Liputan6.com, Jakarta - Kabar adanya tawaran koalisi dari PDIP kepada Partai Golkar, dengan syarat Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie mundur sebagai capres pada Pilpres 2014, dibantah Aburizal Bakrie. Bahkan, Ketua Umum Partai Golkar itu menganggap kabar tersebut sebagai lelucon.
"Tidak," tegas Aburizal yang lebih akrab disapa Ical itu, seraya menggelengkan kepala di kediamannya di Jalan Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2014).
Ical menganggap, kabar tersebut merupakan suatu yang hanya akan menjadi bahan lelucon baginya dan internal Golkar. Sebab, sampai saat ini, partainya masih tetap solid mendukung dirinya sebagai capres.
"Namanya kalau dalam Bahasa Inggris nya itu what a joke, artinya lucu sekali," ucap Ical.
Belakangan memang Ical kerap disebut-sebut akan bersanding dengan Jokowi, atau dengan kata lain ada sinyal koalisi antara PDIP dengan Golkar. Ical dan Jokowi juga pernah disandingkan dalam suatu program tayangan televisi 9 April malam, persis usai Pileg digelar.
Dalam tayangan itu, Ical mendapat pertanyaan dari seorang pemandu acara soal kesediaan dirinya jika menjadi cawapres Jokowi. Namun dengan perasaan sungkan Ical menjawab, dirinya tidak pantas sebagai cawapres. Alasanya, dirinya lebih tua dari Jokowi.
Pertanyaan yang sama juga dilontarkan sang pemandu cantik itu kepada Jokowi. Namun jawaban Jokowi pun senada. Ia mengaku sudah dititahkan PDIP untuk menjadi capres. Dengan kata lain, Jokowi dan Ical sama-sama menolak menjadi cawapres.
Pada malam itu, kemeja yang dikenakan keduanya -- yang sama-sama berwarna putih itu -- juga dikait-kaitkan dengan adanya kecocokan keduanya. Namun saat ditanyakan perihal itu, keduanya hanya mesem atau tersenyum.
Ical mengaku lebih suka kemeja putih lengan pendek, sementara Jokowi lebih suka kemeja putih lengan panjang. "Karena lengan saya kurus, jadi saya suka lengan panjang," ujar Jokowi seraya tersenyum. (Raden Trimutia Hatta)
Advertisement