Liputan6.com, Jakarta - Bercanda atau bersenda gurau adalah salah satu bumbu dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat. Bercanda terkadang diperlukan untuk menghilangkan kejenuhan dan menciptakan keakraban.
Islam sendiri tidak melarang bercanda, bahkan Rasulullah SAWmengajak istri dan sahabatnya untuk saling bercanda dengan orang lain agar membantu mereka menjadi lebih bahagia.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Bercanda hukumnya mubah (boleh), selama materi candaan itu bersih dari semua yang terlarang atau diharamkan dalam agama, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bercanda.
Al-‘Iz bin Abdissalam rahimahullah berkata, “Jika ada yang bertanya, ‘Bagaimana pendapat kalian tentang bercanda? Maka kami jawab, ‘Bercanda boleh bila menimbulkan rasa nyaman, baik itu bagi orang yang mengajak bercanda, atau bagi orang yang diajak bercanda, atau bagi keduanya."
Saksikan Video Pilihan Ini:
Adab Bercanda dalam Islam
1. Jangan melewati batas
Sebagian orang sering berlebihan dalam bercanda hingga melanggar norma-norma. Terlalu banyak bercanda akan menjatuhkan wibawa seseorang.
2. Jangan bercanda dalam perkara-perkara yang serius
Seperti dalam majelis penguasa, majelis ilmu, majelis hakim, ketika memberikan persaksian dan lain sebagainya.
3. Meluruskan tujuan
Yaitu bercanda untuk menghilangkan kepenatan, rasa bosan dan lesu, serta menyegarkan suasana dengan canda yang dibolehkan, sehingga kita bisa memperoleh semangat baru dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat.
4. Jangan bercanda dengan orang yang tidak suka bercanda
Terkadang ada orang yang bercanda dengan seseorang yang tidak suka bercanda, atau tidak suka dengan canda orang tersebut. Hal itu akan menimbulkan akibat buruk. Oleh karena itu, lihatlah dengan siapa kita hendak bercanda.
5. Tidak Berdusta saat bercanda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku menjamin dengan sebuah istana di bagian tepi surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun ia berada di pihak yang benar, sebuah istana di bagian tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meski ia sedang bercanda, dan istana di bagian atas surga bagi seseorang yang memperbaiki akhlaknya.” (HR. Abu Dawud).
Rasulullah pun telah memberi ancaman terhadap orang yang berdusta untuk membuat orang lain tertawa dengan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia.” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi)
Advertisement
Dilarang Melecehkan dan Menistakan Agama
6. Tidak Melecehkan sekelompok orang tertentu
Misalnya bercanda dengan melecehkan penduduk daerah tertentu, atau profesi tertentu, bahasa tertentu dan lain sebagainya, yang perbuatan ini sangat dilarang.
7. Hindari bercanda dengan aksi atau kata-kata yang buruk
Allah telah berfirman dalam surah Al-Isra’ ayat 53: “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kalian.”
8. Jangan melecehkan syiar-syiar agama dalam bercanda
Umpamanya celotehan dan guyonan para pelawak yang mempermainkan simbol-simbol agama, ayat-ayat Al-Qur’an dan syiar-syiarnya, wal iyadzubillah! Sungguh perbuatan itu bisa menjatuhkan pelakunya dalam kemunafikan dan kekufuran.
Itulah sebagian kecil adab ketika sedang bercanda dan masih ada adab lainnya yang harus kita perhatikan. Semoga setiap kata, perbuatan, tingkah laku dan akhlak kita mendapatkan ridha dari Allah SWT.