Teror Macan di Gunungkidul, Ini Doa Agar Terhindar Gangguan Hewan Buas dan Ular

Seekor macan diduga macan tutul atau macan kumbang meneror warga di Gunungkidul, Yogyakarta. Wargapun resah karena merasa tak aman ke ladang sendirian

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Des 2022, 10:30 WIB
Diterbitkan 14 Des 2022, 10:30 WIB
Macan kumbang terdeteksi di Nusakambangan. (Foto: Liputan6.com/BKSDA Jateng/Muhamad Ridlo)
Macan kumbang terdeteksi di Nusakambangan. (Foto: Liputan6.com/BKSDA Jateng/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Gunungkidul - Beberapa hari terakhir, wWarga Padukuhan Budegan 2, Kalurahan Piaman, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta dibikin heboh oleh kemunculan hewan diduga macan di ladang penduduk.

Jupriyanto, warga setempat mengatakan saat itu dia akan merumput di ladangnya yang berjarak 200 meter dari rumahnya. Namun saat ia memotong rumput di lokasi, ada satu pohon bergoyang-goyang.

Usai melihat pohon tersebut bergoyang, Jupri kemudian menerusakan memotong rumput di lokasi. Namun, tak berselang lama, sosok hewan melongok dari rerumputan.

Saat itu, Jupri yang kaget langsung tak bisa berkata apa-apa dan takut. Dengan berhati-hati Jupri berjalan mundur menjauhi lokasi kejadian. Usai mundur, Jupri kemudian lari mencari bantuan warga lain dan menceritakan keadaan bertemu diduga macan tutul atau macan kumbang.

Di lokasi yang sama, sejumlah warga lainnya juga mengonfirmasi penampakan hewan yang sama. Mereka pun khawatir diserang oleh macan tersebut. Wargapun diimbau tak sendirian saat ke ladang agar terhindar dari serangan hewan ini.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY, Tugimayanto mengatakan, wilayah Gunungkidul sendiri memang kawasan yang sebagian besar masih hutan. Keanekaragaman hewan masih banyak ditemui di wilayah tersebut hingga tak sedikit warga resah akibat kemunculan macan yang masuk ladang penduduk.

Hewan yang muncul di ladang penduduk tersebut adalah spesies jenis kucing hutan. Hal ini dibuktikan dengan jejak kaki di beberapa tempat. Bahkan, jika dilihat dari ukurannya sudah dapat dipastikan bahwa hewan tersebut bukan harimau yang seperti yang dikabarkan warga sebelumnya.

"Ukuran jejak kakinya sendiri kurang 8 senti, sehingga ukuran tersebut mengarah pada hewan macan jenis tutul atau kumbang. Tapi belum bisa pasti sebab hanya berbekal dari keterangan warga dan jejak kaki yang ditemukan," tuturnya.

Sebagai umat Islam, ada baiknya membaca doa terhindar gangguan hewan buas, seperti macan. Doa ini juga bisa diamalkan untuk menghindari gangguan ular.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Doa Terhindar dari Gangguan Binatang Buas

Penampakan macan tutul di Nusakambangan. (Foto: Liputan6.com/BKSDA Jateng/Muhamad Ridlo)
Penampakan macan tutul di Nusakambangan. (Foto: Liputan6.com/BKSDA Jateng/Muhamad Ridlo)

Salah satu doa yang diajurkan dengan membaca: “ A’udzu bikalimatillahittammati min syarri maa khalaq.”

Artinya: “ Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya.”

Soal doa ini, terdapat sebuah hadis yang menganjurkannya: “ Barangsiapa membaca doa ini pada sore hari sebanyak tiga kali, tidak berbahaya baginya sengatan (binatang berbisa) pada malam itu.” [HR. Ahmad dan An-Nasa’i]

Selain itu, sebagian ulama mengatakan, apabila bertemu dengan binatang buas, seperti ular maupun kalajengking, hendaknya membaca Surat Ash Shaffaat Ayat 79:

Salamun ‘ala Nuhin fil ‘alamin. Artinya: “ Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam.”

Sebagian ulama menuturkan, hewan-hewan itu telah mengambil perjanjian dengan Nabi Nuh ‘Alaihis Salam untuk tidak merugikan dan mengganggu siapa pun ketika mereka naik Bahtera Nabi Nuh ‘Alaihis Salam.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya