Fenomena Alam Ini Membuat Wajah Rasulullah Mendadak Pucat, Apa Itu?

Wajah bersinar Rasulullah SAW mendadak pucat saat melihat fenomena alam mengerikan ini

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mar 2024, 03:20 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2024, 03:20 WIB
Menilik artefak peninggalan Rasulullah di Masjid At-Tin
Pameran Artefak Rasulullah SAW dan Sahabat yang digelar di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Sabtu (25/3/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Cilacap - Berdasarkan riwayat, wajah Rasulullah SAW dipenuhi dengan nur atau cahaya yang membuat siapa saja merasa senang melihatnya.

Namun, satu waktu, wajah bersinar Nabi mendadak pucat usai melihat fenomena alam mengerikan ini.

Rasulullah SAW merupakan manusia paling mulia yang mendapat jaminan surga dari Allah SWT. Meski demikian, beliau tetap rajin beribadah. Bahkan kaki beliau pernah bengkak karena rajinnya melaksanakan ibada sholat sunah.

Sebagai manusia biasa Rasulullah pernah dilanda rasa khawatir dan cemas ketika melilhat fenomena alam yang tidak seperti biasanya. Akan tetapi kekhawatiran beliau ini berkaitan dengan keselamatan umatnya.

Lalu fenomena alam apa yang menyebabkan Rasulullah pucat, merasa khawatir dan cemas?

 

Simak Video Pilihan Ini:

Fenomena Alam Mengerikan Ini Sebabkan Rasulullah Cemas

FOTO: Benda Peninggalan Rasulullah Dipamerkan di Parung Bogor
Pengunjung menangis melihat serban Nabi Muhammad SAW saat Pameran Artefak Rasulullah dan Sahabat Nabi di Padepokan Welas Asih, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (26/7/2020). Sebanyak 20 benda peninggalan Nabi Muhammad dan sahabatnya dipamerkan dalam acara ini. (merdeka.com/Arie Basuki)

Menukil Republika, dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW nampak khawatir atau cemas saat awan gelap muncul dan angin kencang. Tentu yang membuatnya khawatir adalah keselamatan umatnya, Nabi Muhammad SAW khawatir umatnya mendapatkan azab dari Allah SWT.

Aisyah RA bercerita, "Apabila datang awan gelap, angin topan dan sebagainya, wajah baginda Rasulullah SAW yang penuh nur (cahaya), akan terlihat pucat karena perasaan takut kepada Allah SWT. Beliau keluar masuk rumah dan terus-menerus membaca doa.

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan yang ada di dalamnya (hujan dan lain-lain), serta kebaikan yang dikirim bersamanya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, dan keburukan yang ada di dalamnya, dan keburukan yang dikirim bersamanya."

Cemas Sebab Khawatir di Dalamnya Terdapat Azab

Ilustrasi langit, awan mendung
Ilustrasi langit, awan mendung. (Photo by Billy Berg on Unsplash)

Jika hujan mulai turun, wajah baginda Rasulullah SAW akan tampak ceria. Aku (Aisyah) bertanya, "Ya Rasulullah, semua orang gembira jika melihat gumpalan mendung karena pertanda akan turun hujan, tetapi mengapa engkau justru nampak cemas?"

Baginda Nabi Muhammad SAW menjawab, "Wahai 'Aisyah, aku khawatir di dalamnya ada azab, karena itulah aku merasa cemas. Kaum Aad telah diazab oleh Allah SWT dengan angin. Ketika melihat gumpalan mendung, mereka gembira. Mereka mengira akan turun hujan, tetapi ternyata yang turun adalah azab." (dari Kitab Durrul Mantsur)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَلَمَّا رَاَوْهُ عَارِضًا مُّسْتَقْبِلَ اَوْدِيَتِهِمْ قَالُوْا هٰذَا عَارِضٌ مُّمْطِرُنَا ۗبَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهٖ ۗرِيْحٌ فِيْهَا عَذَابٌ اَلِيْمٌۙ

Maka, ketika melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” (Bukan,) tetapi itu azab yang kamu minta agar disegerakan kedatangannya, (yaitu) angin yang mengandung azab yang sangat pedih. (QS Al-Ahqaf Ayat 24)

 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍۢ بِاَمْرِ رَبِّهَا فَاَصْبَحُوْا لَا يُرٰىٓ اِلَّا مَسٰكِنُهُمْۗ  كَذٰلِكَ نَجْزِى الْقَوْمَ الْمُجْرِمِيْنَ

(Azab itu) menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya sehingga mereka (kaum Aad) menjadi tidak terlihat lagi, kecuali hanya (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang durhaka. (QS Al-Ahqaf Ayat 25).

Perasaan Takut Nabi kepada Raabnya

Kota Al Ula (sumber foto: Flickr/Sammy Six)
Kota Al Ula (sumber foto: Flickr/Sammy Six)

 

Kitab Kisah-Kisah Sahabat yang ditulis Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi diterbitkan Pustaka Ramadhan, menjelaskan, inilah perasaan takut kepada Allah Yang Maha Suci, yang dimiliki oleh seseorang, yang dikenal sebagai Sayyidul Awwalin wal Akhirin, yang diketahui dari sabda beliau sendiri.

Di dalam Alquran, Allah SWT memberikan jaminan tidak akan mengazab suatu kaum selagi baginda Nabi Muhammad SAW bersama mereka. Meskipun Allah SWT telah menjamin demikian, namun perasaan takut baginda Nabi Muhammad SAW kepada Rabbnya sedemikian rupa, sehingga ketika datang awan gelap atau angin topan, beliau teringat azab yang telah ditimpakan oleh Allah SWT kepada kaum-kaum terdahulu.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya