Rincian Rukun Shalat Fardhu dan Sunah, Penjelasan Kitab Matan Al-Ghayah

Baik shalat fardhu dan shalat sunah pada prinsipnya memiliki syarat dan rukun yang sama. Sebelum itu, perlu dijelaskan tentang definisi dari “rukun” tersebut

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2023, 14:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2023, 14:30 WIB
shalat tahajud
Ilustrasi/copyrightshutterstock/zef art

Liputan6.com, Jakarta - Sholat adalah ibadah yang dilakukan oleh umat Islam tiap hari. Ada shalat fardhu, ada pula shalat sunah.

Baik shalat fardhu dan shalat sunah pada prinsipnya memiliki syarat dan rukun yang sama. Sebelum itu, perlu dijelaskan tentang definisi dari “rukun” tersebut.

Mengutip laman NU, Mustafa al-Khin dan Musthafa al-Bugha, Al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhab al-Imâm al-Syâfi’i (Surabaya: Al-Fithrah, 2000), juz I, hal. 129, menjelaskan makna rukun sebagai berikut:

معني الركن: ركن الشيء ما كان جزءاً أساسياً منه، كالجدار من الغرفة، فأجزاء الصلاة إذا أركانها كالركوع والسجود ونحوهما. ولا يتكامل وجود الصلاة ولا تتوفر صحتها إلا بأن يتكامل فيها جميع أجزائها بالشكل والترتيب الواردين عن رسول الله - صلى الله عليه وسلم

“Makna rukun. Rukun sesuatu ialah bagian mendasar dari sesuatu tersebut, seperti tembok bagi bangunan. Maka bagian-bagian shalat adalah rukun-rukunnya seperti ruku’ dan sujud. Tidak akan sempurna keberadaan shalat dan tidak akan menjadi sah kecuali apabila semua bagian shalat tertunaikan dengan bentuk dan urutan yang sesuai sebagaimana telah dipraktekkan oleh Nabi SAW”.

Secara singkat bisa kita artikan bahwa rukun shalat adalah bagian penyusun dari shalat tersebut.

Ada berbagai macam versi tentang berapa rukun shalat. Namun demikian, perbedaan versi tersebut tidaklah bersifat substansial, namun hanya persoalan teknis belaka, seperti mislanya ada ahli fiqih yang menyebutkan rukun thuma’ninah (“tak bergerak sejenak”) hanya sekali saja meskipun letaknya di berbagai tempat, dan ada yang menyebutkannya secara terpisah-pisah.

Juga ada di antaranya yang menyatakan bahwa niat keluar dari shalat merupakan rukun, namun ada juga yang menyatakan bahwa hal tersebut secara otomatis termaksudkan dalam rukun salam pertama.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Rincian Rukun Sholat dalam Matan al-Ghâyah

Di antara yang secara sangat terperinci menyebutkan rukun-rukun shalat ialah penjelasan Imam Abu Suja’ dalam Matan al-Ghâyah wa Taqrîb (Surabaya: Al-Hidayah, 2000), hal. 9:

"فصل" وأركان الصلاة ثمانية عشر ركنا النية والقيام مع القدرة وتكبيرة الإحرام وقراءة الفاتحة وبسم الله الرحمن الرحيم آية منها والركوع والطمأنينة فيه والرفع واعتدال والطمأنينة فيه والسجود والطمأنينة فيه والجلوس بين السجدتين والطمأنينة فيه والجلوس الأخير والتشهد فيه والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فيه والتسليمة الأولى ونية الخروج من الصلاة وترتيب الأركان على ما ذكرناه

“Pasal, Rukun-rukun shalat ada 18, yakni:

1. Niat

2. Berdiri bagi yang mampu

3. Takbiratul ihrâm,

4. Membaca surat al-Fatihah; dimana Bismillâhirrahmânirrahîm merupakan bagian ayatnya

5. Ruku’,

6. Thuma’ninah

7. Bangun dari ruku’ dan I’tidal

8. Thuma’ninah,

9. Sujud

10. Thuma’ninah

11. Duduk diantara dua sujud

12. Thuma’ninah

13. Duduk untuk tasyahhud akhir

14. Membaca tasyahhud akhir

15. Membaca shalawat pada Nabi SAW saat tasyahhud akhir

16. Salam pertama

17. Niat keluar dari shalat

18. Tertib; yakni mengurutkan rukun-rukun sesuai apa yang telah dituturkan”.

Demikian penjelasan tentang rukun-rukun shalat, semoga kita senantiasa bisa istiqamah melaksanakan shalat sesuai apa yang telah ditauladankan oleh Nabi Muhammad SAW, dan dilaksanakan tepat waktu. Wallahu a’lam bi shawab. (Sumber: NU Online, Penulis: Muhammad Ibnu Sahroji)

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya