Menag: Hujan Deras di Mina Jarang Sekali Terjadi

Dampak hujan deras dinilai masih dalam batas normal secara keseluruhan kepada jemaah haji.

oleh Nurmayanti diperbarui 13 Agu 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2019, 13:00 WIB
Hujan di Mina. Dok Kemenag
Hujan di Mina. Dok Kemenag

Liputan6.com, Makkah - Menteri Agama ( Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan jika hujan deras yang terjadi di Kota Makkah termasuk Mina merupakan kejadian yang jarang terjadi atau langka.

"Setidaknya sejak saya menjadi Amirul Hajj tahun 2014 itu tidak pernah terjadi hujan deras seperti itu," ujar dia di Mina, Selasa (13/8/2019).

Dia mengatakan hujan juga sempat mengguyur Arafah, saat jemaah haji melaksanakan puncak ibadah haji wukuf.

Derasnya hujan diakui mempengaruhi layanan kepada jemaah haji. Seperti distribusi makanan ke beberapa kloter yang terlambat. Serta dimatikannya aliran listrik demi keamanan jemaah haji.

Dampak hujan lainnya adalah tenda jemaah yang bocor dan karpet yang basah. Kejadian serupa terjadi saat hujan mengguyur Arafah.

Meski demikian, dampak hujan deras dinilai masih dalam batas normal secara keseluruhan kepada jemaah haji.

"Saya merasa bersyukur bahwa jemaah tetap normal, tetap menunaikan lontar jumrah, meskipun tadi ada gangguan terkait dengan pemadaman listrik dan pasokan makan malam yang sempat terhenti karena ada keterlambatan, " kata dia.

Kondisi di Mina Usai Hujan Deras Turun

Hujan deras sempat mengguyur kawasan Mina, Makkah, pada Senin (12/8/2019) pukul 15.30 Waktu Arab Saudi (WAS).

Kepala Satuan Operasional (Kasatops) Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memastikan kondisi di tenda jemaah haji Indonesia saat ini aman terkendali.

Demikian pula untuk layanan jemaah haji berjalan seperti biasa. “Petugas siaga di pos masing-masing untuk memastikan kondisi aman dan layanan kepada jemaah berjalan sebagaimana biasanya,” tegas Jaetul Muchlis di Mina.

Saat ini, hujan sudah mulai reda. Pergerakan jemaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, dari tenda Mina ke tempat lontar jumrah (Jamarat) atau sebaliknya juga berjalan.

Ribuan jemaah memanfaatkan payung untuk melindungi diri saat hujan. “Dampak hujan berupa sampah di jalanan karena kantong-kantong sampah hanyut dan sekarang dalam tahap pembersihan,” tutur dia.

“Layanan katering di dapur tetap berjalan. Petugas haji terus memantau agar distribusi makan malam untuk jemaah berjalan normal,” sambungnya.

Muchlis memastikan, petugas haji Indonesia siaga di pos masing-masing untuk membantu jemaah.

“Sementara ini, jemaah haji Indonesia yang masih di Mina, diminta untuk menahan diri tidak ke jamarat. Selain cukup padat oleh jemaah dari negara lain, kondisi jalan juga masih basah dan licin,” tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya