Seruan Gereja di Tanah Papua Jelang Pilpres

Yoku juga meminta kepada umat GKI setempat tidak terlibat politik praktis .

oleh Katharina Janur diperbarui 07 Jul 2014, 08:28 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2014, 08:28 WIB
Distribusi Ke Daerah Terpencil
Beberapa hari menjelang Pemilu 2014, logistik pemilu masih terus didistribusikan ke sejumlah daerah, termasuk ke tanah Papua.

Liputan6.com, Jayapura - Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua mengeluarkan imbauan pastoral, menjelang Pilpres 9 Juli mendatang yang dibacakan pada ibadah di seluruh GKI yang meliputi wilayah Papua dan Papua Barat Minggu 6 Juli kemarin.

Dalam imbauan itu, umat GKI di Tanah Papua agar turut serta dalam Pilpres, dengan menggunakan hak suaranya secara bertanggungjawab. Dan agar tidak terlibat kampanye hitam serta berani menolak segala macam kecurangan.


“Mari kita ikut memberikan suaranya kepada calon pemimpin yang telah teruji kejujurannya dan keberaniannya serta sederhana, bersahaja dan yang melihat permasalahan bangsa dengan nurani,” kata Ketua GKI Pendeta Albert Yoku, di Tanah Papua, Minggu (6/7/2014).

Albert dalam seruannya juga meminta umat GKI di Tanah Papua berani dan tegas menolak segala macam kecurangan dalam Pilpres. Termasuk money politics dan menjunjung tinggi kehidupan moral dan etika di atas dasar iman Yoku.

Dalam seruannya, Yoku juga meminta kepada umat GKI setempat tidak terlibat politik praktis dan menghindari penonjolan lambang-lambang atau atribut agama, kelompok, suku atau ras sebagai bentuk fanatisme bernuansa SARA yang bisa berakibat pertikaian atau konflik dalam masyarakat.

"Kami berharap, semua umat kristiani di tanah Papua dapat berdoa bersama, agar Tuhan menolong kita dalam memilih pemimpin yang takut akan Tuhan, sehingga menjadi berkat bagi masyarakat, bangsa dan negara Republik Indonesia," pungkas Yoku.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya