Alasan Timun Suri Layak Disantap Penderita Mag Selama Ramadan

Timun suri yang disukai konsumen rata-rata yang daging buahnya berwarna kuning.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 31 Mei 2017, 05:20 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2017, 05:20 WIB
Alasan Timur Suri Layak Disantap Penderita Maag Selama Ramadan
Timun suri yang disukai konsumen rata-rata yang daging buahnya berwarna kuning. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Bagi Anda yang punya masalah mag atau lambung selama melaksanakan puasa Ramadan, kehadiran buah mentimun suri atau timun suri bisa menjadi pereda sakit kambuhan tersebut.

"Banyak yang nanya sebab cocok buat yang punya penyakit mag namun mereka masih ingin tetap puasa," ujar Andri, salah satu pedagang timun suri yang mangkal di Jalan Sudirman, Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat ditemui Senin petang, 29 Mei 2017.

Kehadiran timun suri yang dikenal juga dengan nama timun betik atau barteh selama Ramadan, memberikan banyak pilihan menu berbuka. "Apalagi jika dicampur buah kolang kaling atau buah lainnya, sangat cocok sekali buat es buah," tutur dia.

Namun jika ingin merasakan sensasi segar makan buah dari tumbuhan semusim anggota suku labu-labuan (Cucurbitaceae) tersebut, Andri menyarankan agar parutan atau potongan buah timun suri cukup dilumuri susu kental manis dan sirup manis dalam keadaan dingin.

"Rasa buahnya bakal lebih dominan dibanding banyak campuran (buah)," dia mengungkapkan.

Dibanding timun suri putih, buah timun suri kuning lebih banyak dipilih warga. Selain buahnya yang tebal dan lembut di lidah, buah timun suri kuning dirasa lebih manis. "Mungkin rasanya ada manisnya jika dibanding yang putih," kata Andri.

Andri mengakui, khusus tahun ini, pasokan buah terbilang minim, sementara barang yang ada sebagian besar masih berasal dari luar daerah Garut. "Kebanyakan dari Bekasi dan Karawang," kata dia.

Menurut Andri, Pasar Induk Caringin di Bandung maupun Pasar Kramat Jati sebenarnya menyediakan timun suri tetapi yang berwarna putih. Ia mau tak mau mengandalkan pasokan dari Bekasi atau Karawang untuk dagangannya.

Tak mengherankan, akibat besarnya biaya transportasi yang harus ditanggung pedagang, harga jualnya pun lumayan tinggi bagi konsumen.

"Saya tawarkan Rp 12 ribu sampai Rp 15 ribu buat satu kilogram, tapi harga masih bisa ditawar kok. Mau beli berapa, Pak?" ujar dia sambil menawarkan buah dagangannya kepada calon pembeli yang datang.

Yadi, salah satu konsumen timun suri mengakui manfaat buah tersebut saat menjalani puasa Ramadan. Dibanding makan obat pereda mag, ia merasa makan buah segar lebih menyehatkan. "Mungkin tidak ada efek samping ya," ujar dia.

Selain meredakan mag, kehadiran timun suri menjadi alternatif pilihan keluarganya saat berbuka tiba. "Biasanya kan ada kolak, ada es buah pakai timur suri jadi lebih banyak pilihan saja," kata dia.

Bagi Anda yang tengah berada di Garut, Jawa Barat sekalian ingin menikmati buah segar itu, anda bisa membeli di sepanjang Jalan Sudirman, Copong, dengan harga yang bisa ditawar sesuai kemampuan isi kantong Anda.

"Saya biasa jual dari jam 09.00 sampai pukul 17.00 sebelum magrib," ujar Andri.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya