Liputan6.com, Jakarta Menjadi seorang mualaf sejak 19 tahun yang lalu bukan perkara mudah bagi Angel Lelga. Sebab, ia terlahir menjadi seorang Nasrani dan berada di lingkungan yang taat dengan agamanya terdahulu.
Diakui Angel, ia sempat mendapat penolakan saat memeluk Islam di awal-awal ia memilih menjadi seorang mualaf.
Baca Juga
"Di keluarga saya awalnya enggak mudah, karena sebagai keluarga saya ada yang pendeta," ujar Angel Lelga di kawasan Tendean, belum lama ini.
Advertisement
Bahkan, ia baru bisa diterima keluarga menjadi seorang mualaf saat sudah 10 tahun menjadi mualaf. Terutama saat sudah memiliki seorang anak.
"Kurang lebih 10 tahun saya baru bisa komunikasi baik dengan keluarga. Karena bagaimanapun kan saya harus menghargai dengan perbedaan saya dan keluarga yang sudah melahirkan saya, buat mereka menerima bukan hal yang gampang," tuturnya.
Selama 10 tahun itu, Angel terus mencoba memberikan pandangan yang baik soal Islam kepada keluarganya. Angel ingin agama yang dipeluk saat ini bisa dilihat baik oleh keluarganya.
Tunjukkan Islam itu indah
"Saya menunjukkan kepada keluarga saya di Islam itu indah loh, di Islam itu damai loh, walau saya agak sedikit sulit diterima di keluarga, tapi saya menunjukkan dan memperlihatkan Islam itu ya legowo, damai," katanya.
Dengan perjuangannya yang cukup sulit, kini Angel bahagia. Ia mengaku kini keluarganya bahkan ikut merayakan Lebaran dengan mendatangi kediamannya.
Bahkan, kata Angel, sang ibu juga ikut repot mempersiapkan Lebaran, meski tidak merayakannya.
"Kini saya mendapatkan hasilnya, kalau Lebaran mamah ku yang 'mau masak apa, mama beliin ya, mau bikin apa'. Trus kakak aku yang suaminya pendeta mereka justru toleransi buatin aku kue, kakak dari Bogor dateng bantuin semua," ungkapnya.
(Nur Ulfa/Dream.co.id)
Advertisement