Liputan6.com, Yogyakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah Istimewa Yogyakarta mengaku sudah mengirimkan surat panggilan kepada Amien Rais dan 10 orang lainnya untuk keperluan klarifikasi. Pemanggilan ini terkait dugaan pelanggaran pemilu saat acara zikir dan pengajian yang digelar di Sportorium Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu malam 25 Juni 2014.
Komisioner Bawaslu DIY Bidang Penindakan Pelanggaran Sri Rahayu Werdiningsih mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat panggilan kepada tim pemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Prabowo-Hatta ke alamat masing-masing.
Namun, saat staf Bawaslu yang bertugas mengirimkan surat panggilan ke kediaman Amien Rais, justru mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan. Petugas tersebut diduga telah diusir dari kediaman Amien Rais.
"Menurut laporan staf yang antar surat panggilan ke rumah Amien Rais ada insiden pengusiran. Staf kami diusir dan motornya harus dituntun keluar dari pekarangan rumahnya," ujar Sri Rahayu kepada Liputan6.com, Jumat malam 27 Juni 2014.
Informasi yang didapat dari staf tersebut, menurut Sri, saat memberikan surat panggilan, Jumat siang, dirinya diusir dengan kata-kata kasar. Orang yang mengusir disebutkan diduga adalah salah seorang putra mantan Ketua MPR tersebut.
"Sewaktu duduk di kursi katanya dia diusir dengan kata-kata kasar dan disuruh pindah duduk di jok motor. Waktu pindah duduk di jok motor diusir lagi dan diminta motornya untuk dibawa keluar pekarangan rumahnya sejauh beberapa meter oleh orang yang mirip Amien Rais, diduga adiknya Hanafi Rais," ujar Sri.
Sri sangat menyesalkan insiden ini terjadi. Menurutnya staf Bawaslu DIY datang ke rumah Amien Rais dalam rangka tugas negara. Namun justru diperlakukan tidak baik oleh kerabat maupun keluarga yang bersangkutan.
"Yang jelas kami sangat menyesalkan terjadinya insiden ini, karena staf kami tadi datang dalam rangka menjalankan tugas dari lembaga negara, tidak seharusnya mendapat perlakuan seperti Itu," sesalnya.
Pihak Amien Rais sendiri yang dihubungi mengatakan tidak mengetahui adanya peristiwa tersebut. "Saya dan Pak Amien dari kemarin ada di Denpasar, Bali, jadi sama sekali tidak tahu ada peristiwa itu," jelas staf pribadi Amien, Ismail kepada Liputan6.com, Sabtu (28/6/2014) pagi.
Namun, dia membenarkan kalau memang ada panggilan dari Bawaslu DIY kepada mantan Ketua Umum PAN itu. "Suratnya memang sudah sampai," jelasnya.
Bawaslu DIY mengatakan tokoh-tokoh yang dipanggil untuk dimintai klarifikasinya seputar kegiatan yang diduga sebagai kampanye tersebut antara lain Bambang Eka, Hanafi Rais, Amien Rais, Herry Zudianto dan Gus Miftah. Turut dipanggil pula untuk dimintai keterangan pengelola Sportarium UMY.
"Yang diundang ada 11 orang, klarifikasi hari Sabtu dan Minggu. Amien Rais diundang klarifikasi pada hari Minggu (29 Juni 2014)," pungkas Sri.