Ujian Pertama Pemerintahan Jokowi-JK

Usai dilantik menjadi presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober, Jokowi-JK akan mendapatkan ujian pertama dalam pemerintahannya. Apa itu?

oleh Taufiqurrohman diperbarui 23 Agu 2014, 14:58 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2014, 14:58 WIB
Wajah Ceria Jokowi-JK Saat Gugatan Prabowo Ditolak
Jokowi dan JK menyambut gembira dan mengapresiasi hasil keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruhnya gugatan Prabowo-Hatta, Jakarta, Kamis (21/8/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), akan dilantik menjadi presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2014. Usai dilantik menjadi presiden dan wakil presiden, Jokowi dan JK akan mendapatkan ujian pertama dalam pemerintahannya.

"Ujian pertama Jokowi-JK adalah rencana menaikkan harga BBM. Dari sisi ekonomi," kata Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo dalam diskusi 'Peta Politik Pasca Pilpres' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2014).

Menurutnya, bahan bakar minyak (BBM) merupakan kebutuhan yang sangat penting dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Kebijakan menaikkan harga BBM akan menjadi bumerang dan ujian berat bagi awal pemerintahan Jokowi-JK.

Terlebih, ia menambahkan, PDIP yang merupakan partai pengusung Jokowi-JK selalu menggembar-gemborkan untuk menolak kenaikan harga BBM sewaktu pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam 2 periode berturut-turut.

Menurut Drajad, tak hanya di bidang ekonomi yang bakal menjadi ujian di awal pemerintahan Jokowi-JK, dari dimensi politik pun koalisi yang dibangunnya juga dianggap masih kurang seimbang dengan koalisi Merah Putih, khususnya perolehan kursi di DPR.

"Kalau dari sisi politik, ada ujian-ujian lain. Kuncinya bagaimana masing-masing koalisi melewati ujian-ujian tadi. Ekonomi di dunia cenderung kurang bagus. Perlu tindakan nonpopulis, apakah itu akan menguntungkan rakyat, atau kapitalis tertentu," tandas Drajad. (Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya