2 Lokasi di Arab yang Disebut Tempat Munculnya Hewan Melata Tanda Kiamat Kubra

Salah satu tanda kiamat kubro ialah munculnya hewan atau binatang yang kemunculannya membuat bumi bergetar hebat.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Feb 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2024, 07:30 WIB
Ilustrasi hari akhir, kiamat
Ilustrasi hari akhir, kiamat. (Photo by Romeo Varga on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Islam membagi kiamat menjadi dua macam yakni kiamat sughra (kecil) dan kiamat kubro (besar). Kiamat sughra atau kecil ialah kiamat yang merujuk pada kerusakan alam dan lingkungan yang dewasa ini telah banyak terjadi di beberapa wilayah di dunia.

Hal ini juga mencakup peristiwa yang merupakan tanda-tanda kecil yang muncul jelang kiamat kubra. Sedangkan kiamat kubra merujuk pada kiamat besar yang menyebabkan hancurnya jagad raya ini dan berakhirnya kehidupan dunia.

Salah satu tanda kiamat kubra ialah munculnya hewan atau binatang yang kemunculannya membuat bumi bergetar hebat. Binatang itu bernama dabbah.

Dabbah dideskripsikan secara sederhana sebagai hewan melata yang muncul dari perut bumi.

Hanya saja perihal tempat kemunculan dabbah ini terdapat perbedaan pendapat. Simak ulasan berikut ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Muncul dari Masjid yang Paling Besar di Makkah

Ilustrasi - Ka'bah zaman Makkah kuno. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)
Ilustrasi - Ka'bah zaman Makkah kuno. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)

Mengutip Dream.co.id, bukan sembarang tempat, Dabbah nantinya akan muncul di Makkah, kota yang paling mulia selain Madinah. Kemunculan Dabbah di Makkah didasarkan pada riwayat dalam Kitab Majma’uz Zawaid dari Hudzaifah bin Asid secara marfu'.

“Dabbah akan keluar dari masjid yang paling besar, tatkala mereka (sedang duduk-duduk tiba-tiba bumi bergetar) ketika mereka sedang demikian tiba-tiba bumi terbelah.”

Dabbah muncul dari perut bumi hingga getarannya pun terasa layaknya gempa. Bumi pun terbelah dan muncullah binatang dari perutnya bernama Dabbah.

Ketika menyaksikan kemunculan Dabbah, hendaknya manusia segera bertaubat dan mengimani Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai Tuhan satu-satunya. Setelah kemunculan hewan ini, masih ada sedikit waktu bagi manusia untuk kembali ke jalan-Nya.

Tentu banyak perbedaan pendapat mengenai perwujudan hewan penanda akhir zaman yang satu ini. Namun yang terpenting bagi umat Islam adalah memercayai kabar tentang kemunculan Dabbah menjelang hari kiamat nanti. Selebihnya, kita serahkan kepada Allah yang Maha Mengetahui segala yang telah dan akan terjadi.

Muncul di Jiyad

Manggung di Dubai, Ini 6 Potret Lyodra Ginting Saat Jalan-Jalan di Padang Pasir
Lyodra Ginting di Dubai (Sumber: Instagram/lyodraofficial)

Dalam keterangan lain, Dabbah muncul di Jiyad. Rasulullah SAW mengatakan bahwa tempat munculnya binatang melata ini merupakan seburuk-buruk kampung.

Menurut sebuah hadits yang terdapat dalam kitab At-Tadzkirah karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi yang diterjemahkan Anshori Umar Sitanggal, binatang melata yang menjadi tanda kiamat tersebut akan muncul di suatu tempat yang bernama Jiyad.

Rasulullah SAW bersabda, "Seburuk-buruk kampung adalah Jiyad." "Kenapa, ya Rasulullah?" tanya para sahabat dan beliau menjawab, "Dabbah akan muncul dari kampung itu, lalu berteriak tiga kali, terdengar ke timur dan barat."

Perihal hadits ini, Al-Qurthubi mengatakan perawi yang bernama Rabah tidak punya mutabi' atau pengikut, namun hadis ini juga dikeluarkan oleh Abu Ahmad bin Adi Al-Jurjani rahimahullah.

'Abdullah bin Amr RA berkata, "Binatang melata itu keluar dari bawah batu besar yang terdapat di Jiyad. Demi Allah, seandainya aku ada bersama mereka (di masanya) atau kalau aku mampu berbuat dengan tongkatku ini, tentulah aku akan membantu mengangkat batu besar yang di bawahnya muncul hewan tersebut."

Ketika ditanya apa yang dilakukan binatang melata itu setelah muncul, 'Abdullah bin Amr RA menjawab, "Hewan melata itu menghadap ke arah timur, lalu mengeluarkan teriakannya yang dapat menembus semua kawasan timur, dan ia menghadap ke arah Syam, lalu mengeluarkan teriakan yang terdengar sampai ke negeri Syam.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya