Hikmah-Hikmah Puasa Ramadhan bagi Ketakwaan dan Kesehatan, Dilengkapi Dalil

Memahami hikmah-hikmah puasa Ramadhan, umat Muslim akan lebih termotivasi untuk menjalankan puasa dengan baik dan benar.

oleh Laudia Tysara diperbarui 03 Apr 2024, 04:45 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2024, 04:45 WIB
Menikmati Suasana Ramadhan di Masjid Biru Turki
Orang-orang berbuka puasa dengan latar belakang Masjid Sultan Ahmed yang ikonik, lebih dikenal sebagai Masjid Biru, dihiasi dengan lampu dan slogan bertuliskan "Ramadhan adalah cinta," menandai bulan Ramadhan, di distrik bersejarah Sultan Ahmed di Istanbul (13/4/2021). (AP Photo/Emrah Gurel)

Liputan6.com, Jakarta - Puasa Ramadhan adalah ibadah yang dijalankan oleh umat Islam di seluruh dunia sebagai bagian dari kewajiban agama. Selain menjadi rukun Islam yang ketiga, puasa Ramadhan memiliki banyak hikmah yang memberikan manfaat baik bagi ketakwaan spiritual maupun kesehatan fisik.

Salah satu hikmah puasa Ramadhan adalah melatih ketakwaan seseorang melalui kedisiplinan dalam menahan diri dari makan, minum, dan perilaku yang dilarang selama bulan Ramadhan. Sementara itu, hikmah puasa Ramadhan bagi kesehatan juga ada banyak.

Mampu menjaga kesehatan fisik dengan memperbaiki pola makan dan mengatur asupan makanan, puasa Ramadhan dapat membantu membersihkan tubuh dari racun dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Melalui puasa, tubuh diberi kesempatan untuk beristirahat dan memperbaharui sel-selnya, sehingga membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk memahami hikmah-hikmah dari puasa Ramadhan agar dapat menjalankannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Memahami hikmah-hikmah tersebut, umat Muslim akan lebih termotivasi untuk menjalankan puasa dengan baik dan benar, serta merasakan manfaat spiritual dan kesehatan yang terkandung di dalamnya.

Berikut Liputan6.com ulas hikmah-hikmah puasa Ramadhan merangkum dari buku Misteri Bulan Ramadhan yang disusun oleh Yusuf Burhanudin dan Risalah Puasa karya Sultan Abdillah, Jumat (22/3/2024).

 

1. Melembutkan Hati dan Emosi

Salah satu hikmah puasa Ramadhan adalah kemampuannya untuk melembutkan hati dan emosi seseorang. Ketika seseorang menjalani puasa, terutama saat merasakan lapar dan lemas, hal ini membawa efek positif dalam membersihkan jiwa dan menghaluskan perasaan. Manusia yang biasanya terbiasa dengan kekenyangan cenderung memiliki sifat dan emosi yang keras dan kasar.

Namun, dengan berpuasa, seseorang dapat merasakan keterbatasan dirinya dan menjadi lebih empati terhadap orang lain, terutama yang kurang beruntung. Puasa Ramadhan mengajarkan kesabaran, toleransi, dan rasa simpati terhadap mereka yang kurang beruntung, sehingga dapat membantu melembutkan hati dan emosi seseorang.

2. Melatih Ketakwaan

Puasa merupakan ibadah yang secara khusus dirancang untuk melatih ketakwaan seorang Muslim. Dalam berpuasa, seseorang diharuskan menahan diri dari melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT, seperti makan, minum, dan perilaku lain yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal ini mengajarkan seseorang untuk meningkatkan kesadaran diri dan kesetiaannya kepada ajaran agama.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. al-Baqarah ayat 183)

Ketakwaan yang diperoleh dari berpuasa tidak hanya mencakup aspek menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga melibatkan kesadaran spiritual yang lebih dalam, yang mendorong seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan tulus dan jujur.

3. Upaya Menuju Pengawasan Allah (Muraqabatullah)

Meskipun dalam keadaan lapar dan haus selama berpuasa, kesadaran akan keimanan seseorang menolak untuk membatalkan puasa. Hal ini menunjukkan bahwa seorang mukmin memiliki kesadaran bahwa segala perbuatannya selalu diawasi oleh Allah SWT.

Puasa Ramadhan mengajarkan konsep muraqabatullah, yaitu kesadaran akan pengawasan Allah, sehingga seseorang akan berusaha untuk selalu berbuat baik dan menghindari perbuatan yang dilarang, meskipun dalam situasi yang sulit seperti lapar dan haus. Kesadaran ini membantu seseorang untuk selalu mengingat Allah dalam setiap tindakan dan memperkuat hubungan spiritualnya dengan Sang Pencipta.

4. Menjaga Kesehatan dan Stamina Tubuh

Semangat Para Santri Mengkhatamkan Al-Quran di Bulan Ramadhan
Santri bertadarus dalam rangka mengkhatamkan Qur'an di Masjid Daarul Qu'ran Pesantren Al Kautsar, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/04/2022). Kegiatan Khatam Al-Quran dilakukan rutin di bulan Ramadhan bagi santri yang diantara mengisi waktu menunggu buka puasa. (merdeka.com/Arie Basuki)

Puasa juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Membatasi asupan makanan dan minuman selama puasa, tubuh memiliki kesempatan untuk membersihkan diri dari toksin dan zat-zat yang tidak sehat. Penyakit umumnya sering disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, dan puasa membantu dalam mencegah munculnya berbagai penyakit dengan memberikan istirahat dan pemulihan yang diperlukan bagi tubuh.

Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan stamina tubuh karena mengajarkan kepada seseorang untuk mengatur energi secara lebih efisien.

5. Melatih Kesabaran

Puasa merupakan ibadah yang membutuhkan kesabaran ekstra. Menahan lapar, haus, dan berbagai godaan lainnya selama berpuasa memerlukan kesabaran yang kuat. Ketika seseorang berpuasa, hal-hal yang sehari-hari dianggap halal seperti makan, minum, dan melakukan hubungan suami istri menjadi terlarang. Hal ini membutuhkan kesabaran ekstra dalam menahan diri dan mengendalikan hawa nafsu.

Rasulullah SAW mengajarkan bahwa puasa adalah bentuk pengekangan terhadap syahwat, sehingga melalui ibadah puasa, seseorang dilatih untuk mengendalikan dan mengekang hawa nafsunya, sehingga menjadikan dirinya lebih sabar dan terkendali.

6. Melemahkan Godaan Setan

Salah satu hikmah besar dari puasa Ramadhan adalah kemampuannya untuk melemahkan godaan setan. Ketika seseorang berpuasa, pembuluh darahnya menyempit, sehingga mempersulit pergerakan setan yang diyakini berjalan di dalam aliran darah manusia.

“Sesungguhnya setan berjalan dalam diri manusia melalui aliran darah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah SAW telah mengajarkan bahwa setan berjalan dalam diri manusia melalui aliran darah. Pembuluh darah yang menyempit saat berpuasa, pergerakan setan juga menjadi terhambat. Hal ini menunjukkan bahwa puasa tidak hanya melatih ketakwaan seseorang, tetapi juga memberikan perlindungan dari godaan setan yang berusaha menggoda manusia.

7. Melatih Rasa Syukur

Puasa juga memiliki manfaat dalam melatih rasa syukur seseorang terhadap nikmat Allah SWT. Saat berpuasa, seseorang merasakan dahaga dan lapar yang luar biasa, terutama di tengah teriknya matahari. Pengalaman ini membantu seseorang untuk lebih memahami dan menghargai nikmat kenyang dan kepuasan yang diberikan Allah SWT.

Merasakan sendiri kesulitan dalam menahan lapar dan haus, seseorang menjadi lebih empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Dengan demikian, puasa tidak hanya memberikan manfaat secara fisik, tetapi juga secara spiritual dengan menguatkan rasa syukur seseorang terhadap nikmat Allah SWT.

8. Puasa dapat Mengokohkan Kekuatan Akal

Selain melatih ketakwaan dan kedisiplinan, puasa juga dapat membantu dalam mengokohkan kekuatan akal seseorang daripada nafsu. Saat seseorang berpuasa, ia dihadapkan pada situasi di mana ia harus mengendalikan nafsunya untuk tidak makan dan minum selama beberapa waktu.

Dalam kondisi tersebut, akal seseorang menjadi lebih dominan dalam mengambil keputusan, dibandingkan dengan nafsu yang hanya mengutamakan keinginan dan kesenangan sesaat. Demikianlah, puasa tidak hanya memberikan manfaat fisik dan spiritual, tetapi juga membantu dalam memperkuat kekuatan akal dan kontrol diri seseorang.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya