Liputan6.com, Cilacap - Beberapa riwayat menerangkan, Ya’juj dan Ma’juj tidak bisa dikalahkan oleh siapapun. Bahkan, kehebatannya mengalahkan Dajjal, si pembawa petaka dan fitnah kubra di akhir zaman menjelang kiamat.
Baca Juga
Advertisement
Kemunculannya menyebabkan kekeringan dan kelaparan di mana-mana. Selain sifatnya yang perusak, Ya’juj Ma’juj juga memiliki karakter buas. Segala macam minuman dan makanan yang ditemuinya akan habis dilalapnya.
Baca Juga
Ini yang menyebabkan kondisi manusia pada saat itu mengalami kesengsaraan yang luar biasa. Selain kelaparan dan kehausan karena kehabisan pasokan bahan makanan dan minuman, perasaan takut kalau-kalau mereka juga menjadi santapan Ya’juj dan Ma’juj selalu menghantuinya.
Kondisi mengerikan dan mengkhawatirkan ini, menyebabkan Nabi Isa AS dan kaumnya memutuskan untuk pergi ke bukit Thur untuk menghindari keganaasannya.
Meski demikian kuat dan ganasnya, namun Allah SWT tidak membiarkan hamba-hamba-Nya yang beriman menderita karena makhluk akhir zaman ini. Allah SWT mengirimkan makhluk langit untuk memusnahkannya.
Simak Video Pilihan Ini:
Doa Nabi Isa kepada Allah
Di gunung itu pun kaum muslimin lama-kelaman juga kesulitan makanan, persediaan bekal yang dibawanya habis. Untuk turun ke gunung tidak mungkin, di samping tidak ada makanan di bawah, juga khawatir akan menjadi mangsa Ya’juj Ma’juj.
Tidak bisa dinafikan, di balik kekalahan Ya’juj dan Ma’juj ada peran besar Nabi Isa AS, yakni doa beliau yang dengan cepat mampu menembus langit ke tujuh.
Nabi Isa AS dan umat muslim pada waktu itu, memanjatkan doa agar Ya’juj dan Ma’juj segera musnah dari muka bumi.
Advertisement
Makhluk Langit yang Dikirimkan Allah untuk Menghancurkan Ya’juj dan Ma’juj
Allah SWT mengabulkan doa yang diaminkan ribuan bahkan jutaan umat Islam pada waktu itu. Dengan perantara makhluk langit yang menjadi tentara-Nya, Allah SWT mengirimkan angin taufan, angin yang pernah digunakan untuk membinasakan kaum ‘Ad. Akibat dari besarnya tiupan angin tersebut, dalam waktu satu jam Ya’juj Ma’juj sudah mati semua tidak ada yang tersisa.
Dalam riwayat lain dikisahkan bahwa yang membunuh Ya'juj dan Ma'juj ialah ulat. Entah datangnya dari mana, tiba-tiba muncul ribuan ulat yang menyerang dan menggerogoti leher Ya’juj dan Ma’juj hingga mereka semuanya tewas mengerikan.
Ada juga yang berpendapat, Allah menurunkan penyakit hidung pada Ya’juj Ma’juj. Dalam waktu singkat seluruh Ya’juj Ma’juj mati secara bersamaan, tidak ada yang tersisa. Bangka-bangkai Ya'juj dan Ma'juj yang sangat banyak berserakan di mana-mana dan menimbulkan bau busuk yang sangat menyengat.
Untuk membersihkan itu semua, Allah SWT lalu mengirim burung-burung untuk mengangkuti mayat-mayat tersebut, serta mengirim hujan untuk membersihkannya.
Dalam riwayat yang lain disebutkan bangkai-bangkai Ya’juj Ma’juj itu dibuang di tengah samudra, kemudian dimakan oleh ikan sampai ikan-ikan yang ada di samudra menjadi gemuk-gemuk, karena belum pernah menemukan makanan daging yang begitu banyaknya."
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul