Syarat Wajib Puasa, Harus Dipahami Agar Mendapat Berkah Ramadan

Syarat wajib puasa harus dilaksanakan dan dipatuhi agar puasa menjadi sah.

oleh Rizzaq Aynur Nugroho diperbarui 07 Mei 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2019, 17:00 WIB
Puasa Ramadan (iStockphoto)
Ilustrasi Puasa Ramadan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Syarat wajib puasa adalah syarat yang harus ada ketika akan menjalankan ibadah puasa. Segala jenis ibadah puasa mulai dari yang wajib di bulan Ramadan, dan sunnah, harus melaksanakan semua syarat wajib puasa.

Syarat wajib puasa adalah sebuah syarat yang bisa membuat puasa menjadi lebih sah dan juga tidak sia-sia. Tidak sia-sia di sini dimaksudkan bahwa puasa yang dilakukan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT secara penuh.

 

Syarat wajib puasa Ramadan, mungkin agak sedikit berbeda dengan syarat wajib puasa sunnah. Namun sebagian besar syarat wajib puasa setiap jenisnya adalah sama. Perbedaannya mungkin hanya pada waktu pelaksanaannya saja. Puasa sunnah dilaksanakan kapan saja sesuai dengan waktu puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis, puasa Daud, dan lain sebagainya. Sedangkan puasa Ramadan dilaksanakan saat bulan Ramadan saja.

Untuk lebih jelasnya mengenai syarat wajib puasa, berikut ini Liputan6.com sudah merangkum dari berbagai sumber, Senin (6/5/2019) beberapa syarat wajib puasa dan apa saja yang bisa membatalkan puasa.

Syarat Wajib Puasa

1. Islam

Syarat wajib puasa yang pertama dan paling utama adalah beragama Islam. Orang yang menjalankan ibadah puasa dalam Islam harus beragama Islam atau seorang muslim dan muslimah. Selain itu, puasa juga masuk dalam rukun Islam yang ke empat.

2. Baligh

Baligh adalah suatu tanda atau batasan seorang muslim dan muslimah yang sudah dewasa dan mampu membedakan yang benar dan yang salah. Tanda baligh untuk laki-laki dan perempuan berbeda. Untuk laki-laki, baligh ditandai dengan keluarnya air mani dari kemaluan baik dalam keadaan tidur atau saat terjaga. Kamudian untuk perempuan adalah ketika ia sudah haid atau menstruasi.

Jika kedua tanda di atas tidak muncul, maka batas umur seseorang dinyatakan baligh dalam Islam adalah ketika umurnya sudah 15 tahun.

3. Berakal Sehat

Syarat wajib puasa berikutnya adalah berakal sehat, atau tidak mengalami gangguan jiwa. Orang yang tidak berakal sehat atau mengalami gangguan jiwa, tidak diwajibkan menjalankan ibadah puasa. Hal ini disebabkan karena orang dengan gangguan jiwa atau tidak berakal sehat tidak bisa membedakan yang benar atau yang salah. Selain itu, tidak berakal sehat karena mabuk juga tidak diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Namun ia harus menjalankan ibadah puasa setelah ia sembuh atau tidak mabuk lagi di hari berikutnya.

Syarat Wajib Puasa

4. Sehat

Syarat wajib puasa berikutnya adalah sehat. Jika kamu akan menjalankan ibadah puasa, kamu harus sehat atau tidak sedang dalam keadaan sakit. Jika kamu sedang sakit, dikhawatirkan jika kamu menjalankan ibadah puasa, maka sakit yang diderita akan semakin parah. Kemudian jika kamu tidak bisa menjalankan ibadah puasa karena sakit, maka kamu harus mengganti puasa tersebut. Bisa menggantinya dilain waktu, atau mengganti puasa dengan membayar denda atau fidyah.

5. Mengetahui Bulan Ramadan

Syarat wajib puasa berikut berlaku untuk ibadah puasa yang dilakukan saat bulan Ramadan. Jika kamu sudah melihat hilal, maka kamu diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa. Namun mungkin kemampuan untuk melihat hilal tidak semua orang bisa melakukannya karena kendala alat. Maka dari itu, ada sidang isbat yang biasanya dilakukan oleh Kementrian Agama atau organisasi Islam lainnya. Puasa di bulan Ramadan juga dijelaskan dalam sebuah hadist sebagai berikut.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ

Artinya: Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berhari rayalah karena melihatnya, jika hilal hilang dari penglihatanmu maka sempurnakan bilangan Sya’ban sampai tiga puluh hari.

Yang Membatalkan Puasa dan Membuat Puasa tidak Sah

Jika di atas adalah syarat wajib puasa, maka berikut ini adalah hal-hal yang bisa membatalkan puasa.

1. Makan dan minum secara sengaja dan terus menerus

Makan dan minum secara sengaja adalah hal yang bisa membatalkan puasa. Karena memang puasa sendiri pada intinya adalah menahan lapar dan dahaga.

2. Melakukan hubungan badan.

Melakukan hubungan badan bisa membatalkan puasa. Namun jika melakukan hubungan badan antara suami dan istri ketika setelah berbuka dan sebelum imsyak maka tidak membatalkan puasa. Namun setelah melakukan hubungan badan, harus segera membersihkan diri dan mensucikan diri dengan mandi wajib.

3. Keluar air mani karena disengaja atau karena bersentuhan.

Bagi laki-laki jika keluar air mani secara disengaja maka akan membatalkan ibadah puasa. Namun jika air mani keluar tanpa disengaja seperti karena mimpi basah, maka puasa tidak batal, namun wajib melakukan mandi wajib.

4. Perempuan yang mengalami haid atau nifas.

Perempuan yang mengalami haid atau menstruasi, dan sedang mengalami nifas atau keluar darah karena melahirkan maka puasanya tidak sah atau batal.

5. Muntah karena disengaja.

Muntah disengaja juga membuat puasa menjadi batal.

6. Gila, mabuk, atau hilang akal.

Gila atau mabuk kemudian sampai hilang akal, juga akan membuat puasa menjadi tidak sah dan batal.

7. Murtad atau keluar dari agama Islam.

Seseorang yang keluar dari Islam juga tidak sah ibadah puasanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya