Cerita Lucu Jemaah Bacakan Al-Fatihah pada Indikator BBM Berkedip agar Sampai ke Pengajian Gus Iqdam

BBM habis, ban kempes tidak menjadi penghalang untuk bertemu Gus Iqdam. Ini kisah jemaah bernama Warsono, Boyolali

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2023, 14:30 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2023, 14:30 WIB
Gus Iqdam
Gus Iqdam kaget saat pengajiannya dihadiri sekelompok mahasiswa Budha. (YouTube/Dekengane Pusat)

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah asal Kabupaten Boyolali bernama Warsono ini super nekat. Bagaimana tidak, meski indikator BBM sepeda motornya sudah berkedip tetap gas menerobos hutan, menuju lokasi pengajian Gus Iqdam di Jawa Timur.

Upaya secara spritual pun ditempuh oleh Warsono, dengan keyakinan penuh agar tak kehabisan BBM di tengah hutan. Dia membacakan surat Al-Fatihah pada indikator BBM yang terus berkedip.

Bagaimana perjuangan Warsono menempuh perjalanan ini, apakah berhasil melewati jalur hutan? Apakah ada kendala lain sebelum bertemu pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, Muhammad Ikqdam Kholid ini?

Simak sampai akhir kisah Warsono yang diambil dari unggahan TikTok akun @Gus Iqdam Terbaru 2023.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Iki Pengajian Opo, Kiaine Kok Ngene

Gus Iqdam
Gus Iqdam (tangkap layar)

Awalnya saat masuk sekitar panggung pengajian Warsono terus menangis terharu karena bisa sedekat itu dengan Gus Iqdam.

Sebelumnya, dia bercerita jika pada bulan Juni lalu melihat pengajian dari laman Facebook. Di situ dirinya tidak kagum sama sekali, bahkan cenderung mencemooh.

"Iki pengajiaan opo, iki kiai opo pengajian kok ngene, klambine ireng ireng, klambine ra sragaman," kata Warsono, yang selebihnya artinya, ini pengajian apa, ini kiai apa pengajian kok pakai baju hitam tidak seragam.

Warsono Nekat Luar Biasa

Gus Iqdam dan Gus Azmi tertawa mendengar pengakuan Mama Leli yang ingin memeluk Gus Iqdam (Tangkap Layar YouTube Hamham Uye/Khazim Mahrur)
Gus Iqdam dan Gus Azmi tertawa mendengar pengakuan Mama Leli yang ingin memeluk Gus Iqdam (Tangkap Layar YouTube Hamham Uye / Khazim Mahrur)

Namun lama kelamaan citra Gus Iqdam dalam dirinya berubah, semakin lama semakin cinta, dan akhirnya membulatkan tekad untuk menemuinya dengan mengendarai sepeda motornya, melalui jalur yang melewati hutan. Padahal, jarak Boyolali ke Jawa Timur lumayan jauh.

Saat bercerita perjalanan inilah, dirinya mengaku mendapatkan ujian. Namun ia merasa jika ada karomah Gus Iqdam dan berkah pengajian yang ia dapati.

Pertama, kekhawatiran saat melintas jalur hutan saat indikator BBM sudah berkedip, tanda bahan bakar harus segera diisi untuk melanjutkan perjalanan. Namun ia tetap nekat menarik gas menuju pengajian Gus Iqdam.

Al-Fatihah Dijadikan Wirid agar Tidak Kehabisan BBM

Gus Iqdam sedang bercakap-cakap dengan Mbah Zaenuri
Gus Iqdam sedang bercakap-cakap dengan Mbah Zaenuri

Sepanjang jalan ia menjadikah surat Al-Fatihah sebagai wirid, agar tak kehabisan bahan bakar. Ternyata ia berhasil melawati kesulitan tersebut.

Lazimnya, kendaraannya akan habis bahan bakarnya. Namun kenyataannya bisa sampai di tempat penjualan BBM.

Ujian yang dijalani belum selesai. Setelah urusan BBM beres, ternyata ia digoda oleh ban sepeda motornya yang habis anginnya. Tidak cuma sekali tetapi dua kali.

Kehabisan angin yang pertama ia pompa tanpa ada niat ditambal, namun tak selang lama ban kembali kempes.

Warsono Menyebut Hal Itu Sebagai Karomah

Gus Iqdam menceritakan awal mula berdirinya Majelis Ta'lim Sabilu Taubah (Tangkap Layar YouTube NU Blitar / Khazim Mahrur)
Gus Iqdam menceritakan awal mula berdirinya Majelis Ta'lim Sabilu Taubah (Tangkap Layar YouTube NU Blitar / Khazim Mahrur)

Akhirnya dia mencari bantuan di sekitar pom bensin terdekat dengan maksud berniat menambalnya. Namun ternyata tidak ada yang bocor. Alhasil setelah diservis, maka melajulah ia hingga lokasi pengajian dengan selamat.

Dalam bercerita Warsono yang juga garangan ini tampak menggebu-gebu.

"Ban gembos dua kali, ternyata gak bocor Gus, ini keajaiban bolo-bolo pengajian Gus, karomah njenengan niki gus," kata Warsono berapi-api.

Di ujung obrolan, dirinya berniat bersodakoh tenaga untuk pembangunan pondok asuhan Gus Iqdam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya