Liputan6.com, Jakarta - Nama Gus Iqdam terus melambung. Bahkan, kini dakwahnya telah merambah luar negeri.
Sosok Gus Iqdam dikenal humble. Kerendahan hati dan keceriaannya membuat banyak jemaah yang tambah suka.
Baca Juga
Padahal, pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah ini kerap melontarkan kata-kata yang bagi sebagian orang kasar dan tak patut. Misalnya, 'tolol'.
Advertisement
Tapi begitulah pembawaannya. Ceria, suka bercanda, sehingga ucapan-ucapannya tak dianggap kasar, melainkan lucu.
Beberapa jargon dan istilah Gus Iqdam yang dilontarkannya pun banyak yang viral. Berikut ini adalah lima di antaranya yang paling viral sepanjang 2023 hingga 2024 ini.
Istilah yang akan kita jabarkan di antaranya, ST Nyell, Garangan, Wonge yo teko, dan Dekengane Pusat, Gak bahaya ta.
Simak Video Pilihan Ini:
1. ST Nyell
Istilah ini viral sekali, ST Nyell merupakan singkatan dari "Sabilu Taubah" (jalan taubat). "Nyell" adalah bahasa Jawa Timuran yang berarti total atau semua.
Jadi, "ST Nyell" merujuk pada semua jamaah yang mengikuti pengajian dan taubat di bawah bimbingan Gus Iqdam. Bukan sekedar istilah, namun ada makna tersembunyi di balik itu.
Advertisement
2. Garangan
Garangan merupakan hewan sebangsa musang. Namun untuk di majelis Sabilu Taubah, istilah ini digunakan untuk menyebut jamaah ST Nyell yang umumnya berasal dari anak jalanan, seperti anak-anak punk, ngamen, main perempuan dan lain sebagainya.
"Garangan" merupakan bahasa Jawa mengacu pada binatang pemakan segala, biasanya hewan ini suka makan ayam dan mencuri buah, tetapi dalam konteks pengajian ini, digunakan secara menghibur tanpa menjelekkan pihak manapun.
3. Wonge Yo Teko
Untuk istilah'wonge yo teko' adalah ungkapan Gus Iqdam untuk menanyakan apakah orang yang dia contohkan datang ke pengajian hari itu.
'Wonge yo teko' merupakan bahasa Jawa Timur khususnya, dengan arti apakah orangnya datang.
Istilah ini digunakan secara humoris dan menarik perhatian jamaah, terutama untuk menyoroti situasi atau kisah tertentu.
Biasanya Gus Iqdam melontarkan pertanyaan ini, seluruh jamaah menyahut denganb kata "teko" yang artinya datang.
Advertisement
4. Dekengane Pusat
Istilah ini bermakna sebagai dukungan atau backing langsung dari Allah.
Gus Iqdam mengatakan bahwa orang yang bertaqwa kepada Allah akan mendapat dukungan langsung dari pusat-Nya.
Orang yang memiliki dekengan pusat sulit untuk didebat, hidupnya enak, dan urusan-urusannya menjadi lebih mudah.
Untuk memiliki dekengan pusat, menurut Gus Iqdam harus melakukan ibadah wajib dan sunnah, bukan hanya diucapan saja, melainkan dilakukan.
5. Gak Bahaya Ta?
Kalimat "Gak Bahaya Ta" sedang viral menjadi pembahasan dan meme di media sosial Twitter dan TikTok.
Kalimat "Gak Bahaya Ta" sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Indonesia yang diucapkan dengan gaya bahasa gaul atau slang.
Istilah "Ga Bahaya Ta" memiliki arti "tidak berbahaya, kah?".
Kata "Ta" sendiri merupakan bahasa Jawa yang berarti "kah" untuk menanyakan sesuatu.
Dalam bahasa sehari-hari, kalimat "Ga Bahaya Ta" sebenarnya merupakan kalimat yang mempertanyakan apakah suatu hal itu sebenarnya berbahaya atau tidak.
Namun, karena menjadi suatu leloucon, istilah "Gak Bahaya Ta" kemudian menjadi suatu bahan bercandaan dalam bahasa gaul.
Itulah penjelasan arti dari istilah viral "Gak Bahaya Ta" yang sering FYP di TikTok.
Advertisement