Liputan6.com, Bogor - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat diserbu ratusan gelandangan, pengemis, dan anak jalanan musiman. Sampai pekan ketiga ini, aparat gabungan telah mengamankan sekitar 384 pengemis dan 212 gelandangan dalam razia rutin di Ciawi, Megamendung, Cisarua, Sukaraja, Cileungsi, Cibinong, Bojonggede, dan Parungpanjang.
Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lenny Rachmawati mengatakan, jumlah tersebut terjadi peningkatan di banding sebelum Ramadan yang hanya terdata 252 gelandangan dan 100-an pengemis.
Sebagai wilayah penyangga ibukota negara, Kabupaten Bogor masih dianggap surga bagi para peminta-minta.
"Bahkan dari hasil interogasi banyak yang asalnya bukan pengemis malah alih profesi jadi meminta-minta," kata Lenny di Kantor Dinsos Kabupaten Bogor, Rabu (8/7/2015).
Dia mengatakan, maraknya gelandangan dan pengemis (gepeng) dan anak jalanan musiman setiap tahun karena Pemerintah Kabupaten Bogor belum punya payung hukum penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. Jadi belum ada sanksi tegas bagi pemberi terhadap peminta-minta di jalanan, sehingga kedatangan gepeng baru sulit dikendalikan.
"Meski kita terus koordinasi dengan Satpol PP dan Polres untuk mengatasi gepeng, tapi tetap ada yang memberi. Sebenarnya kita tidak melarang untuk beramal tapi harus sesuai tempat," kata dia.
Lenny melanjutkan, bantuan bisa diserahkan bagi yayasan pendidikan anak jalanan, rumah singgah, rumah yatim, dan sebagainya yang kompeten mendidik anak asuh.
Dengan adanya payung hukum kebijakan sendiri, menurut Lenny, Pemkab bisa berlakukan tindak pidana ringan bagi pemberi pengemis.
Tanpa adanya payung hukum, anggaran penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) gepeng dan anak jalanan (anjal) pun diakui masih rendah. Dana sekitar Rp 188 juta terbatas untuk membina 40 anjal saja yang terseleksi.
Sementara dana untuk rehabilitasi tuna sosial Rp 173,27 juta mencakup pembinaan keterampilan gepeng, wanita tunasusila, dan penyandang masalah minoritas atau waria. Namun demikian, dia mengapresiasi total anggaran penanganan PMKS tahun ini naik jadi Rp 7 miliar dari tahun sebelumnya kurang dari Rp 4 miliar. (Mvi/Sss)
Jelang Lebaran, Bogor Diserbu Pengemis Musiman
Kabupaten Bogor masih dianggap surga bagi para peminta-minta.
diperbarui 08 Jul 2015, 13:42 WIBDiterbitkan 08 Jul 2015, 13:42 WIB
Sampai hari ini masih banyak gelandangan, pengemis di berbagai kota di dunia. Kota mana saja?... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Umbul Mantram, Tradisi Imlek di Solo yang Lahir dari Akulturasi Budaya
Bertemu PM Modi, Prabowo Undang Pengusaha India Investasi di Indonesia
VIDEO: Menteri ATR Nusron Wahid Tinjau Area SHGB dan SHM di Pagar Laut Tangerang
VIDEO: Buron Kasus e-KTP Paulus Tannos Ditangkap Singapura, Kemenkum Bakal Percepat Ekstradisi
Seret 5 Tersangka, Jembatan SKA Pekanbaru Menyeleweng dari Desain Awal
Dewan Masjid Indonesia Akan Bangun 10 Masjid di Gaza Pasca Gencatan Senjata
VIDEO: Terungkap! Wanita Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi Ternyata Warga Blitar
Jurus Semen Indonesia Bantu Kejar Target Pembangunan 3 Juta Rumah Prabowo
Fokus : Rel kembali Kebanjiran Luapan Sungai Tuntang Grobogan, Rute KA Dialihkan
5 Tips Kirim Paket di Libur Imlek, Cek Caranya
Kutuk Operasi Militer Israel di Jenin, Indonesia: Menguak Maksud Terselubung Zionis
Diluncurkan di Indonesia, Begini Makna Livery Pertamina Enduro VR46 Racing Team