Kisah Kucing Terlantar Mengantar Imam Asy-Syibli ke Surga

Berikut ini adalah kisah seorang ulama besar Syekh Abu Bakr Asy-Syibli, yang masuk surga, bahkan bukan dari kebaikan-kebaikan atau amal saleh yang dikiranya akan mengantarnya ke surga. Rahmat Allah justru tercurah karena seekor kucing terlantar

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Feb 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2023, 10:30 WIB
Faktor Manusia
Ilustrasi anak kucing/credit: unsplash.com/Guile

Liputan6.com, Jakarta - Surga adalah dambaan tiap umat beragama. Bagi umat Islam, surga adalah impian, yang mesti dicapai dengan perilaku dan amal yang saleh.

Namun, dalam berbagai riwayat dikisahkan, amal saleh saja tak cukup untuk mengantar seseorang ke surga Allah SWT. Rahmat Allah-lah yang membuat seorang mukmin mencapai derajat surga.

Berikut ini adalah kisah seorang ulama besar Syekh Abu Bakr Asy-Syibli, yang masuk surga, bahkan bukan dari kebaikan-kebaikan atau amal saleh yang dikiranya akan mengantarnya ke surga.

Rahmat Allah justru tercurah karena seekor kucing terlantar. Lantaran kucing kedinginan dan kelaparan itu lah, Imam As-Syibli mendapatkan rahmat Allah dan mencapai surga-Nya.

Berikut kisahnya, dikutip dari nu.or.id.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Kisah Imam Asy-Syibli dengan Seekor Kucing

Gambar ilustrasi anak kucing
Gambar ilustrasi anak kucing yang lucu.

Jasad Syekh Abu Bakr Asy-Syibli memang terkubur dalam tanah sejak tahun 946 silam. Tapi nasihat santri Imam Junaid al-Baghdadi ini seakan terus mengalir kepada generasi-generasi sesudahnya.

alah satunya lewat kisah dalam mimpi, sebagaimana terekam dalam kitab Nashaihul Ibad karya Syekh Nawawi al-Bantani.

Dalam sebuah mimpi seseorang, Imam Asy-Syibli yang telah wafat itu ditanya Allah, “Kamu tahu, apa yang membuat-Ku mengampuni dosa-dosamu?”

“Amal shalihku.”

“Bukan.”

“Ketulusanku dalam beribadah.”

“Bukan.”

“Hajiku, puasaku, shalatku.” “Juga bukan.”

“Perjalananku kepada orang-orang shalih dan untuk menimba ilmu.”

“Bukan.”

“Ya Ilahi, lantas apa?” tanya Imam Asy-Syibli.

 


Tolong Kucing Terlantar Ganjaran Rahmat

Faktor Suhu Lingkungan
Ilustrasi anak kucing/credit: unsplash.com/balogun

Allah kemudian menjawabnya dengan mengacu pada kisah pertemuan Imam Asy-Syibli dengan seekor kucing di jalanan kota Baghdad.

Kucing kecil itu loyo oleh ganasnya hawa dingin, menyudut ke suatu tempat, berharap kondisi bisa membaik. Imam Asy-Syibli yang tergerak hatinya lantas memungut binatang malang itu, kemudian menghangatkannya di dalam jubah yang ia kenakan.

“Lantaran kasih sayangmu kepada kucing itulah, Aku memberikan rahmat kepadamu.”

Cerita hidup para sufi kerap menyibak hal-hal istimewa dari perkara-perkara yang tampak remeh. Sepele di mata manusia tak selalu rendah menurut Tuhan.

Kisah di atas seolah mengajari kita tentang pentingnya sikap tawaduk atas segenap kesalehan ibadah betapapun hebatnya; juga keutamaan melembutkan hati dan mengulurkan bantuan, termasuk kepada binatang, apalagi manusia. (Sumber:https://islam.nu.or.id/hikmah/kucing-malang-pendatang-rahmat-allah-29Z76)

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya