Bukan Dipaksa, Begini Cara Efektif Ajarkan Anak Puasa Sejak Dini

Mengajak anak untuk memahami makna puasa Ramadan tak bisa hanya dengan teori, namun juga dengan praktik sesuai dengan usianya.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 29 Apr 2020, 13:27 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 11:00 WIB
Cara Mengajarkan Puasa pada Anak
Cara Mengajarkan Puasa pada Anak / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Mengajak anak untuk memahami makna puasa Ramadan tak bisa hanya dengan teori, namun juga dengan praktik sesuai dengan usianya.

Seperti disampaikan Dai muda, Habib Husein Ja'far Al Hadar, syarat wajib puasa di antaranya adalah baligh, yakni bukan anak-anak lagi. Baligh tandanya adalah telah keluar sperma bagi laki-laki dan telah haid bagi perempuan.

"Adapun bagi anak-anak yang belum baligh, sejak 7 tahun kalau memang memungkinkan diajari puasa. Bisa dari puasa setengah hari," katanya, melalui pesang singkat pada Liputan6.com.

Peminat Studi Agama dan Filsafat, Direktur Lembaga Study of Philosophy (Sophy), Jakarta tersebut juga menyontohkan, anak sudah bisa diajak buka puasa bersama meski tidak puasa dan dijelaskan apa itu puasa dan berbuka.

Jangan paksa si kecil berpuasa

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Meski menjalankan puasa merupakan hal yang positif, namun memaksanya bukanlah hal yang baik. 

Dokter gizi, Tirta Prawita Sari sempat mengatakan, anak kecil itu belum sempurna organ hatinya sehingga ia tidak boleh dipaksa berpuasa.

"Ada orangtua yang bangga punya balita bisa puasa seharian. Buat saya ini jahat, anak tidak boleh dipaksa puasa. Secara agama, anak kecil tidak diwajibkan puasa. Sedangkan ditinjau dari segi kesehatan, anak kecil itu belum sempurna organ hatinya," jelas Tirta.

Menurutnya, organ hati itu penting untuk menyimpan cadangan energi. Dengan ketidaksempurnaan itu, ia hanya bisa memiliki energi kurang lebih hanya 4 jam. Selebihnya, anak akan lemas dan dehidrasi.

"Ketika cadangan energi si kecil akan habis, ia bisa sakit. Maka itu, program makanan tambahan di sekolah itu penting," jelasnya.

Tirta menyampaikan bahwa disaat orang dewasa berpuasa, cadangan energi bisa diperoleh dari lemak ataupun organ lain. Sedangkan anak kecil tidak bisa.

"Sayangnya, banyak orangtua yang menunda waktu berbuka anak. Ketika anak mulai lemas dan ingin buka, ibunya justru bilang 'sabar ya dua jam lagi' dan sebagainya. Jangan dipaksa dong, kasihan," ujar Tirta.

Tirta menilai jika orangtua mau melatih anaknya berpuasa, ia tidak menganjurkannya pada balita.

"Usia 7 tahun pun jika tidak kuat dan ingin buka setengah hari, berikan saja. Anjuran puasa harus disikapi tapi jangan terlalu ketat. Akan tiba nanti waktunya anak akan kuat berpuasa sehari penuh," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya