Netizen: Ngapain Sih Gus Iqdam Jabat Tangan Selalu Ucapkan 'Ngapunten'?

Coba perhatikan Gus Iqdam kalai berjabat tangan selalu ucapkan ngapunten, kenapa sih?

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Nov 2023, 14:30 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2023, 14:30 WIB
Gus Iqdam
Gus Iqdam (tangkap layar)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak netizen yang bertanya-tanya, hampir di setiap waktu saat bertemu orang lain Gus Iqdam selalu mengatakan kata 'Ngapunten'.

Terutama saat jabat tangan, ia selalu melontarkan kata berbahasa Jawa itu. Jika orang luar melihatnya, maka kata itu terasa aneh.

Ngapunten adalah versi singkat dari pangapunten. Umumnya, kata ini digunakan untuk meminta maaf kepada orang tua atau yang lebih sepuh.

Dalam sebuah tayagan TikTok akun @Gus Iqdam Official, Gus Iqdam menyebutkan, banyak orang yang bertanya, kenapa dirinya jika pengajian kemanapun, setiap mau masuk atau keluar mobil saat bersalaman dengan orang pasti mengatakan ngapunten.

Simak Video Pilihan Ini:

Alasan Minta Maaf

Gus Jalal dan Gus Iqdam (Tangkap Layar You Tube Ngaji Virtual / Khazim Mahrur)
Gus Jalal dan Gus Iqdam (Tangkap Layar You Tube Ngaji Virtual / Khazim Mahrur)

"Kemarin itu banyak yang komentar, Gus Iqdam kenapa kok, keluar atau masuk mobil, selalu mengatakan ngapunten ngapunten," kata pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah (ST) ini.

Padahal menurut orang yang bertanya kepada Gus Iqdam itu, Gus Iqdam tidak kenal, atau bahkan tidak punya salah apapun.

Mendapati pertanyaan seperti itu, Gus Iqdam menjawab, jika dirinya sadar bahwa barangkali yang menunggu dirinya itu statusnya justru lebih mulia dan lebih agung di mata Alloh SWT.

"Saya sadar, belum tentu saya yang divideo yang ditunggu oleh orang orang itu lebih mulai di mata Alloh," kata Gus Iqdam.

"Siapa tahu yang menunggu saya sejak jam delapan pagi, siapa tahu yang menunggu saya sejak jam 3 sore itu lebih mulia, lebih agung di mata Alloh," ujarnya mengulangi pernyataannya.

Tak hanya itu, ia juga berfikir barangkali soal doa yang ia lantunkan juga karena barokah orang-orang yang menunggu tersebut.

"Siapa tahu, doa yang saya lantunkan manjurnya bukan karena saya. Tapi dari orang-orang yang ikhlas tulus duduk menunggu saya berjam jam itu. Mulakno kulo ngapunten, ngapunten, ngrasa nduwe dosa kulo," ujar Gus Iqdam.

Ini Pengakuan Gus Iqdam Soal Kealimannya

Gus Iqdam Tampil dengan Moge
Gus Iqdam mengendarai motor gode (moge), kemewahannya disorot sebagian warganet. (Instagram/iqdammuhammad_)

Ia mengaku, dirinya tidak pernah punya perasaan lebih pintar, lebih benar, lebih alim dari orang lain.

"Saya tidak pernah sama sekali merasa saya itu lebih baik, lebih pinter lebih alim. Mboten nate kulo niki," ungkapnya.

"Masya Allah kulo mbayangke ra due konco ngaji akeh koyo sampeyan aku ra semangat. Nek koyo siki kan dadi semangat," ungkap Gus Iqdam yang mengaku semangat mengajinya disebabkan banyaknya jemaah.

Jika tidak banyak yang menunggu ngaji, mungkin dirinya akan lebih baik main, dan tidak berfikir tentang rutinan.

"Kulo niku Senen kudu mulih, Kamis kudu mulih, koyo ra ndue garangan- garangan koyo sampeyan paling aku mung dolan tok. Dolan yo penak, neng ndi ndi do ngopeni, salime yo gronjel," ujarya bercanda.

"Tapi kerono neng omah aku due tanggungan koyo sampeyan, aku due dulur-dulur ngaji sing kudu tak senengke, mumpung istiqomah, mumpung gelem ngaji, aku kudu mulih malih dadi semangat," ujarnya melanjutkan.

"Asline aku karo awakmu ki penting awakmu," tandasnya.

 

Minta Maaf Itu Mulia

Gus Iqdam
Gus Iqdam (tangkap layar)

Minta maaf adalah tindakan sederhana, namun masih banyak yang enggan melakukan dan menganggapnya remeh. Padahal, di dalamnya terkandung kemuliaan.

Melansir dari laman Buyayahya.org, Buya Yahya menyebut bahwa minta maaf adalah sifat yang mulia. Untuk itu penting segera meminta maaf jika bermasalah saudara atau teman, meskipun dalam posisi benar.

“Bersegeralah meminta maaf biarpun kita dalam posisi benar, itulah kemuliaan. Apalagi jika kita bersalah, maka kita harus segera meminta maaf,” ujar Buya Yahya.

Lebih lanjut, Buya mengatakan bahwa orang yang meminta maaf terlebih dahulu derajatnya lebih tinggi dan lebih dicintai Allah SWT.

“Dalam hadits disebutkan, bahwa orang yang lebih dulu meminta maaf derajatnya di hadapan Allah SWT lebih tinggi dan lebih dicintai Allah SWT dari yang dimintai maaf. Maka dari itu jangan minta maaf hanya di saat kita bersalah,” jelasnya.

Meminta maaf juga tidak perlu menunggu momen khusus seperti saat di bulan Ramadan atau Hari Raya Idul Fitri. Sementar Ustad Adi Hidayat mengatakan meminta maaf itu tidak perlu ditunda- tunda.

“Meminta maaf itu bukan hanya saat Ramadan, tapi setiap waktu,” jelas Ustaz Adi Hidayat di kanal YouTube Sekilas Info.

Wa sari'a ila magfiratim mir rabbikum wa jannatin 'arauhas-samawatu wal-ardu u'iddat lil-muttaqin (Surah Al Imran ayat 133)

Arti: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.

UAH menjelaskan bahwa ketika bersalah kepada seseorang segera meminta maaf. Tidak perlu menunggu momen tertentu.

“Bergegaslah, jangan ditunda. Seketika tunaikan, kalau punya kesalahan pagi, jangan nunggu siang. Khawatirnya sore meninggal. Jangan tunggu Ramadan khawatir malaikat maut datang duluan,” jelasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya