Mainan Unik Kapal Otok-otok di Pasar Ramadan, Malah Disenangi Orang Dewasa

Mainan berupa miniatur kapal perang berbahan bakar minyak goreng itu mengingatkan pengunjung akan masa lalu.

oleh Aslam Mahfuz diperbarui 31 Mar 2023, 03:20 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2023, 03:20 WIB
Mainan Kapal Otok-otok Kalimantan Selatan Kalsel Banjarmasin
Alfian, pedagang mainan tradisional Kapal Otok-otok dapat ditemukan di Pasar Wadai Pemprov Kalsel di jalan Jenderal Sudirman Banjarmasin.

Liputan6.com, Banjarmasin - "Tok, otok otok otok," bunyi suara mainan bahari yang dapat dijumpai di Pasar Wadai Ramadan di jalan Jenderal Sudirman Banjarmasin, Kalsel. Mainan tradisional berupa miniatur kapal perang berbahan bakar minyak goreng itu mengingatkan pengunjung akan masa lalu.

Permainan yang bekerja dengan konsep Fisika ini laris dan digemari oleh anak-anak di masa tahun 1970-1990an. Mainan ini dimainkan dengan gerakan tanpa baterai tetapi memanfaatkan prinsip tekanan uap air.

Perkembangan zaman semakin canggih, permainan anak-anak puluhan tahun lalu ini masih digemari oleh warga. Kegemaran tersebut minim kepada anak-anak zaman sekarang melainkan orang tua dan bahkan sudah kakek-nenek.

Alfian, pedagang mainan Kapal Otok-otok menceritakan mayoritas konsumennya bukanlah anak-anak yang saat ini telah dimanjakan dengan teknologi termasuk Smartphone (HP). Sebagian besar pembelinya adalah orang tua.

“Sejak awal Ramadan lumayan rame lah pembelinya, kebanyakan yang tua-tua, yang kakek-kakek, nenek-nenek,” sebut Alfian, Selasa (28/3/2023).

Dirinya menyebutkan tingkat usia yang membeli mainan seharga Rp20 ribu per unit itu dari kalangan orang dewasa. Informasi yang dilontarkan oleh pembeli kepada Alfian hanya berkisar pada dua alasan membeli mainan tersebut.

Pertama membeli dengan alasan untuk memberikan sebagai oleh-oleh kepada anak atau cucu di rumah. Kedua, dengan maksud untuk digunakan sendiri sembari mengenang masa lalu atau masa kecil mereka.

“Iya kebanyakan orang tua yang belinya, ceritanya mengenang masa lalu katanya, nostalgia katanya, dan memperkenalkan sama cucu cucunya katanya, iya selama Ramadhan kaya gitu orang sering ngomong,” lanjut Alfian.

Menjadi pedagang mainan tradisional seperti Kapal Otok-otok sebagaimana yang dilakoni oleh Alfian mesti memiliki kesabaran besar. Persaingan mainan zaman sekarang harus disadari sehingga mainan tradisional ini mendapat pesona di hati masyarakat yang lebih luas.

Mainan dengan bahan kaleng bekas ini dapat dimainkan dengan sebuah wadah yang berisi air. Sebagai bahan bakar yakni kapas yang dilumuri dengan minyak goreng.

Simak juga video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya