Berkah Ramadan, Warga Desa di Kalbar Bisa Nikmati Listrik 24 Jam

Desa Kuala Buayan, Kalimantan Barat bisa menikmati listrik 24 jam di Ramadan tahun ini.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 07 Mei 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2020, 14:00 WIB
PLN berhasil melistriki lima Desa yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok PLN)
PLN berhasil melistriki lima Desa yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Mimpi Budi terbukti setelah sekian lama menanti listrik di desanya. Pria berumur 46 ini mengucap syukur adanya pasokan listrik 24 jam di desanya yang terletak di Desa Kuala Buayan, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

“Terima kasih PLN atas beroperasinya listrik 24 jam di desa kami di Desa Kuala Buayan,” kata Budi dikutip Kamis (7/5/2020).

Budi tidak tidak menyangka akan ada listrik menyalak di desanya. Sebab, selama ini warga di desanya hanya menikmati listrik 12 jam dengan kapasitas 1000 kW yang disuplai dari PLTD Kuala Buayan.

“Akhirnya kami bisa menikmati listrik di bulan suci Ramadan selama 24 jam penuh,” ucapnya berkaca-kaca tidak menyangka. “Tentu listrik ini sangat bermanfaat bagi kami untuk lebih fokus dalam beribadah serta menunjang kegiatan berjualan saya," kata Budi.

Harapan warga 8 Desa di Kecamatan Meliau untuk menikmati listrik 24 jam di Bulan Ramadhan akhirnya terpenuhi. Hal ini ditandai dengan dilaksakannya peresmian Pola Operasi Sistem Kelistrikan 24 jam di Desa Kuala Buayan, Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau.

Sebelumnya Desa Kuala Buayan, Desa Penyelimau Jaya, Desa Penyelimau, Desa Bhakti Jaya, Desa Mukti Jaya, Desa Cupang, Desa Harapan Makmur dan Desa Kunyil hanya menikmati listrik selama 12 jam dengan kapasitas 1000 kW yang disuplai dari PLTD Kuala Buayan.

Namun kini, dengan sudah terinterkoneksinya Sistem Kelistrikan Khatulistiwa melalui Gardu Induk (GI) Tayan, masyarakat dapat menikmati listrik selama 24 jam penuh.

Pola Layanan

Petugas PLN memasang listrik di rumah warga di Desa Parauto, Nabire, Papua. (Vina A. Muliana/Liputan6.com)
Petugas PLN memasang listrik di rumah warga di Desa Parauto, Nabire, Papua Barat. (Vina A. Muliana/Liputan6.com)Petugas PLN memasang listrik di rumah warga di Desa Parauto, Nabire, Papua. (Vina A. Muliana/Liputan6.com)

Manager PLN Sanggau, Gurit Bagaskoro, menjelaskan untuk melistriki dan meningkatkan pola layanan dari 12 jam menjadi 24 jam kepada warga di 8 desa tersebut, PLN telah melaksanakan Uprating Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 10.77 kms dan pemasangan Kabel Sungai dari JTM Meliau ke Jaringan Eksisting Kuala Buayan serta instalasi pendukung lainnya.

“Jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang dibangun langsung terhubung dengan Sistem Kelistrikan Khatulistiwa melalui Gardu Induk (GI) Tayan sebagai pengganti mesin diesel yang selama ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik PLN Sub Unit Kuala Buayan,” kata Gurit Bagaskoro.

Dia bilang, jaringan listrik ini cukup panjang, maka untuk menjaga keandalan pasokan listriknya dibutuhkan partisipasi seluruh warga untuk sama-sama menjaganya. Salah satunya dengan cara merelakan pohon dan tanam tumbuh yang berada di dekat jaringan listrik untuk dipangkas ataupun ditebang, karena akan berpotensi terjadinya gangguan hingga menyebabkan padam.

“Keberadaan listrik PLN 24 jam ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa dan meningkatkan kesejahteraan,” kata Gurit Bagaskoro.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya