Inggris Umumkan Rencana Besar-besaran untuk Lindungi Industri Baja

Menurut Menteri Bisnis Jonathan Reynolds, industri baja Inggris memiliki masa depan jangka panjang di bawah pemerintahan saat ini.

oleh Tim Global Diperbarui 18 Feb 2025, 15:04 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2025, 15:04 WIB
bendera Inggris
Ilustrasi bendera Inggris (Unsplash/Aleks Marinkovic)... Selengkapnya

Liputan6.com, London - Pemerintah Inggris pada Minggu (16/2/2025) mengumumkan rencana bernilai miliaran poundsterling guna melindungi industri baja Inggris, ketika negara itu menghadapi ancaman tarif perdagangan dari Amerika Serikat.

Pemerintahan Partai Buruh di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Keir Starmer mengatakan, pihaknya mengumpulkan dana hingga 2,5 miliar Pound Sterling untuk membantu mendukung sektor baja.

Pemerintah juga meluncurkan konsultasi untuk mencari cara "melindungi sektor baja dari praktik-praktik perdagangan yang tidak adil di luar negeri" serta mengurangi biaya listrik yang tinggi, dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (18/2/2025).

"Industri baja Inggris memiliki masa depan jangka panjang di bawah pemerintahan ini," kata Menteri Bisnis, Jonathan Reynolds dalam sebuah pernyataan.

Pengumuman itu muncul beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan, ia akan mengenakan tarif 25 persen atas impor baja dan aluminium mulai tanggal 12 Maret 2025.

Kanada, Meksiko, dan Brasil adalah pengekspor baja terbesar ke Amerika Serikat, diikuti oleh Korea Selatan.

Inggris mengekspor sekitar 10 persen industri bajanya ke AS, mengirimkan produk baja bernilai hampir 400 juta Pound Sterling pada 2023.

Badan industri baja Inggris mengatakan, rencana tarif tersebut akan menjadi "pukulan yang merugikan".

Pemerintahan Starmer mengatakan, pihaknya berhubungan dengan pemerintahan Trump "untuk membahas dengan rinci" pengumuman tarif Trump itu.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya