Imam Tarawih Ngebut, Bolehkah Makmum Tidak Selesai Baca Al-Fatihah?

Pertanyaannya, bolehkan makmum tidak membaca surah Al-Fatihah ketika imam sholat tarawih ngebut? Simak berikut penjelasan ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya ketika mendapat pertanyaan serupa.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 27 Mar 2024, 03:20 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2024, 03:20 WIB
Beribadah
Ilustrasi umat muslim sedang sholat berjamaah (pexels/kafeel-ahmed)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan sholat tarawih dengan gerakan cepat alias ngebut bukan suatu hal aneh yang terdengar ketika bulan Ramadhan, khususnya di Indonesia. 

Hal ini menjadi satu persoalan terutama bagi makmum yang belum menyelesaikan bacaan surah Al-Fatihah. Sementara, membaca surah Al-Fatihah merupakan salah satu rukun sholat yang tidak boleh ditinggalkan.

Pertanyaannya, bolehkan makmum tidak membaca surah Al-Fatihah ketika imam sholat tarawih ngebut? Simak berikut penjelasan ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya ketika mendapat pertanyaan serupa.

Buya Yahya mengatakan, dalam mazhab Imam Syafi’i dan jumhur ulama membaca surah Al-Fatihah bagi makmum adalah wajib jika makmum tersebut sempat berdiri dengan imam dalam tempo yang cukup untuk membaca surah Al-Fatihah.

“Kalau memang kita berdiri bareng dengan imam, maka makmum wajib baca surah Al-Fatihah. Bahkan kalau pun imam ngebut tetap kita wajib baca surah Al-Fatihah (sampai selesai),” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (26/3/2024).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Makmum yang Belum Selesai Baca Al-Fatihah

Ilustrasi Sholat
Ilustrasi gerakan sholat (Wikipedia.org)

Bagi makmum yang belum selesai membaca surah Al-Fatihah, maka kata Buya Yahya boleh menyelesaikan terlebih dahulu meskipun ketinggalan beberapa gerakan sholat imam sampai sebelum imam berdiri lagi untuk rakaat berikutnya. Dengan catatan, makmum tersebut ketika berdirinya bareng imam dalam tempo yang cukup membaca surah Al-Fatihah.

“Jadi misalnya, kita baca bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahirabbil’alamin (belum selesai). Eh imam rukuk, sujud, sampai sujud kedua selesai. Sebelum imam berdiri kalau kita sudah rukuk maka sah. Kita ketinggalan rukun yang banyak. Maka saat itu kita pun masih boleh. Begitu pentingnya membaca Al-Fatihah,” Buya Yahya mencontohkan.

Kasus tersebut berbeda jika makmum berdiri dengan imam dalam tempo yang tidak cukup membaca surah Al-Fatihah, maka membaca Al-Fatihah secukupnya saja. Misalnya, baru membaca ayat kelima surah Al-Fatihah, ternyata imam sudah mulai rukuk, maka harus langsung mengikuti imam.

“Tapi kalau dalam keadaan normal wajib menyempurnakan Al-Fatihah. Kalau imam cepat kita dimaafkan, tapi tetap baca surah Al-Fatihah. Dengan catatan kita sempat berdiri dengan imam dalam tempo yang cukup untuk membaca surah Al-Fatihah,” jelas Buya Yahya.

Kesimpulan

Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)
Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)

Berdasarkan penjelasan Buya Yahya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

  1. Jika memiliki waktu yang cukup untuk membaca surah Al-Fatihah (takbiratul ihram bareng imam), maka wajib menyelesaikan bacaan tersebut meskipun imam tarawih telah melakukan gerakan rukun sholat berikutnya.
  2. Jika tidak punya waktu yang cukup untuk membaca surah Al-Fatihah, misalnya baru takbiratul ihram ketika imam baca surah pendek, maka tidak wajib menyelesaikan Al-Fatihah. Makmum boleh langsung mengikuti gerakan imam berikutnya. Wallahu a’lam.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya