Forum R20 Momentum Aksi Nyata Wujudkan Perdamaian Dunia antar-Penganut Agama

Forum Keagamaan G20 yakni Religion of Twenty (R20) yang diinisiasi oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) akan diselenggarakan pada 2-3 November 2022 di Nusa Dua, Bali. Forum ini akan mempertemukan para pemimpin agama dan sekte-sekte dunia.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 02 Nov 2022, 04:30 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2022, 04:30 WIB
Konferensi Pers R20
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat konferensi pers Forum R20 bersama Secretary General of Muslim World League Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa. (TVNU/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Forum Keagamaan G20 yakni Religion of Twenty (R20) yang diinisiasi oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) akan diselenggarakan pada 2-3 November 2022 di Nusa Dua, Bali. Forum ini akan mempertemukan para pemimpin agama dan sekte-sekte dunia. 

Forum R20 berkembang sejak acara kongres Nahdlatul Ulama (NU) pada Desember lalu. Saat itu muncul ide bagaimana para pemimpin agama dari seluruh dunia berkumpul dan berbicara secara terbuka tentang dua topik.

Topik pertama tentang bagaimana mengatasi masalah relasi dari berbagai grup agama. Kedua tentang bagaimana para pemimpin agama dunia dapat mengembangkan visi tentang agama sebagai solusi masalah dunia dengan memakai nilai-nilai luhur agama di dinamika politik dan ekonomi global.

PBNU mengajukan usulan kepada pemerintah Indonesia, mengingat tahun ini Indonesia merupakan Presidensi G20. Dan ini (R20) sudah disetujui oleh Presiden Jokowi. Kemudian visi kami membawa gerakan ini sebagai gerakan global,” kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Grand Hyatt Bali yang ditayangkan secara virtual di YouTube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, Selasa (1/11/2022).

Untuk mewujudkan visi sebagai gerakan global, Gus Yahya mengatakan pihaknya memerlukan partner yang kuat. Maka dari itu, PBNU bekerja sama dengan Muslim World League (MWL) yang dinilai sebagai organisasi paling penting di dunia muslim.

“Oleh sebab itu saya ingin berterima kasih kepada Muslim World League yang mulia Dr. Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa,” ucap Ketum PBNU ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Tugas Bersama Wujudkan Perdamaian

Konferensi Pers R20
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat konferensi pers Forum R20 bersama Secretary General of Muslim World League Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa. (TVNU/Liputan6.com)

Sementara itu, Secretary General of Muslim World League Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa mengakui bahwa ada problematika di level internasional yang dilatari oleh faktor agama dan perbedaan di kalangan antar kelompok. Menurut dia, problematika ini merupakan tugas bersama untuk mewujudkan perdamaian dan membangun harmoni di antara semua kalangan.

“Forum R20 ini merupakan forum yang sangat penting bagi kita untuk bagaimana mewujudkan berbagai gagasan untuk mewujudkan perdamaian ini secara nyata,” tuturnya. 

Menurutnya, selama ini banyak dialog yang dilakukan tapi masih dalam tataran konsep, sementara Forum R20 dapat menjadi momentum untuk mewujudkannya dalam aksi nyata. Apalagi Forum R20 sudah mendapatkan persetujuan dari Jokowi sebagai Presiden G20 tahun ini.

“Memang kita akui bahwa ada banyak persoalan yang muncul dari akar agama. Dalam konsep itulah kemudian muncul pemikiran bagaimana menjadikan R20 ini merupakan forum yang dapat menghadirkan solusi-solusi, memetakan masalah-masalah yang terjadi, menguraikan akar-akar konflik yang berasal dari agama,” kata dia.

Ia menambahkan, persoalan selama ini konflik berlatar belakang agama didasari karena faktor materi, ketidakpahaman atau ketidaktahuan terhadap teks-teks agama, dan ada upaya penyimpangan yang dilakukan secara sengaja terhadap teks-teks agama itu.

“Oleh karena itu, forum ini merupakan forum puncak yang dihadiri oleh para petinggi perwakilan dari berbagai agama dan kelompok. Ini merupakan bagian dari aksi nyata untuk mengatasi dan memberikan solusi  yang komprehensif terhadap  berbagai persoalan yang terjadi selama ini,” imbuhnya.

“Merupakan tugas dari R20 untuk mewujudkan bagaimana perdamaian di level internasional dan harmoni nasional di antara berbagai pihak dan berbagai harmoni ini semestinya saling menguatkan satu sama lain dan tidak saling mereduksi,” sambung dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya