Demokrat: Presiden Terpilih Harus Lanjutkan Perkembangan Ekonomi

Indonesia saat ini masuk dalam 10 besar negara dengan perkembangan ekonomi terbesar dunia.

oleh Sugeng Triono diperbarui 05 Mei 2014, 00:25 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2014, 00:25 WIB
Pramono Edhie Wibowo_20140403

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan data Bank Dunia yang disampaikan Menteri Keuangan Chatib Basri kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Indonesia saat ini masuk dalam 10 besar negara dengan perkembangan ekonomi terbesar di dunia.

Menurut politisi Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, perlu waktu lama menjadikan perkembangan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik dibanding negara eropa, seperti Spanyol dan Italia. Perkembangan positif tersebut juga tidak dapat dilakukan tanpa kerjasama antara eleman pemerintah.

"Ini adalah hasil kerja kolektif pemerintahan koalisi di bawah pimpinan SBY, pemerintah daerah, swasta dan seluruh rakyat Indonesia. Ini adalah hasil pembangunan berkualitas yang berkesinambungan selama satu dekade terahir yang patut dibanggakan, mengingat terpuruknya ekonomi Indonesia pascareformasi 1998," ujar Edhie, Jakarta, Minggu (4/5/2014).

Maka itu, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini berharap, pembangunan yang sudah dicapai pemerintahan SBY dapat terus dilanjutkan penggantinya, usai Pilpres 9 Juli mendatang. "Komitmen pembangunan ini harus terus bisa dilanjutkan oleh Pemerintahan baru hasil Pemilu 2014 nanti."

Edhie juga mengimbau, agar seluruh masyarakat Indonesia tetap bersatu melanjutkan hasil pembangunan yang ada. "Mari kita perbaiki apa yang belum baik, kita sempurnakan apa yang masih belum sempurna. Hanya dengan kesamaan visi dan persatuan bangsa, kesejahteraan rakyat bisa ditingkatkan."

"Mari bersama kita wujudkan target pemerintah untuk bisa masuk ke dalam urutan 7 besar ekonomi dunia," pungkas peserta Konvensi Capres Partai Demokrat sekaligus anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya