Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyatakan partainya tidak termasuk dalam Koalisi Merah Putih (KMP) yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014. Ruhut juga tidak menampik kalau Fraksi Demokrat di DPR mendukung Prabowo-Hatta pada pilpres lalu.
Demikian pula saat deklarasi dan penandatangan Koalisi Permanen Merah Putih yang dihadiri politisi Demokrat Nachrowi Ramli, menurut Ruhut sebatas memposisikan dirinya sebagai tokoh Demokrat.
"Kami bukan di Koalisi Permanen Merah Putih, itu tidak ada tanda tangan Demokrat. Syarief Hasan (Ketua Harian Demnokrat) juga tidak datang kan?" kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2014).
"Nachrowi Ramli tandatangan sebagai pribadi," imbuh Ruhut.
Karena itu, dirinya mengingatkan kepada para petinggi Partai Demokrat untuk tidak menyatakan pendapat yang berlebihan. Ia menambahkan, posisi Demokrat saat ini memang masih netral, tapi hal tersebut bukan berarti tidak akan mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Sudahlah, biarkan mengalir seperti ajaran politik Pak SBY. Jangan menyatakan koalisi atau apa, kita lebih baik menunggu arahan Pak SBY dulu meskipun beliau menyatakan Demokrat saat ini masih netral," tandas Ruhut.
Sebelumnya, Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan kader partainya harus meminta izin terlebih dahulu kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bila menerima pinangan dari Jokowi-JK sebagai kandidat menteri.
Namun begitu, Syarief juga memastikan SBY tidak akan memberi izin bagi kader Demokrat yang ingin bergabung menjadi pembantu pasangan Jokowi-JK dalam pemerintahan ke depan.
"Harus persetujuan ketua umum. Kalau di ketua umum, pasti nggak dikasih, karena bukan bagian dari koalisi," kata Syarief di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin kemarin. (Mut)
Advertisement