Jelang Pelantikan Jokowi-JK, Pengamanan di Perbatasan Diperketat

Salah satunya adalah menjaga keamanan di perbatasan kawasan Selat Malaka dan Laut Natuna.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 14 Okt 2014, 15:58 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2014, 15:58 WIB
Jokowi
(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) terpilih pada 20 Oktober mendatang, segala hal dipersiapkan termasuk dalam soal pengamanan di tiap wilayah. Tidak hanya di Jakarta, peningkatan pengamanan juga dilakukan di wilayah-wilayah perbatasan.

Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) TNI Angkatan Laut Laksamana Muda (Laksda) TNI Widodo mengatakan, berdasarkan perintah dari Panglima TNI, pihaknya turut memperketat keamanan di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Salah satunya adalah menjaga keamanan di perbatasan kawasan Selat Malaka dan Laut Natuna.

"Ada pengetatan keamanan. Itu pasti. 24 jam kita akan mengamankan wilayah barat, khususnya di wilayah perbatasan, dari laut," ujar Widodo usai bertemu dengan Presiden terpilih Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Widodo mengatakan, bentuk tindakan pengamanan yang dilakukan oleh pihaknya adalah meningkatkan patroli laut wilayah Indonesia yang selama ini rutin dilakukan olehnya.  

Ditegaskan olehnya, untuk mengantisipasi berbagai gangguan tersebut, pihaknya juga berupaya menangkal berbagai hal yang menghambat acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang akan dilakukan 6 hari lagi, termasuk wilayah daratan Jakarta.

"Kita juga melakukan pengamanan di wilayah DKI Jakarta. Peningkatan pengamanan tentu ada untuk mengatasi gangguan. Tentu di wilayah perbatasan juga dilakukan peningkatan keamanan. Sepanjang tahun kita lakukan," papar dia.

Sebelumnya, Widodo mengatakan kedatangan Laksamana bintang dua ke kantor Jokowi untuk bersilaturahmi dan memperkenalkan diri kepada Jokowi sebagai pejabat baru di tubuh TNI AL. "Saya ke sini untuk bersilaturahmi, karena di sini saya sebagai pejabat baru yang memasuki wilayah beliau," ujar Widodo.

Dalam kesempatan itu, Widodo yang didampingi oleh dua ajudannya, juga memberikan penghargaan kepada Jokowi berupa replika pedang yang ia sebut sebagai pedang kehormatan. Pedang yang ditempatkan di sebuah kotak kaca itu, menurut dia merupakan simbol kehormatan bagi para anggota TNI AL.

"Kami juga memberikan pedang kehormatan kepada beliau. Itu merupakan ciri khas dari TNI Angkatan Laut," kata dia.

Pertemuan antara Widodo dan Jokowi sendiri berlangsung sekitar 30 menit. Cukup lamanya pertemuan tersebut, menimbulkan pertanyaan apakah dalam pertemuan tersebut, ada pesan-pesan khusus yang disampaikan Jokowi sebagai presiden terpilih.

Terlebih, Jokowi menyatakan dirinya akan fokus di masa-masa awal pemerintahannya pada program-program kemaritiman. "Oh, tidak bahas itu, saya bertemu beliau dengan kapasitas beliau sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sekalian melapor kapasitas laporan, sebagai warga lingkungan Jakarta," pungkas Widodo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya