7 Cara Mengatasi Pusing saat Puasa, Kenali Penyebabnya

Cara mengatasi pusing saat puasa bisa kamu lakukan dengan beberapa langkah sederhana.

oleh Husnul Abdi diperbarui 09 Mar 2024, 11:24 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2022, 02:40 WIB
Cara Mengatasi Pusing saat Puasa
Cara Mengatasi Pusing saat Puasa

Liputan6.com, Jakarta Cara mengatasi pusing saat puasa perlu dikenali oleh setiap muslim. Pasalnya, hal ini tentunya sangat mengganggu dan bisa memengaruhi ibadah puasa kamu. Penyebab pusing saat puasa kerap kali dikaitkan dengan rasa lapar yang sedang dirasakan. Padahal asalkan dapat memilih makanan sahur dan berbuka yang tepat, serta menjalankan pola hidup sehat, maka puasa akan lancar. 

Pusing menjadi salah satu kondisi yang cukup umum terjadi di bulan Ramadhan. Kepala pusing saat puasa dapat menjadi tanda bahwa ada yang tidak benar dalam tubuh kamu. Bisa jadi kamu kekurangan cairan, kekurangan darah, kekurangan energi, atau masalah kesehatan lainnya.

Cara mengatasi pusing saat puasa bisa kamu lakukan dengan beberapa langkah sederhana. Selain itu, kamu perlu mengenali penyebabnya terlebih dahulu agar mengetahui cara terbaik untuk mengobatinya. Berpuasa membuat kebiasaan makan dan minum menjadi berubah, serta waktu istirahat pun juga berubah.

Hal ini jika tidak diimbangi dengan penerapan pola hidup sehat tentu dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti pusing atau sakit kepala. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (18/4/2022) tentang cara mengatasi pusing saat puasa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyebab Pusing saat Puasa

3 Alasan harus minum air putih sebelum makan, penasaran?
Ilustrasi air putih. Sumber foto: pexels.com/Tookapic.

Sebelum mengenali cara mengatasi pusing saat puasa, kamu perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Penyebab pusing saat puasa dipengaruhi oleh berbagai macam hal, seperti dehidrasi, kurang tidur, hingga turunnya kadar gula darah. Berikut beberapa penyebab pusing saat puasa:

- Dehidrasi. Hal ini berkaitan dengan tubuh yang harus menahan rasa haus dari imsak pada pagi hari hingga buka puasa pada sore harinya. Dehidrasi atau kekurangan cairan menyebabkan volume otak menyusut dan tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Akibatnya, selaput otak mengirimkan sinyal rasa sakit ke seluruh bagian otak, yang juga menyebabkan pusing.

- Turunnya kadar gula darah. Kekurangan glukosa dalam tubuh dapat membuat otak kekurangan energi untuk melakukan fungsinya. Akibatnya, kamu merasakan gejala lemas dan pusing. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi makanan yang dapat mempertahankan energi lebih lama, seperti makanan yang mengandung serat tinggi, saat buka puasa dan sahur. Hindari konsumsi makanan sumber karbohidrat sederhana, seperti kue manis, minuman manis, biskuit, dan lainnya. Karbohidrat sederhana dapat membuat gula darah naik dengan cepat, namun juga lebih cepat turun, sehingga dapat menjadi penyebab pusing saat puasa.

- Kurang tidur. Perubahan pola tidur pada Bulan Ramadan menjadi salah satu faktor penyebab pusing saat puasa. Sebuah penelitian membuktikan kalau kurang tidur akan meningkatkan produksi protein jenis tertentu pada otak. Protein ini memicu reaksi saraf yang menjadi penyebab pusing saat puasa.

- Turunnya tekanan darah. Penyebab pusing saat puasa juga bisa dipengaruhi oleh faktor turunnya tekanan darah. Saat tekanan darah rendah, kamu bisa merasa pusing karena jantung tidak cukup memompa darah ke otak. Tekanan darah yang turun tiba-tiba dapat membuat jantung tidak mampu mengantarkan darah ke otak dalam jumlah cukup. Hal ini bisa terjadi saat kamu berdiri dari duduk dengan sangat cepat.


Cara Mengatasi Pusing saat Puasa

Cara Mengatasi Pusing saat Puasa
Cara Mengatasi Pusing saat Puasa

Kompres Dingin

Salah satu cara mengatasi pusing saat puasa yang ampuh adalah dengan kompres dingin. Caranya dengan menyiapkan es batu, lalu bungkus dengan kain lembut. Tempelkan kompres dingin tersebut di bagian kepala yang sakit. Kompres dingin ini bisa membantu meredakan peradangan saraf atau pembuluh darah dalam otak.

Hindari Cahaya yang Terlalu Silau

Selain itu, menghindari cahaya yang terlalu silau juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi pusing saat puasa. Cahaya dari komputer atau jendela yang terlalu silau bisa membuat mata lelah sehingga kepala makin sakit. Jadi, hindari dulu cahaya yang terlalu silau. Kamu bisa menutup tirai atau menurunkan pengaturan cahaya di layar komputer atau smartphone.

Pijat Ringan

Memijat ringan wajah dan kepala juga bisa membantu meringankan rasa nyeri saat pusing. Mulailah dengan membuat gerakan melingkar dengan jari, dari kedua tulang pipi. Kemudian perlahan geser jari semakin ke atas, yaitu di sisi luar kedua mata. Teruskan sampai jari-jari kamu bertemu di bagian tengah dahi.

Tidur Cukup

Kurang tidur dan terlalu banyak tidur dapat menjadi pemicu sakit kepala migrain. Saat sakit kepala, coba untuk membaringkan kepala dan mengistirahatkan tubuh. Cara ini bisa meringankan pusing yang datang tiba-tiba. Usahakan untuk tidur malam yang cukup. Hindari stimulan seperti kafein, gula, nikotin, dan layar gadget di jam-jam sebelum tidur. Pilih aktivitas santai sebelum tidur untuk mempercepat tidur.


Cara Mengatasi Pusing saat Puasa

Ilustrasi Aromaterapi
Ilustrasi aromaterapi (dok. Pixabay.com/monicore/Putu Elmira)

Gunakan Minyak Esensial atau Aromaterapi

Mengoleskan minyak esensial atau aromaterapi merupakan salah satu cara mengatasi pusing saat puasa. Beberapa minyak aromaterapi telah dilaporkan mampu menenangkan dan mengurangi timbulnya sakit kepala. Ini termasuk ekstrak peppermint, eucalyptus, dan minyak lavender.

Latihan Pernapasan

Sakit kepala yang berkaitan dengan ketegangan dapat dihilangkan dengan latihan pernapasan teratur. Latihan ini bisa membantu memfokuskan pikiran dan meringankan otot-otot. Latihan ini dapat membuatmu merasa rileks dan segar dalam waktu singkat.

Mulailah dengan menemukan tempat yang tenang dengan kursi yang nyaman. Selanjutnya, ambil napas yang lambat dan berirama, tarik napas selama lima detik, lalu keluarlan selama lima detik. Jenis-jenis latihan pernapasan yang bisa dipraktikkan di antaranya seperti pernapasan dalam, pernapasan diafragma, pernapasan fokus, equal breathing, dan humming bee breath.

Hilangkan Tekanan pada Kepala

Sakit kepala bisa disebabkan oleh tekanan pada kepala. Tekanan pada kepala dapat menyebabkan sakit kepala dan mingrain. Tekanan di kepala akan menimbulkan sensasi seperti sesak, berat, atau sakit di kepala. Sensasi ini dapat berkisar dari intensitas ringan hingga berat.

Tekanan ini bisa berupa kunciran rambut yang terlalu kencang, penggunaan topi, ikat kepala, helm, bahkan kacamata renang. Untuk mengatasi sakit kepala ini, melepaskan tekanan pada kepala bisa menjadi solusi terbaik.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya