Jemaah Calon Haji Tak Perlu Cari Batu Jumrah Sendiri

Jika batu jumrah tidak disediakan maktab, maka jemaah calon haji sudah tentu akan mencarinya sendiri.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 19 Agu 2018, 15:20 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2018, 15:20 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin akan fokus pada dua hal ini jelan puncak haji. (MCH Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama yang juga Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, batu untuk amalan wajib haji melempar batu atau jumrah sudah disediakan oleh unit pengelola fasilitas jemaah dari pihak Arab Saudi (maktab).

Sehingga, kata dia, jemaah calon haji tidak perlu mencari sendiri.

"Batu kami carikan demi keselamatan jemaah," ujar Lukman usai meninjau kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) Arab Saudi, seperti dikutip dari Antara, Minggu (19/8/2018).

Dia mengatakan, jika batu jumrah tidak disediakan maktab, jemaah calon haji sudah tentu akan mencarinya sendiri.

Dengan begitu, kata Lukman, saat tahapan haji memasuki fase menginap sementara (mabit) di Muzdalifah, jemaah akan berkeliling mencari batu.

"Pada proses pencarian itu, jemaah kadang lupa dengan keselamatannya sendiri saat harus menyeberang jalan raya di kawasan Arab Saudi yang menggunakan sistem lajur kanan atau tidak sama dengan di Indonesia," papar Lukman.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Beda Saudi dan Indonesia

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Rombongan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama Amirul Hajj tiba di Tanah Suci. (Maulana Kautsar/dream.co.id)

Di Indonesia, kata Lukman, menggunakan sistem lajur kiri karena umumnya mobil menggunakan setir kanan. "Beda kiri kanan jalan ini beda, sehingga bahaya," kata Lukman.

Perbedaan lajur jalan raya, lanjut dia, membuat orang Indonesia terkadang gagap saat menyeberang jalan di Saudi. Dalam beberapa kasus terdapat jemaah yang mengalami kecelakaan tertabrak kendaraan. Selain itu, mobil di Saudi umumnya dipacu kencang oleh pengemudinya.

"Sehingga maktab cari kerikil untuk jamaah daripada malah membahayakan keselamatan," tegas Lukman.

Selain alasan itu, Lukman mengatakan, jemaah bisa fokus untuk amalan haji lainnya jika batu untuk jumrah sudah dicarikan oleh maktab.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya