Gadis Palestina Jual Murah Lentera Ramadan untuk Anak-Anak Gaza

Souad Kaheel membuat lentera yang menjadi ikon hari raya di Palestina menggunakan bahan daur ulang dengan harga yang murah.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Jun 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2017, 10:00 WIB
Anak-anak Palestina memegang lampion tradisional yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai "Fanous" yang dijual selama bulan suci Ramadan (AFP)
Anak-anak Palestina memegang lampion tradisional yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai "Fanous" yang dijual selama bulan suci Ramadan (AFP)

Liputan6.com, Gaza - Salah seorang perancang asal Palestina bernama Souad Kaheel menyulap kamarnya menjadi lokasi pembuatan lokakarya. Bertempat tinggal di Jalur Gaza ia membuat sebuah lentera dengan tema Ramadan dengan bahan daur ulang.

Perempuan berusia 26 tahun tersebut menjual lentera hiasan bertema Ramadan dengan harga yang sangat terjangkau. Di jual dengan harga yang miring dibanding lentera lainnya karena bahan yang digunakan selama produksi berasal dari bahan daur ulang.

Kaheel menjual lentera cantik tersebut kepada anak-anak di Gaza untuk menghibur mereka selama bulan suci Ramadan. Meski tidak gratis, setidaknya satu lentera di bandrol dengan harga murah sehingga tidak menambah beban orang tua mereka di tengah situasi ekonomi yang sulit di wilayah yang hingga kini masih terkepung.

"Ramadan tahun ini telah tiba sementara situasi ekonomi di negara ini sangat sulit. Jadi, saya mengambil langkah untuk membuat sebuah lokakarya sederhana seperti lentera kecil untuk menghibur anak-anak," ujar Kaheel seperti dikutip dari Aawsat pada  Jumat (2/6/2017)

"Lentera tersebut terbuat dari karton dengan sentuhan sederhana sehingga membuat tampilannya lebih bagus dan menarik. Meski indah harganya tetap murah," tambahnya.

Lentera tersebut di jual dengan harga 10-30 Shekel atau sekitar 40.000-100.000 Rupiah.

Samira Kaheel yang merupakan ibu dari Kaheel membantu putrinya dalam proses merancang dan membuat lentera. Mereka menggunakan jenis kertas berwarna, perekat, beserta bahan daur ulang lainnya.

"Putriku tertarik dengan kerajinan tangan sejak masih kecil. Saya membantunya dan saya menunjukkan niat saya untuk membantu seperti membeli semua bahan yang ia butuhkan. Beberapa ide pun saya ciptakan dan sisanya saya ambil dari media sosial sehingga bisa terapkan," ujar Samira.

Lentera yang dibuat oleh Kaheel sangat populer di kalangan penduduk Jalur Gaza. Sebab, kualitas dan harga terjangkau yang mereka berikan.

Seorang wanita Palestina bernama Hanan Mohamed yang datang untuk membeli lentera untuk anak-anaknya mengatakan,"saya datang untuk membeli lentera yang akan saya berikan kepada anak saya. Lentera ini akan dijadikan sebagai hadiah hari raya karena menjadi salah satu ikon tradisional di Palestina. Kaheel membuat kerajinan tangan dengan sangat bagus meski menggunakan limbah daur ulang."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya