Liputan6.com, Jakarta - Dai muda viral Gus Iqdam menyatakan, jangan sepelekan anak-anak yang memiliki kebiasaan tidur di masjid.
Ternyata bagi Gus Iqdam, tidur di masjid bukan sekedar persoalan tidur saja, namun bisa menjadi solusi di mana banyak anak-anak yang mengalami kecanduan gadget.
Kecanduan gadget pada anak-anak menjadi perhatian serius di era digital. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, anak-anak semakin terpapar pada berbagai jenis gadget seperti smartphone, tablet, dan komputer.
Advertisement
Fenomena ini memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan fisik, emosional, dan sosial anak-anak.
Kecanduan gadget dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik anak-anak. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar gadget dapat menyebabkan kurangnya aktivitas fisik dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan, seperti obesitas.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Efek Kecanduan Gadget
Selain itu, posisi tubuh yang tidak ergonomis selama penggunaan gadget juga dapat menyebabkan masalah postur dan gangguan tulang belakang pada anak-anak.
Dampak lainnya dari kecanduan gadget pada anak-anak adalah berpotensi merusak perkembangan emosional mereka. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengisolasi anak-anak dari interaksi sosial di dunia nyata.
Hal ini dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam berkomunikasi, membangun hubungan sosial, dan mengatasi konflik interpersonal. Selain itu, paparan konten yang tidak sesuai usia di dunia maya juga dapat memengaruhi kesejahteraan mental anak-anak.
Terakhir, kecanduan gadget pada anak-anak dapat berdampak negatif pada perkembangan sosial mereka. Anak-anak yang terlalu banyak terpaku pada dunia maya cenderung kurang aktif secara sosial di lingkungan sekitarnya.
Mereka mungkin mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sosial di sekolah atau dalam kelompok teman sebaya. Kurangnya interaksi sosial langsung dapat menghambat kemampuan anak-anak untuk belajar berbagi, bekerja sama, dan mengembangkan keterampilan sosial yang penting untuk kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, orang tua dan pendidik untuk memonitor dan mengelola penggunaan gadget anak-anak dengan bijak, serta memberikan alternatif aktivitas yang mendukung perkembangan holistik mereka.
Advertisement
Harapan Gus Iqdam
Dalam kesempatan saat pengajian di markas Sabilu Taubah (ST) Pusat Gus Iqdam secara tegas ingin mengembalikan suasana Ramadhan dan hari-hari biasa seperti dahulu, seperti mushola dan masjid selalu ada orang dan ramai.
Misalnya selepas tarawih mainan beduk di masjid, dilanjutkan dengan tadarus bergantian, lalu tidur di masjid atau mushola.
"Ayo balekno koyo jaman mbiyen, mari traweh dolanan bedug neng masjid. Diramekno masjide, musholane, bar kui tadarus gantian, bar kui turu masjid turu mushola," kata Gus Iqdam.
Apa yang diungkapkan Gus Iqdam, dengan tidur di mushola dan masjid ini merupakan sebuah cara untuk menanggulangi anak-anak yang saat ini sudah kecanduan game, dan HP. Peroslan kecanduan gadget diyakini bisa sembuh dengan dikembalikannya anak-anak mau tidur di masjid.
"Bocah-bocah kui nek gelem turu mushola, mesjid kui sae, iso ngurangi masalah HP nang bocah," kata Gus Iqdam.
Tidur di masjid yang dimaksud Gus Iqdam, bukan di dalamnya yang untuk sholat, apalagi sampai di tempat imam, di masjid atau di mushola yang dimaksudkan adalah serambi masjid.
Fenomena saat ini, masjid masjid dikrangkengi, dan banyak tulisan-tulan dilarang tidur di masjid. Efek pelarangan tersebut, menurut Gus Iqdam berdampak anak-anak muda ini bermasalah.
Jika bisa mengembalikan-anak-anak muda ke masjid seperti dahulu, Gus Iqdam menjamin tidak ada anak-anak terjebak pada dunia gadget.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul