Tak Kuat Jalan Usai Tawaf, Syamsiah Digendong Petugas Haji

Calon haji bernama Syamsiah itu mengeluhkan nyeri pada lutut dan engkelnya usai menjalankan tawaf.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 09 Agu 2018, 18:14 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2018, 18:14 WIB
Petugas gendong calon haji Indonesia
Petugas haji gendong Syamsiah yang tak kuat jalan usai selesaikan tawaf. (dream.co.id)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang calon haji asal Papua yang bernama Syamsiah harus digendong petugas Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (P3JH) hingga pemondokan lantaran tak kuat berjalan. Peristiwa itu terjadi saat Syamsiah menyelesaikan tawaf di Masjidil Haram, Rabu 8 Agustus 2018.

Berdasarkan keterangan anggota P3JH, M Agus Pribowo, sosok perempuan lanjut usia itu mengeluhkan nyeri pada lutut dan engkelnya usai menjalankan tawaf. Akibatnya, Syamsiah tertinggal dari rombongannya.

"Jemaah Syamsiah kelelahan setelah tawaf. Jemaah osteoporosis pada kedua lutut dan engkelnya," ujar Agus.

Menurutnya, tenaga paramedis memberikan obat penghilang rasa nyeri ke Syamsiyah. Tapi, kata Agus, karena khawatir kondisi Syamsiyah memburuk, petugas akhirnya menggendongnya ke Terminal Syib Amir.

"Saya berikan obat penghilang rasa sakit (sodium diclofenac 50 mg) kemudian Mengontak pos container Syib Amir untuk antar kursi roda, tapi tidak ada yang bisa antar. Lalu saya gendong ke terminal Syib Amir sampai ke hotelnya," ucapnya.

Tim P3JH merupakan tim baru yang disiapkan untuk melayani jemaah. Tim ini bertugas di layanan umum dan pelayanan kesehatan.

Tim juga akan dioptimalkan khususnya pada masa puncak haji, Arafah-Mina-Muzdalifah (Armina). Tim ini berisikan perpaduan dokter, TNI/Polri, paramedis, dan unsur fakultas kedokteran kampus.

 

Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya