Penjelasan Kenapa Nuzulul Qur'an Diperingati pada 17 Ramadhan

Penjelasan Kenapa Nuzulul Qur'an Diperingati pada 17 Ramadhan

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Apr 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2023, 12:30 WIB
Umat Muslim Palestina Berburu Malam Lailatul Qadar
 Umat Muslim Palestina berdoa selama malam Lailatul Qadar di depan Masjid Kubah Batu, di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Rabu (27/4/2022). Lailatul Qadar ditandai pada hari ke 27 bulan suci Ramadhan dan diperingati sebagai malam Nabi Muhammad menerima wahyu pertama Al-Qur'an.  (AP Photo/Mahmoud Illean)

Liputan6.com, Jakarta - Pada bulan Ramadhan, ada satu malam yang sangat penting bagi umat Islam. Malam spesial itu yakni Nuzulul Qur'an.

Nuzulul Qur'an terjadi pada malam Al-Qadar dan populer dengan malam Lailatul Qadar. Malam ini juga lazim dijuluki malam seribu bulan.

Pada malam Lailatul Qadar semua amal dan ibadah sama nilainya dengan 1.000 bulan. Itu artinya, malam itu bernilai 83 tahun lebih. Sungguh malam yang istimewa.

Allah SWT menurunkan Al-Qur’an pada Lailatul Qadar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Qadr ayat 1-5, yang artinya: "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr 1-5).

Di Indonesia dan negara dengan penduduk mayoritas muslim lainnya, lazimnya Nuzulul Qur'an diperingati pada 17 Ramadhan.

Sementara umum diketahui bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada malam sepertiga terakhir bulan Ramadhan. Mengapa bisa berbeda?

 

Hadis Riwayat Ibnu Abbas RA

Mengutip penjelasan KH A Nuril Huda Ketua Pengurus Pusat Lembaga Dawah Nahdlatul Ulama (LDNU) dan KH Arwani Faisal Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU di NU Online, Nuzulul Qur’an adalah waktu turunya Al-Qur’an yang bertepatan dengan malam yang disebut Lailatul Qadar.

Allah SWT menurunkan Al-Qur’an pada Lailatul Qadar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Qadr ayat 1-5.

Namun begitu, Nuzulul Qur’an sering diperingati pada malam 17 Ramadhan, sementara umum diketahui bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada sepertiga malam yang terakhir bulan Ramadhan. Mengapa bisa berbeda?

Allah SWT berfirman,

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

A rtinya: "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr 1-5).

Para ulama berbeda pendapat tentang dlamir “hu” atau kata ganti yang merujuk kepada Al-Qur’an dalam ayat pertama. Apakah Al-Qur’an yang dimaksud dalam ayat itu adalah keseluruhannya, artinya Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sekaligus dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia) pada malam Lailatul Qadar, ataukah sebagiannya, yaitu bahwa Allah SWT menurunkan pertama kali Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu surat Al-‘Alaq Ayat 1-5 pada malam Lailatul Qadar?

Dalam sebuah riwayat disebutkan, Ibnu Abbas RA menjelaskan bahwa Al-Qur’an yang diturunkan pada Lailatul Qadar keseluruhnya; baru kemudian secara berangsur diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. (HR. Ath-Thabrani).

 

Kenapa Nuzulul Qur'an Diperingati pada 17 Ramadhan?

Sementara itu Nuzulul Qur’an sering diperingati pada tanggal 17 Ramadhan, dengan mengadakan pengajian atau tabligh akbar, dan bukan pada malam Lailatul Qadar.

Hal ini didasarkan pada pendapat yang menyatakan bahwa pada tanggal tersebut Rasulullah SAW pada umur 41 tahun mendapatkan wahyu pertama kali. Yaitu Surat Al-‘alaq ayat 1-5 ketika beliau berkontemplasi (berkhalwat) di gua Hira, Jabal Nur, kurang lebih 6 km dari Makkah.

Nuzulul Qur’an yang diperingati oleh umat Islam dimaksudkan itu adalah sebagai peringatan turunnya ayat Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW yakni ayat 1-5 Surat Al-Alaq.

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

Adapun Lailatul Qadar merujuk kepada malam diturunkannya Al-Qur’an dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia. Dikisahkan bahwa pada malam itu langit menjadi bersih, tidak nampak awan sedikitpun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin dan tidak panas. (Sumber: NU Online)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya