Ramadan Bergelar Bulan Suci, Ini Sebabnya

Dari mana asal gelar tersebut?

diperbarui 05 Jun 2018, 13:40 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2018, 13:40 WIB
[Bintang] Jadwal Sholat, Imsakiyah, dan Buka Puasa Hari ke-12, 28 Mei 2018
Sudah puasa hari ke-12 aja nih, jangan lupa ini jadwal sholat, imsakiyah dan buka puasanya ya. (Ilustrasi: muslimhands.org.uk)

Jakarta Ramadan menjadi bulan yang amat dinantikan umat Islam. Bagi umat Islam, bulan ini merupakan saat yang tepat untuk menempa diri demi menjadi suci kembali.

Sebabnya, Ramadan digelari sebagai 'Bulan Suci'. Siapa yang memberikan gelar tersebut? Apakah manusia dengan segala ibadahnya, ataukah Allah SWT?

Menjawab pertanyaan itu, terdapat sebuah hadis Qudsy yang patut kita renungkan. Hadis ini diriwayatkan Bukhari.

"Setiap amalan anak Adam itu untuknya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang membalasnya."

Hadis ini menunjukkan puasa merupakan amalan manusia yang dijamin langsung oleh Allah SWT. Ibadah ini tidak hanya kepentingan manusia, namun juga Allah.

Sehingga, dapat ditangkap makna Allah lah yang telah menyucikan Ramadan. Salah satu sebabnya, ada hamba-hamba-Nya yang menunjukkan ketakwaan dengan menjalankan puasa, seperti tercantum dalam Surat Al Baqarah ayat 183.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Puasa yang dijalankan seorang Muslim saat Ramadan dinilai sendiri oleh Allah SWT. Tak ada manusia yang mampu menyatakan puasa kita diterima atau tidak.

Selain itu, Ramadan adalah sarana Allah memberikan pengampunan kepada seluruh makhluknya. Allah juga menyebarkan ganjaran berlipat-lipat khusus kepada hamba-Nya yang memohon.

Sumber: Dream.co.id

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya