Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadhan 1445 H Jatuh pada Selasa 12 Maret 2024

Pemantauan hilal (rukyatulhilal) untuk menentukan awal Ramadan dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) pada hari ini, Minggu (10/3/2024). Pemantauan hilal tersebut dilakukan bertepatan dengan 29 Syakban 1445 H.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 10 Mar 2024, 22:18 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2024, 19:49 WIB
Pemantauan hilal (rukyatulhilal) untuk menentukan awal Ramadan dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) pada hari ini, Minggu (10/3/2024). Pemantauan hilal tersebut dilakukan bertepatan dengan 29 Syakban 1445 H.
Pemantauan hilal (rukyatulhilal) untuk menentukan awal Ramadan dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) pada hari ini, Minggu (10/3/2024). Pemantauan hilal tersebut dilakukan bertepatan dengan 29 Syakban 1445 H. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1445 Hijriah. Hasilnya memutuskan bahwa puasa Ramadhan dimulai pada 12 Maret 2024.

"Sidang isbat secara mufakat menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa 12 Maret 2024," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta, Minggu (10/3/2024).

Yaqut berharap, dengan hasil sidang isbat, seluruh umat Islam di Indonesia menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan penuh kekhusyukan. Apalagi ada perbedaan soal awal puasa Ramadhan.

"Namun kita harus saling menghormati dan menjunjung tinggi nilai toleransi dan menciptakan suasana kondusif," kata dia.

Pemantauan hilal (rukyatulhilal) untuk menentukan awal Ramadan dilakukan Kementerian Agama (Kemenag). Pemantauan hilal dilakukan di 134 lokasi di seluruh Indonesia.

"Kami memutuskan untuk menyelenggarakan rukyatul hilal di 134 lokasi di seluruh wilayah Indonesia," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag Adib, beberapa waktu lalu.

Adib menjelaskan, rukyatulhilal akan dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama, Organisasi Masyarakat Islam, serta instansi lain di daerah setempat.

Penentuan awal Ramadan 1445 H dalam sidang isbat dilakukan dengan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan astronomis atau hisab, serta konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal.

Menurut Adib, secara hisab, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Minggu (10/3/2024) atau bertepatan dengan 29 Syakban 1445 H.

"Pada hari rukyat, 29 Syakban 1445 H, tinggi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara -0°20’ 1,2” sampai 0°52’ 5,4” dengan sudut elongasi antara 2°14’ 46,8” sampai 2°41’ 50,4”," jelas Adib.

 

Ada 3 Tahapan Sidang Isbat Awal Ramadan 2024

Memantau Hilal Awal Ramadhan 1444 Hijriah
Selanjutnya hasil Rukyatul hilal tersebut akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan sidang isbat awal Ramadan 1444 Hijriah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kementerian Agama (Kemenag) bakal menggelar Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H pada hari ini, Minggu (10/3/2024). Mengutip siaran pers dari situs resmi Kemenag, Sidang Isbat akan dihelat di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat.

"Sidang Isbat ini merupakan salah satu layanan keagamaan bagi masyarakat untuk mendapat kepastian mengenai pelaksanaan ibadah," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kamaruddin Amin seperti dikutip Minggu (10/3/2024) pagi.

"Sidang isbat akan digelar secara hybrid, yaitu daring dan luring," sambung dia.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag Adib menambahkan, Sidang Isbat akan dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1445 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi). Pemaparan dilakukan Tim Hisab dan Rukyat Kemenag mulai pukul 17.00 WIB.

"Sesi ini terbuka untuk umum dan akan disiarkan secara live di Channel Youtube Bimas Islam," ujar Adib.

Kedua, Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 Hijriah yang digelar secara tertutup setelah Salat Magrib. Selain data hisab (informasi), sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatulhilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 134 lokasi di seluruh Indonesia.

"Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat yang juga disiarkan melalui media sosial Kemenag," dia menandasi.

 

Imbauan Kemenag soal Perbedaan Ramadhan

Tim Hisab Rukyat Jakarta Memantau Hilal Satu Ramadan
Tim hisab rukyat Kanwil Kemenag DKI Jakarta memantau hilal 1 Ramadan 1440 H menggunakan teleskop dari atap Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Minggu (5/5/2019). Pemantauan hilal dilakukan di 102 titik Rukyatul Hilal dari 34 provinsi di Indonesia denga motode rukyat. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau masyarakat untuk mengedepankan sikap saling menghormati dalam menyikapi perbedaan awal puasa Ramadhan 1445 H/2024 M.

Selain itu, upaya dialog para pihak juga patut dikedepankan untuk bisa memahami dan saling berbagi informasi terkait argumentasi masing-masing dalam mengawali bulan puasa.

Pesan ini disampaikan Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie berkenaan dengan adanya perbedaan awal puasa Ramadan 1445 H/2024 M.

Awal puasa Ramadhan 1445 H/2024 M di Indonesia berpotensi besar tidak bareng. Mayoritas umat Islam akan mengawali puasa Ramadhan 1445 H pada 11 dan atau 12 Maret 2024.

Majelis Tarjih Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah sendiri sudah mengumumkan awal puasa Ramadan jatuh pada 11 Maret 2024. Sementara Pemerintah baru akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada Minggu, 10 Maret 2024. Sidang akan memutuskan apakah awal puasa Ramadan tahun ini jatuh pada 11 atau 12 Maret.

Namun demikian, ada kelompok jemaah yang sudah mulai puasa pada 7 Maret. Ada juga yang akan mulai berpuasa pada 10 Maret.

"Kita hormati pilihan dan keyakinan umat Islam dalam mengawali puasa Ramadan 1445 H/2024 M. Sikap saling menghormati perlu dikedepankan dalam menyikapi perbedaan," sebut Anna di Jakarta, Jumat 8 Maret 2024.

Dalam semangat saling menghormati itu, kata Anna, ruang dialog tetap harus dibuka. Sebab, ilmu pengetahuan sudah semakin maju dan berkembang, termasuk terkait astronomi.

Penentuan awal bulan Hijriyah bisa didekati secara empiris melalui hisab dan atau rukyatul hilal, tidak semata berdasar keyakinan spiritual semata. Sehingga, argumentasinya juga ilmiah.

“Kemenag terus membuka ruang dialog dan diskusi terkait penentuan awal Ramadan. Dari situ diharapkan akan terjadi proses tukar informasi dan pemahaman terkait pilihan dalam mengawali puasa Ramadan," jelas Anna.

 

BRIN: Awal Ramadhan 2024 Jatuh 12 Maret 2024, Kepastiannya pada Sidang Isbat

Melihat Proses Pemantauan Hilal Awal Ramadan
Tim Hisab Rukyat Kantor Wilayah (Kanwil) Agama Provinsi DKI memantau hilal awal Ramadan 1441 Hijriah di atap Gedung Kanwil Agama DKI Jakarta, Cawang, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Kanwil Agama Provinsi DKI memutuskan awal Ramadan 1441 Hijriah jatuh pada hari Jumat (24/4). (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaludin mengungkapkan, awal Ramadhan 2024 diprediksi akan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024. Hal ini lantaran posisi bulan pada 10 Maret 2024 belum memenuhi kriteria.

"Kita gunakan hisab global. Pada saat maghrib 10 Maret 2024 di wilayah Asia Tenggara posisi bulan belum memenuhi kriteria baru MABIMS dan kriteria Odeh. Maka awal Ramadhan 1445 pada keesokan harinya 12 Maret 2024. Kepastiannya nanti kita tunggu pada sidang isbat," kata Thomas dikutip, Senin 4 Maret 2024.

Dia juga menjelaskan, berdasarkan kriteria lain yaitu bulan di atas ufuk dan sudah terjadi ijtimak, di Indonesia pada saat Maghrib 10 Maret 2024 kriteria tersebut sudah terpenuhi. "Itu sebabnya ada pihak yang mengumumkan awal Ramadhan 1445 jatuhnya pada 11 Maret 2024," dia manandaskan.

Sementara itu Organisasi Islam Muhammadiyah jauh-jauh hari sudah menetapkan awal puasa Ramadhan 2024. Muhammadiyah akan mengawali puasa Ramadhan pada Senin, 11 Maret 2024. Penetapan tanggal 1 Ramadhan 1445 H ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti menyampaikan, pada Minggu, 29 Syaban 1445 H bertepatan 10 Maret 2024 M, ijtimak jelang Ramadhan 1445 H terjadi pada pukul 16:07:42 WIB. Tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta yaitu 0 derajat 56 menit 28 detik.

Berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal, bulan di wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk saat matahari terbenam pada Minggu, 10 Maret 2024. Dengan demikian, hilal sudah wujud, kecuali di wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

"Di wilayah Indonesia, tanggal 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada Senin Pahing, 11 Maret 2024 M," katanya membacakan isi Maklumat Nomor 1 MLM Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1445 H, Sabtu 20 Januari 2024.

infografis journal
infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).

Infografis Jadwal Imsakiyah 1445 H Ramadan 2024 untuk Wilayah Jakarta

Infografis Jadwal Imsakiyah 1445 H Ramadan 2024 untuk Wilayah Jakarta.
Infografis Jadwal Imsakiyah 1445 H Ramadan 2024 untuk Wilayah Jakarta. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya