Saat Kangen Ketupat Lebaran di Hong Kong dan China

Lontong berbungkus plastik berbentuk bantal persegi empat itu pun disantap bersama opor ayam dan gulai sayur.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Jul 2016, 21:00 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2016, 21:00 WIB
Pedagang Kulit Ketupat
Pedagang Kulit Ketupat

Liputan6.com, Hong Kong - Ketupat tidak mudah ditemukan di Hong Kong. Sehingga warga negara Indonesia yang tinggal di wilayah itu rindu hidangan khas Lebaran tersebut.

"Janurnya tidak ada, maka tidak ada ketupat. Berbeda dengan di Indonesia, ketupat mudah dijumpai saat hari biasa maupun hari raya," ungkap Heny, juru masak di Wisma Puri Mandiri yang menjadi kediaman resmi Konsulat Jenderal RI di Hong Kong, Rabu 6 Juli 2016.

Dia menuturkan, "Kita ganti ketupat dengan lontong saja. Sama-sama berbahan dasar beras, hanya aroma dan cita rasa berbeda karena pembungkusnya juga berbeda."

Ketupat adalah makanan yang dibuat dari beras, dimasukkan ke dalam anyaman pucuk daun kelapa atau janur berbentuk kantong, kemudian ditanak dan dimakan sebagai pengganti nasi.

Sedangkan lontong, pembungkusnya adalah daun pisang dan direbus. "Tidak sulit mendapatkan daun pisang di Hong Kong," ujar Heny seperti dikutip dari Antara.

Untuk gelaran open house di Wisma Puri Mandiri, disajikan kudapan lapis legit, bika ambon, asinan sayur, dan bakwan sayur yang disantap bersama cabe rawit dan saus kacang.

Sajian utama antara lain opor ayam, sambel goreng kentang, tekwan, sayur labu siam, dan krecek. Terdapat pula es buah dan potongan aneka buah segar.

"Semuanya kami siapkan dari kemaren sore hingga tadi malam," tutur Heny.

Lontong Persegi Empat

Sementara Ella, yang telah lama berdomisili di Beijing, China mengobati kerinduannya pada ketupat Lebaran dengan membuat lontong berbentuk bantal persegi empat yang dibungkus dengan plastik.

Di Beijing, sangat jarang menemukan daun pisang, terlebih janur untuk membuat ketupat.

Lontong berbungkus plastik berbentuk bantal persegi empat buatan Ella disantap bersama opor ayam dan gulai sayur.

"Menu ala kadarnya, untuk mengobati rindu kuliner Lebaran di Tanah Air," kata Ella dalam postingan di layanan pesan singkat Wechat.

Selain mempererat tali silaturahmi WNI di mancanegara, Lebaran menjadi momentum untuk berpesta kuliner Nusantara, khususnya bagi masyarakat Indonesia di Tiongkok daratan.

Usai melaksanakan salat Idul Fitri 1437 Hijriah, masyarakat Indonesia pun berkumpul bersama dalam open house yang dilaksanakan KBRI Beijing dan Konsul Jenderal RI di Shanghai dan Guangzhou.

Masih minimnya restoran khas Indonesia di Tiongkok daratan, khususnya di Beijing, membuat Lebaran sebagai momen melepas rindu akan kuliner Nusantara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya