5 Perbuatan Baik yang Diganjar Syafaat di Hari Kiamat, Insya Allah Selamat

Dengan melihat narasi mencekamnya kiamat, tiap orang dipastikan akan membutuhkan syafaat. Semua orang memikirkan keselamatannya sendiri-sendiri

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2023, 06:30 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2023, 06:30 WIB
Ilustrasi kiamat
Ilustrasi kiamat (manataka.org)

هٰۤاَ نْتُمْ  هٰۤؤُلَآ ءِ  جَا دَلْـتُمْ  عَنْهُمْ  فِى  الْحَيٰوةِ  الدُّنْيَا   ۗ فَمَنْ  يُّجَا دِلُ  اللّٰهَ  عَنْهُمْ  يَوْمَ  الْقِيٰمَةِ  اَمْ  مَّنْ  يَّكُوْنُ  عَلَيْهِمْ  وَكِيْلًا

Liputan6.com, Jakarta -Itulah kamu! Kamu berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini, tetapi siapa yang akan menentang Allah untuk (membela) mereka pada hari Kiamat? Atau siapakah yang menjadi pelindung mereka (terhadap azab Allah)?” (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 109).

Kiamat adalah keniscayaan. Umat Islam wajib meyakini, dan merupakan rukun iman kelima, percaya datangnya hari akhir.

Dalam ayat di atas, Allah SWT menegaskan, pada hari kiamat, tak ada ada yang menentang dan membela seseorang atau menjadi pelindung dari Azab Allah SWT. Ini menjadi pengingat bahwa kita butuh pertolongan Allah dan Rasul-Nya.

Pertolongan atau syafaat adalah kewenangan Allah SWT kepada siapa dan apa saja yang Dia kehendaki. Nabi Muhammad SAW dianugerahi keistimewaan itu.

Dengan melihat narasi mencekamnya kiamat, tiap orang dipastikan akan membutuhkan syafaat. Semua orang memikirkan keselamatannya sendiri-sendiri. Setiap orang tak sempat memperhatikan orang sekitar.

Kala itu, semua dikumpulkan pada suatu tempat yang luas. Padang Mahsyar namanya. Sejak Nabi Adam hingga manusia terakhir nanti akan berkumpul di situ. Amal saleh akan membuat kita lebih berpotensi besar mendapat syafaat.

Rasulullah SAW pernah mengabarkan kepada Aisyah, “Manusia dikumpulkan pada hari kiamat dalam tanpa alas kaki, telanjang, dan tidak berkhitan.” Aisyah bertanya, “Ya Nabi, laki-laki dan perempuan semuanya? Mereka akan saling melihat?” Nabi saw menjawab, “Hai Aisyah, urusan pada hari itu lebih dahsyat ketimbang melihat (aurat),” (Muttafaqqun alaih).

Saat itulah matahari didekatkan. Sehingga sangat panas. Maka kita butuh perlindungan dan syafaat. Perlindungan dan syafaat diberikan kepada yang dikehendaki-Nya.

Berikut ini adalah amalan atau perbuatan baik yang bisa diganjar syafaat di hari kiamat.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Perbuatan Baik dengan Ganjaran Syafaat di Hari Kiamat

Masih laman almasoem.ac.id, Al-Qur'an mengabarkan, “Dan takutlah kamu pada hari (ketika) tidak seorang pun dapat membela orang lain sedikitpun, sedangkan syafaat dan tebusan apa pun darinya tidak diterima dan mereka tak akan ditolong,” (QS Al Baqarah 48). Hanya Allah yang berhak memberi kewenangan siapa saja yang bisa memberi syafaat.

Rasulullah SAW bersabda, “Setiap nabi memiliki doa yang mustajabah. Maka tergesalah semua nabi menggunakan doa itu. Sesungguhnya aku telah menyimpan telah menyimpan doaku itu sebagai syafaat bagi umatku kelak pada hari kiamat. Doaku itu akan didapat kelak insya Allah oleh orang yang mati dari umatku yang mereka tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun” (HR. Muslim). Selain Nabi Muhammad, 5 amalan ini juga bisa memberi syafaat di hari kiamat atas izin Allah:

1. Sahabat karib dari sesama orang mukmin dan bertaqwa

Allah mengabarkan, “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa” (QS. az-Zukhruf 67). Orang beriman sangat perhatian kepada sesamanya dan memohon kepada Allah untuk menolong saudaranya yang juga beriman.

Dalam hadis lain yang sangat panjang juga demikian. Ini ringkasan sabda Nabi saw itu, “Pada saat orang-orang mukmin telah terbebas dari neraka, maka demi Zat yang menguasai diriku, tidak ada orang yang sangat menaruh perhatian dalam meraih kebenaran, melebihi orang-orang mukmin yang mencari kebenaran kepada Allah demi kepentingan saudara-saudara mereka yang masih berada di neraka. Mereka berkata: Wahai Tuhan kami, mereka dahulu berpuasa bersama kami, salat dan beribadah haji. Lalu difirmankan kepada mereka: Keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal. Maka wajah mereka diharamkan atas neraka.”

Mereka mengeluarkan banyak orang dari neraka. Ada yang sudah terbakar hingga separuh betisnya dan ada yang sudah sampai ke lututnya. Orang-orang mukmin itu berkata: Ya Tuhan kami, di dalam neraka tidak ada lagi seorang pun yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan meski hanya seberat dinar. Keluarkanlah. Kemudian mereka dapat mengeluarkan banyak orang.

Lalu mereka berkata: Ya Tuhan kami! Kami tidak tahu apakah di neraka masih ada orang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan maski hanya seberat setengah dinar, keluarkanlah. Mereka dapat mengeluarkan lagi banyak orang. Setelah itu mereka berkata: Ya Tuhan kami! Kami tidak tahu, apakah di sana masih ada seseorang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan.

Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di dalam hatinya terdapat kebaikan meski hanya seberat atom, keluarkanlah. Lagi-lagi mereka dapat mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata: Ya Tuhan kami. Kami tidak tahu apakah di sana masih ada pemilik kebaikan. Abu Said Al-Khudri berkata: Jika kalian tidak mempercayaiku mengenai hadis ini, maka bacalah firman Allah: Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar atom. Dan jika ada kebaikan sebesar atom, niscaya Allah akan melipat-gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar (QS. An Nisa 40)” (HR. Muslim No.269).

2. Puasa

Nabi saw bersabda, “Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa” (HR. Bukhari no. 3257).

Di hadis yang lain, pintu surga Ar Rayyan memanggil orang-orang yang berpuasa. “…Orang yang termasuk golongan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Rayyan” (HR Bukhari & Muslim). Amalan puasanya menyelamatkan orang-orang itu dan mengantarkannya ke surga atas izin Allah.

 

3. Membaca Al Quran dan menghafalkannya

Nabi saw. bersabda, “Bacalah Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat menjadi syafaat kepada pemiliknya. Bacalah Zahrawain (dua cahaya) surat Al-Baqarah dan Surat Ali Imran. Karena keduanya akan datang pada hari kiamat seperti mendung atau seperti awan atau seperti dua kelompok dari burung yang berbulu (membantu) menghalangi untuk pemiliknya. Bacalah surat Al-Baqarah, karena mengambilnya berkah dan meninggalkannya suatu kerugian. Dan (tukang sihir) tidak dapat (mengganggunya).” Muawiyah mengatakan, sampai kepadaku bahwa arti ‘Batolah ‘ adalah tukang sihir. (HR. Muslim 804)

4. Sikap sabarnya dan ridhanya ayah ibu ketika putranya wafat di waktu kanak-kanak

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang ditinggal mati tiga anaknya yang belum baligh, maka anak itu akan menjadi hijab (tameng) baginya dari neraka, atau dia akan masuk surga” (HR. Bukhari).

Di hadis yang lain, Rasulullah saw memotivasi, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, sesungguhnya janin yang keguguran akan membawa ibunya ke dalam surga dengan ari-arinya APABILA IBUNYA BERSABAR (atas musibah keguguran tersebut)” (HR Ibnu Majah 1609 dan dihasankan al-Mundziri serta al-Albani).

5. Shadaqah/sedekah

Rasulullah saw. bersabda “Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya (HR. Imam Ahmad). Di hadits lain, Nabi saw menyebut tujuh golongan manusia yang mendapat pelindungan dan salah satunya adalah: Seseorang yang bersedekah dengan menyembuyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya (HR. Bukhari).

Semoga kita dimudahkan untuk mendapatkan pertolongan Allah SWT di hari kiamat dengan pertemanan mukmin kita, dengan puasa kita, dengan membaca quran kita dengan sedekah kita dan cinta kita kepada nabi Muhammad SAW.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya