Doa Buka Puasa Syawal, Niat, Hukum, dan Keutamaannya

Doa buka puasa Syawal, niat, hukum dan keutamaannya perlu dipahami setiap muslim.

oleh Husnul Abdi diperbarui 05 Apr 2024, 02:40 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2024, 02:40 WIB
Ilustrasi buka puasa
Ilustrasi buka puasa. (Image by freepik)

Liputan6.com, Jakarta Puasa Syawal adalah puasa sunah yang dilakukan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Puasa Syawal ini memiliki makna dan manfaat tersendiri bagi umat Islam. Dalam Islam, bulan Syawal merupakan bulan yang khusus karena di dalamnya terdapat Hari Raya Idul Fitri yang menjadi momen kemenangan setelah selesai melaksanakan ibadah puasa Ramadan.

Doa buka puasa Syawal, niat, hukum dan keutamaannya perlu dipahami setiap muslim. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, yang artinya:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapat pahala seperti puasa setahun penuh.” (HR Muslim).

Puasa Syawal juga dikenal dengan sebutan "puasa enam" karena dilakukan selama enam hari di bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri. Namun, puasa ini tidak wajib dilakukan seperti halnya puasa Ramadan. Meskipun demikian, menjalankan puasa Syawal memiliki banyak keutamaan dan keberkahan.

Selain itu, puasa Syawal juga dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental bagi umat Muslim yang menjalankannya. Dengan berpuasa Syawal, umat muslim dapat terus menjaga rasa ketaatan dan kesadaran spiritualnya setelah selesai melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (24/3/2024) tentang doa buka puasa Syawal.

Hukum Puasa Syawal

Ilustrasi muslim, buka puasa, Islami
Ilustrasi muslim, buka puasa, Islami. (Image by freepik)

Sebelum mengenali doa buka puasa Syawal, kamu perlu mengenali hukum dan ketentuannya terlebih dahulu. Hukum puasa Syawal adalah sunah muakkad, yaitu sunah yang dianjurkan. Sebagaimana pada sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR. Muslim)

Jadi sebesar itulah keutamaan puasa syawal ini. Akan sangat merugi bila kamu tidak memanfaatkannya karena hanya dengan 6 hari ditambah dengan puasa ramadan yang telah kamu lakukan, seakan-akan kamu sudah berpuasa selama setahun.

Ketentuan Puasa Syawal

- Dilakukan hanya di bulan Syawal

Ketentuan puasa Syawal yang pertama yaitu melaksanakannya harus di bulan Syawal. Puasa 6 hari di bulan Syawal tidak berlaku lagi bila dilakukan di bulan lainnya.

- Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri

Selain itu, ketentuan puasa Syawal juga disarankan untuk dilaksanakan sehari setelah hari raya Idul Fitri atau disegerakan. Namun tidak apa-apa bila dilaksanakan di hari lain asalkan masih di bulan Syawal. Menyegerakan waktu puasa Syawal di hari kedua bulan Syawal menunjukkan i’tikad baik dalam bersegera untuk melakukan kebaikan dan meraih keutamaan puasa syawal.

- Lebih utama dilakukan secara berurutan

Ketentuan puasa Syawal juga lebih utama bila dilaksanakan secara berurutan dalam 6 hari. Namun tidak apa-apa bila dilaksanakan tidak secara berurutan asalkan masih di bulan Syawal. Melaksanakan waktu puasa Syawal secara berurutan dalam 6 hari, menunjukkan bahwa seorang umat Islam berlomba-lomba dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Hal ini bisa menjadi jaminan seseorang mendapat keutamaan puasa syawal.

Ketentuan puasa Syawal berikutnya yaitu menunaikan puasa ganti terlebih dahulu. Bila seorang umat Islam memiliki puasa Ramadhan yang harus diganti karena berbagai hal yang dibolehkan pada bulan Ramadhan, maka ia wajib mengganti puasa tersebut terlebih dahulu.

Hal ini agar waktu puasa Syawal dilaksanakan, maka keutamaan puasa syawal akan ikut didapatkan karena telah menyempurnakan puasa Ramadhan. Mengganti puasa Ramadhan lebih utama hukumnya dari pada puasa 6 hari di bulan Syawal, karena puasa Ramadhan adalah puasa wajib. Bila seorang muslim tidak menyelesaikan atau mengganti puasa Ramadhan yang batal terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa Syawal, maka keutamaan puasa Syawal tidak bisa didapatkan.

Doa Buka Puasa Syawal

Doa buka puasa Syawal tidak beda dengan doa buka puasa Ramadhan. Ada dua versi doa buka puasa Syawal. Doa buka puasa Syawal yang pertama yaitu:

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin

Artinya: “Ya Allah karenaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat Mu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.”

Sementara itu, doa buka puasa Syawal yang kedua bersumber dari salah satu hadis Rasulullah SAW yang berbunyi:

Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.

Artinya: “Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.” (Hadits shahih, Riwayat Abu Daud)

Kamu tidak harus mengucapkan kedua doa buka puasa Syawal tersebut saat akan berbuka puasa. Kamu hanya perlu melafadzkan salah satu doa buka puasa Syawal dan bisa langsung makan setelah itu.

Niat Puasa Syawal

Ilustrasi buka puasa
Ilustrasi buka puasa. (Image by freepik)

Setelah mengenali doa buka puasa Syawal, kamu juga perlu mengenali lafal niatnya. Untuk memantapkan hati, dianjurkan bagi kamu yang ingin menjalankan puasa Syawal untuk melafalkan niat puasa Syawal.

Berikut ini lafal niat puasa Syawal 6 hari:

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Bagi kamu yang mendadak di pagi harinya ingin mengamalkan puasa Syawal juga diperbolehkan untuk melafalkan niat sejak kamu berkehendak puasa sunah. Niat puasa Syawal boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh. Oleh karena itu, dianjurkan juga untuk melafalkan niat puasa Syawal di siang hari.

Berikut lafal niat puasa Syawal di siang hari:

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”

Keutamaan Puasa Syawal

Keutamaan Puasa Syawal
Keutamaan Puasa Syawal. (Photo Copyright by Freepik)

1. Pahala Seperti Puasa Setahun Penuh

Puasa Syawal hanya dikerjakan selama enam hari, akan tetapi Allah SWT akan memberi ganjaran atau pahala seperti seseorang yang puasa selama 12 bulan. Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat muslim berikut ini:

"Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama enam hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun." (HR. Muslim)

 

2. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Setiap muslim yang mengerjakan puasa Syawal selama enam hari, maka mendapat tempat mulia di sisi Allah SWT. Keutamaan puasa syawal ini ditegaskan dalam salah satu hadis Qudsi berikut:

"Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa) adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu)." Kemudian, Rasulullah melanjutkan, "Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi." (HR. Muslim).

 

3. Menyempurnakan Ibadah

Seperti ibadah salat sunah, di mana tindakan tersebut bisa menutup kekurangan dan menyempurnakan ibadah wajib. Khususnya keutamaan puasa syawal ini dapat melengkapi kekurangan yang ada selama puasa di bulan Ramadhan. Ibnu Rajab menjelaskan keutamaan puasa Syawal sebagai berikut:

"Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan." (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394.)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya