Liputan6.com, Jakarta - Konflik internal masih terjadi di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Prahara ini dianggap muncul lantaran terdapatnya perbedaan pendapat mengenai sosok calon yang akan diusung pada Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang.
Menurut salah satu pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda, sikap kubu Suryadharma Ali (SDA) yang mendukung Partai Gerindra mencalonkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) dan pihak Emron Pangkapi mendukung PDIP mencalonkan Joko Widodo atau Jokowi merupakan titik awal dari konflik tersebut.
Belum juga reda masalah itu, partai berlambang Kabah ini kembali bermanuver. Kali ini melalui Romahurmuziy. Sekjen PPP yang akrab disapa Romy itu menggulirkan wacana yang tidak biasa.
Romy mengaku partainya saat ini sedang membangun poros koalisi baru. Poros keempat ini mewacanakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat ini menjabat sebagai Presiden RI untuk maju sebagai calon wakil presiden.
"Bukan tidak mungkin kita membangun Poros Tengah dengan mengusung SBY sebagai calon wakil presiden," ujar Romy di Kantor DPP PPP, Jakarta, Sabtu (19/4/2014).
Romy yakin, kekuatan poros yang digagas PPP ini punya peluang cukup besar mengingat kekuatan partai menengah cukup signifikan jika digabung. Apalagi, imbuh Romy, SBY yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat masih memiliki elektabilitas tinggi.
"Elektabilitas SBY itu masih di atas 50 persen mengalahkan Jokowi dan Prabowo," kata Romi.
Sekjen PPP Romahurmuziy Gulirkan Wacana SBY Jadi Cawapres
"Bukan tidak mungkin kita membangun Poros Tengah dengan mengusung SBY sebagai calon wakil presiden," ujar Sekjen PPP.
diperbarui 19 Apr 2014, 16:53 WIBDiterbitkan 19 Apr 2014, 16:53 WIB
Presiden SBY memasukkan surat suara untuk DPR di TPS 006 Nagrak Gunung Putri, Bogor pada Rabu (9/4/14) (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Manchester United Temukan Striker Alternatif dari Serie A, Harganya Lebih Murah Ketimbang Gyokeres
Harga Kripto Hari Ini 11 Februari 2025: Bitcoin Dkk Berangsur Pulih
Tiket Mudik Lebaran 2025 Pelabuhan Merak Sudah Bisa Dibeli
Harga Minyak Mentah Naik, Investor Abaikan Ancaman Trump
Dokter Tirta Cerita Pengalaman Lari Sore Lewati Jabal Khandamah Makkah Usai Umrah
Memahami Hiatus Adalah: Definisi, Manfaat, dan Penerapannya
Pengertian Heterogen Adalah: Definisi, Ciri, dan Contoh Campuran Heterogen
Memahami Apa Arti Hak Angket: Fungsi dan Implementasinya dalam Sistem Pemerintahan
Memahami Konsep Hibah: Definisi, Jenis, dan Aspek Hukumnya
Food for Hope, Saat Kulkas Menjadi Kanvas Harapan bagi Anak Penderita Kanker
Cuaca Bali Hari Ini Selasa 11 Februari 2025: Berawan, Hujan Ringan, dan Suhu Ideal
Hikayat Adalah: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh Karya Sastra Melayu Klasik