Polri: Belum Ada Penembakan, Kecuali Lempar Gas Air Mata

Korban bernama Jimmy CK itu ditembak pada bagian mulut dengan peluru karet, saat korban berada di atas mobil komando.

oleh Edward Panggabean diperbarui 21 Agu 2014, 18:56 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2014, 18:56 WIB
Ronny F Sompie
Ronny F Sompie (Kadiv Humas Mabes Polri) (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Mabes Polri membantah anggotanya melakukan penembakan ke arah massa pendukung capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang melakukan aksi unjuk rasa terkait gugatan Pilpres 2014.

"Belum ada penembakan, kecuali melempar gas air mata, karena tahapan pengamanan massa belum sampai pada tahap ke tahap 6," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie, Kamis (21/8/2014).

Ia menambahkan, sesuai standar operasional prosedur (SOP) tahap 6 adalah penanggulangan huru-hara tentang penggunaan senjata api dengan peluru karet untuk tindakan tegas secara terukur dalam rangka mengendalikan massa anarkis yang sangat brutal dan membahayakan anggota Polri dan masyarakat.

Kubu Prabowo menyatakan, ada salah satu pendukung yang tertembak peluru karet saat mengikuti demo di Patung Kudu, air mancur, Thamrin, Jakarta Pusat. Korban bernama Jimmy CK itu ditembak pada bagian mulut dengan peluru karet, saat korban berada di atas mobil komando.

"Betul, ada ditembak di mulut dengan peluru karet saat di atas mobil komando demonstran, korban terjatuh. Korban menderita patah pinggang," kata Wakil Sekjen DPP Gerindra, Haris Bobiho, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta.

Korban bernama Jimmy CK merupakan relawan Prabowo-Hatta dari Gerakan Laskar Relawan Prabowo (GRPro).

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya