuai Hadis
Terdapat dua redaksi doa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada Sayyidah Aisyah RA, dan keduanya memiliki dasar yang kuat dalam hadis shahih dari berbagai imam perawi, termasuk Imam At-Tirmidzi.
1. Doa Pertama (HR At-Tirmidzi):
- Arab: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
- Latin: Allāhumma innaka ‘afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa‘fu ‘annī
- Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, Engkau mencintai maaf, maka maafkanlah aku.”
2. Doa Kedua (HR Lima Imam Hadis kecuali Abu Dawud):
- Arab: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
- Latin: Allāhumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa‘fu ‘annī
- Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai maaf, maka maafkanlah aku.”
Kedua doa tersebut memiliki kandungan makna pengakuan atas keagungan sifat Allah yang Maha Pemaaf dan permohonan tulus dari seorang hamba untuk mendapatkan ampunan dari segala dosa.
Tata Cara Berdoa di Malam Lailatul Qadar
Berdoa di malam Lailatul Qadar hendaknya dilakukan dengan adab dan ketentuan yang sesuai syariat agar lebih bermakna dan mustajab. Sebagaimana diajarkan dalam kitab-kitab fiqih serta hadis-hadis shahih, berikut adabnya:
- Pertama, dimulai dengan niat yang tulus dan menghadap kiblat.
- Membaca pujian kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebelum menyampaikan permohonan.
- Selanjutnya, bacaan doa Lailatul Qadar bisa dibaca secara berulang dengan penuh kekhusyukan, baik secara berjamaah maupun sendiri, dengan suara yang lembut dan hati yang tunduk di hadapan Allah.
- Akhiri doa yang sudah dipanjatkan dengan menyebut Asmaul Husna serta permohonan kebaikan dunia dan akhirat.
Advertisement
Keutamaan Membaca Doa di Malam Lailatul Qadar
Membaca doa di malam Lailatul Qadar menjadi salah satu amalan yang paling mulia karena bertepatan dengan malam yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai malam penuh kemuliaan dan pengampunan.
Doa yang dipanjatkan pada malam ini memiliki peluang besar untuk dikabulkan, karena malam tersebut adalah saat turunnya para malaikat dan malaikat Jibril dengan membawa rahmat dan ketentuan takdir tahunan dari Allah SWT.
Selain itu, keutamaan doa malam Lailatul Qadar juga disebut dalam hadis bahwa siapa yang menghidupkan malam tersebut dengan iman dan penuh harap kepada Allah, maka akan diampuni seluruh dosa-dosanya yang telah lalu.
Jam Terbaik untuk Membaca Doa dan Melakukan Amalan di Malam Lailatul Qadar
Waktu terbaik untuk membaca doa Lailatul Qadar adalah di sepertiga malam terakhir, yaitu saat kebanyakan orang terlelap, karena di waktu itulah Allah paling dekat dengan hamba-Nya sebagaimana dijelaskan dalam banyak riwayat shahih.
Namun doa tetap bisa dibaca sejak malam tiba, terutama setelah shalat tarawih dan saat melakukan ibadah malam seperti tahajud atau witir, karena seluruh malam di sepuluh hari terakhir Ramadan adalah peluang terbaik untuk berdoa.
Untuk lebih memaksimalkan amalan, umat Islam dianjurkan mengatur waktu istirahat dan ibadah agar dapat bangun di waktu sahur, di mana doa-doa penuh harap kepada Allah lebih besar peluangnya untuk diterima.
Advertisement
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Doa Lailatul Qadar (People Also Ask - Google)
Apa doa terbaik di malam Lailatul Qadar?
Doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW: “Allāhumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa‘fu ‘annī.”
Kapan waktu yang tepat membaca doa Lailatul Qadar?
Waktu terbaik adalah sepertiga malam terakhir pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan.
Apakah boleh membaca doa Lailatul Qadar berulang kali?
Boleh, bahkan dianjurkan dibaca sebanyak-banyaknya dengan penuh kekhusyukan.
Apakah doa Lailatul Qadar harus dibaca dalam bahasa Arab?
Sebaiknya dalam bahasa Arab, namun boleh dilanjutkan atau diselingi dengan doa pribadi dalam bahasa sendiri.
Apa yang harus dipersiapkan sebelum berdoa di malam Lailatul Qadar?
Niat yang tulus, bersuci, shalat malam, dan menciptakan suasana yang khusyuk serta tenang.
