Koalisi Partai Islam Diprediksi Tak Miliki Pijakan Kuat

Parpol berbasis Islam juga dinilai suka menghadirkan kekacauan faktual. Sebab, banyak anggotanya dari kalangan non-Islam.

oleh Widji Ananta diperbarui 14 Apr 2014, 12:20 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2014, 12:20 WIB
Merangkai Koalisi Menuju RI -1
Di Prediksi ada tiga Capres yang akan maju

Liputan6.com, Jakarta - Keunggulan PKB sebagai salah satu partai Islam yang memperoleh banyak suara pada pemilu legislatif 9 April 2014, memunculkan spekulasi partai-partai berbasis Islam akan berkoalisi. Poros tengah pun menjadi tantangan berat bagi 3 partai pemenang suara terbanyak.

Namun pengamat politik Ray Rangkuti tak melihat hal itu akan terjadi. Menurutnya, koalisi partai Islam tidak memliki pijakan dan kekuatan yang besar.

Dia menambahkan, dari segi perolehan suara juga tidak besar. "Total perolehan suara mereka tidak lebih dari 30 persen. Artinya masih ada 70 persen suara lainnya di luar koalisi. Tidak terbayangkan jika membangun koalisi dan harus berhadapan dengan kekuatan 70 persen di parlemen," ujarnya di Jakarta, Selasa (14/4/2014).

Parpol berbasis Islam juga dinilai suka menghadirkan kekacauan faktual. Sebab, banyak anggotanya dari kalangan non-Islam. Hampir semua parpol yang diidentifikasi parpol Islam, faktanya adalah partai terbuka keanggotaannya terhadap umat non muslim. Seperti PAN, PKB dan PKS memperkenankan hal itu."

Kesulitan lainnya, partai berbasis Islam seringkali tidak mempunya visi yang sama. "Tak terlihat satupun tokoh mereka yang dapat mempersatukan partai-partai ini," papar Ray.

Karena itu, Ray menilai pembentukan koalisi Islam hanya angan-angan dan imajinasi saja. dia menyarankan, partai-partai tersebut bergabung dengan poros utama koalisi. (Raden Trimutia Hatta)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya