Liputan6.com, Jakarta - Beberapa ayat Al-Qur’an menjelaskan tentang gambaran hari kiamat yang mengerikan. Misalnya, ayat-ayat dalam surat Al-Qoriah menggambarkan tentang kondisi manusia hingga alam semesta.
Disebutkan bahwa pada hari kiamat nanti manusia akan seperti laron beterbangan di sekeliling lampu pada malam hari. Keadaan ini menggambarkan manusia sedang kebingungan di hari akhir nanti.
Pada hari kiamat juga alam semesta akan hancur. Gunung-gunung beterbangan seperti bulu halus yang diterbangkan angin.
Advertisement
Baca Juga
Keadaan manusia di hari kiamat juga dijelaskan dalam Al-Qur’an surat ‘Abasa. Ayat 34-37 menerangkan bahwa manusia akan sibuk sendiri, lari dari sudara, istri, hingga anak-anaknya.
Bahkan, sebagaimana dijelaskan dalam alquran-sunnah.com, pada hari kiamat nanti laki-laki tidak akan tertarik kepada wanita dan sebaliknya.
"Pada hari ketika manusia lari dari saudara-saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istrinya dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang sangat menyibukkan.” (Q.S. ‘Abasa: 34-37).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Tafsir QS ‘Abasa 34-37
Mengutip tafsir Tahlili yang bersumber Kemenag RI, ayat-ayat di atas menerangkan bahwa manusia akan lari dari saudara, ibu, dan bapaknya, bahkan dari istri dan anak-anaknya pada hari kiamat. Mereka fokus untuk menyelamatkan diri dari bencana yang sangat menakutkan, sehingga lupa pada orangtua, saudara, istri, dan anak-anak.
Firman Allah: “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sungguh, janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu dalam (menaati) Allah.” (Luqman/31: 33)
Setiap manusia pada hari Kiamat yang dahsyat itu mempunyai urusan masing-masing yang cukup menyibukkannya sehingga tidak sempat memperhatikan orang lain. Ketika masih di dunia, mereka saling memberikan pertolongan sampai menebus dengan harta bilamana diperlukan, apalagi jika bersangkutan dengan keselamatan anak-anaknya sendiri yang akan meneruskan generasinya yang akan datang atau mengenai kehormatan istrinya, orang yang paling dekat dan paling setia kepadanya.
Akan tetapi pada hari akhirat nanti, tidak ada kesempatan lagi untuk memperhatikan anggota-anggota keluarganya itu karena kedahsyatan pada hari Kiamat yang sangat menyibukkan itu. Pada hari itu manusia terbagi dua golongan: yang bahagia dan yang celaka, dan terhadap golongan yang pertama dinyatakan dalam ayat berikut ini. Wallahu’alam.
Advertisement